Berita Luar Negeri
Kisah Bocah Kehilangan Kaki Kiri Saat Bermain, Kena Peluru hingga Trauma Mendengar Suara Ledakan
Seorang bocah Suriah hidup dalam ketakutan dan merasa cemas sejak dirinya kehilangan setengah dari kaki kirinya.
Penulis: Syamsul Azman | Editor: Muhammad Hadi
Ahmad dan neneknya bermigrasi ke kamp al-Azraq di kota al-Bab di pedesaan Aleppo pada 2019 setelah rezim Assad dan Rusia melancarkan serangan intens ke Idlib.
Tak mampu mengatasi trauma psikologis yang dialaminya lima tahun lalu, ketakutan terbesar Ahmad adalah suara bom dan pesawat.
"Saya berusia 5 tahun ketika saya terluka. Kaki saya terkena pecahan peluru saat saya bermain," kata bocah berusia 10 tahun itu kepada Anadolu Agency.
"Nenek membawa saya ke rumah sakit. Saya melihat kaki saya putus. Sekarang saya menggunakan kruk untuk berjalan," terangnya.
“Saya masih takut dengan suara ledakan. Saya merasa sangat takut ketika mendengar suara pesawat atau senjata.
"Beberapa hari yang lalu, sebuah ranjau meledak di sini. Saya lari ke nenek saya dan bersembunyi di belakangnya," kenangnya.
Baca juga: PBB Menyesal, Gagal Mengakhiri Penderitaan Rakyat Suriah, Perang Sudah 10 Tahun Terus Berlanjut
Saat perang saudara Suriah memasuki tahun ke-11, serangan rezim Assad dan para pendukungnya telah menimbulkan luka yang dalam pada jutaan warga sipil.
Suriah telah terlibat dalam perang saudara sejak awal 2011 ketika rezim Assad menindak protes pro-demokrasi dengan keganasan yang tak terduga.
Selama dekade terakhir, ratusan ribu orang telah tewas dan lebih dari 10 juta mengungsi, menurut pejabat PBB. (Serambinews.com/Syamsul Azman)
Baca juga: Abusyik Semprot Lahan Tambak Warga Kecamatan Batee
Baca juga: BERITA POPULER - Daftar Gaji TNI AD, 2 Pria Aceh Ditangkap di Kualanmu hingga Ritual Mandi Telanjang
Baca juga: BERITA POPULER – Jatuh Tertancap Besi, Oknum PNS Bakar Kantor Bupati, KMP Aceh Hebat Kapal Bekas?
Baca juga: BERITA POPULER - UAS Tiba di Lhokseumawe, Harga Emas Turun hingga Pembunuhan Sadis di Lamjabat