Pangan
Aceh Masih Bergantung Pasokan Bahan Pangan dari Daerah Lain
Dikatakam Dedi Farian, penetapan 4 prioritas RKPA Pemerintah Aceh Tahun 2022 mempertimbangkan secara matang perkembangan wabah covid-19 yang saat ini
Penulis: Zubir | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Zubir I Langsa
SERAMBINEWS.COM, LANGSA - Pemerintah Aceh menetapkan empat prioritas yang akan dijabarkan pada rancangan Rencana Kerja Pemerintah Aceh (RKPA) tahun 2022 yang meliputi empat bidang.
Hal itu disampaikan Kepala Bappeda Aceh diwakili Kabid P2IK, Dedi Farian ST, MT, saat menghadiri pembukaan Musrenbang Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Langsa Tahun Perencanaan 2022, di aula Cakdon setempat, Senin (22/3/2021).
Dikatakam Dedi Farian, penetapan 4 prioritas RKPA Pemerintah Aceh Tahun 2022 mempertimbangkan secara matang perkembangan wabah covid-19 yang saat ini telah menjadi pandemi global.
Maka tema pembangunan yang akan diusung pada rencana kerja Pemerintah Aceh tahun 2022, “membangun masyarakat yang berkualitas dan berdaya saing untuk mewujudkan kemandirian ekonomi yang inklusif”.
Dedi Farian merincikan, empat bidang dari 4 prioritas yang akan dijabarkan pada rancangan RKPA tahun 2022.
Pertama, menumbuhkan ekonomi yang produktif dan kompetitif. Kedua, peningkatan sumber daya manusia (SDM) berkualitas.
• 9 Peserta Khafilah Labuhanhaji Barat Masuk Final Cabang MTQ Aceh Selatan
• Sahkah Puasanya Jika Makan dan Minum Sahur Setelah Waktu Imsak? Ini Jawaban Ustaz
• Hasil Liga Spanyol - Luis Suarez jadi Pahlawan untuk Kemenangan Atletico Madrid
Ketiga, pembangunan infrastruktur terintegrasi dan lingkungan. Keempat, penguatan tata kelola pemerintahan dan keistimewaan Aceh.
Menurutnya, penentuan keempat prioritas itu ditetapkan setelah melalui diskusi dan analisa mendalam yang akan dijabarkan dalam program/kegiatan prioritas.
Dengan harapan dapat menyelesaikan permasalahan serta isu strategis pembangunan.
Diantaranya angka kemiskinan masih tinggi, pengangguran, ketimpangan wilayah antara kabupaten/kota.
Masih rendahnya pertumbuhan ekonomi dan pembangunan yang terdampak oleh pandemi covid-19.
Kondisi ini akan semakin berat mengingat Aceh yang belum mandiri, dan kini masih bergantung pada pasokan bahan pangan dari daerah lain, seperti beras, daging, ayam, telur, dan sayur mayur.
Padahal, Aceh merupakan swasembada padi dan kawasan pertanian perkebunan yang merupakan daerah potensial sebagai penghasil bahan-bahan pangan.
Namun saat ini belum mampu untuk memenuhi kebutuhan daerah ini sendiri.
Disampaikannya, kondisi keuangan RI pada masa pandemi covid-19 dalam kondisi kurang baik. Pendapatan dan pemasukan negara jauh dari target yang diharapkan.