Cegah Covid 19

Kasus Covid-19 Masih Tinggi, Pemerintah Diminta Tak Buru-buru Beri Izin Mudik Lebaran

Pemerintah disarankan agar tidak terburu-buru memberikan izin mudik lebaran tahun ini di tengah kasus Covid-19 yang masih tinggi.

Editor: Taufik Hidayat
Instagram @ashanty_ash/Pixabay.com
Setelah dua minggu menjalani perawatan intensif, Ashanty memberikan pesan penting bagi siapa saja yang masih menyepelekan Covid-19. 

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Ketua Tim Pedoman dan Protokol dari Tim Mitigasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Eka Ginanjar, mengatakan pemerintah terlalu cepat memutuskan untuk memperbolehkan mudik lebaran saat ini.

Ia pun meminta pemerintah tidak terburu-buru memberikan izin mudik lebaran tahun ini di tengah kasus Covid-19 yang masih tinggi.

Menurut dia, masih ada waktu sebulan lagi untuk melihat perkembangan kasus Covid-19.

“Mungkin pemerintah melihat kasus yang sedang turun saat ini, maka diperbolehkan,” kata Eka dalam sebuah Diskusi Virtual.

Menurut Eka, untuk memutuskan izin mudik, maka harus dilihat terlebih dahulu angka rata-rata dan potensi infeksi di tengah masyarakat.

“Kalau memang masih tinggi, walaupun kasus sudah rendah, sebaiknya hindari dahulu mengizinkan mudik,” ujar dia.

Namun jika pemerintah tetap mengizinkan mudik, Eka mengingatkan agar masyarakat tidak lengah.

Baca juga: Hari Ini, Pasien Covid-19 di Indonesia Bertambah 4.396 Orang, Total Mencapai 1.460.184 Pasien

Baca juga: Sopir Minibus Terjun ke Jurang di Pantan Terong yang Sebabkan 2 Meninggal Kabur dari RSU Datu Beru

Baca juga: VIDEO - Beredar Video OPM KKB Berusaha Pengaruhi Masyarakat untuk Bergabung

Selama libur panjang, baik Natal maupun Tahun Baru lalu selalu diikuti dengan lonjakan kasus positif Covid-19 dan angka kematian.

Saat mudik, kata Eka terjadi mobilisasi yang membuat masyarakat berkumpul dan berinteraksi.

“Makan bareng pasti kan buka masker, jadi protokol kesehatan takutnya diabaikan,” ujar dia.

Menurut Eka, kebijakan tersebut harus dipantau secara ketat, tak hanya oleh pemerintah tapi juga pihak swasta, pelaksana transportasi ataupun pengelola restoran.

Pemerintah juga haru melihat peningkatan kasus di daerah-daerah, bukan saja secara nasional saja.

Baca juga: Hasil Final All England 2021 - Endo/Watanabe Butuh Tiga Gim Untuk Juara Dalam Duel All Jepang Finals

Baca juga: VIDEO - Pemeran Video Syur 3 Menit di Bogor Ditangkap, Sudah Produksi 26 Video Dewasa

Baca juga: Barakallah Fii Umrik,Berikut 9 Ucapan Selamat Ulang Tahun Islami Bahasa Arab Singkat Lengkap Artinya

Menurut Eka setiap zonasi perlu diperhatikan agar terlihat daerah mana yang masih rawan untuk didatangi dan daerah mana yang sudah relatif aman.

"Meskipun saat ini masyarakat sudah mulai menerima vaksinasi Covid-19, tapi cakupannya masih sangat sedikit," ujar dia.

Menurut Eka, jika herd immunity belum tercapai, maka virus Covid-19 masih berkembang atau bertransmisi secara bebas.

Selain itu masyarakat yang sudah menerima vaksinasi relatif lebih aman, meskipun tetap saja masih bisa tertular.(AnadoluAgency)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved