Adnan Ganto Meninggal

Dalam Tangani Aceh, Adnan Ganto Utusan Pusat Tetapi Akrab dengan Petinggi GAM, Begini Kisahnya

Ia terlibat dalam banyak hal, baik ekonomi, politik dan keamanan dalam skala nasional maupun lokal Aceh.

Penulis: Fikar W Eda | Editor: Saifullah
Pemimpin Umum Harian Serambi Indonesia, H Sjamsul Kahar memberikan ucapan selamat kepada Adnan Ganto usai menerima gelar Doktor Honoris Causa (Dr HC) dari Universitas Syiah Kuala Banda Aceh di Gedung AAC Dayan Dawood, Darussalam, Banda Aceh, Selasa (9/1). 

Laporan Fikar W Eda | Jakarta

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Sosok  Adnan Ganto terbilang figur yang tidak biasa.

Ia terlibat dalam banyak hal, baik ekonomi, politik dan keamanan dalam skala nasional maupun lokal Aceh.

Dalam kasus penyelesaian konflik  pemerintah RI dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM), umpamanya.  

Adnan adalah utusan pemerintah pusat, tetapi akrab dengan petinggi GAM mulai dari Tgk Malik Mahmud, Zaini Abdullah, Irwandi Yusuf, Muzakir Manaf, Sofyan Dawood, dan lain-lain.

Bahkan dalam banyak kasus, para petinggi GAM itu minta nasehat kepada Adnan Ganto.

Baca juga: Adnan Ganto Meninggal Dunia, Aceh Kehilangan Lagi Salah Seorang Tokohnya

Baca juga: Jenazah Adnan Ganto akan Dikebumikan di Jakarta, Tidak dibawa Pulang ke Aceh Utara

Baca juga: Adnan Ganto Sosok Unik, Bankir Kelas Dunia Tapi Juga Penasehat Menteri Pertahanan

Ini diceritakan Ketua Pengurus Pusat Taman Iskandar Muda (PP TIM) Jakarta, Surya Darma. Disebutkan Surya Darma, Adnan Ganto adalah Ketua Dewan Penasehat PP TIM.

Semua tokoh GAM bisa bersahabat dengan Adnan. Ketika Irwandi menjadi Gubernur (2007-2012), Adnan diminta dan ikut membantu di BPKS.

Demikian juga ketika Zaini Abdullah menjadi Gubernur (2012-2017), Adnan juga diminta dan ikut membantu Pemerintah Aceh.

Kala itu, dia diminta melancarkan kebijakan berkaitan dengan keuangan dan ekonomi, khususnya menjadi penasehat di BPD Aceh.

Walaupun tugas ini sebenarnya sudah dijalankan sejak Mustafa Abubakar menjadi Pj Gubernur tahun 2006.

Baca juga: Jenazah Adnan Ganto Akan Dimakamkan di Pemakaman Muslim Al-Azhar Memorial Garden Jakarta

Baca juga: Tindaklanjut Program Pemberantasan Korupsi di Aceh, KPK Koordinasi dengan BPKP

Baca juga: Hari Ini tak Ada Penambahan  Warga Lhokseumawe yang Terpapar Covid-19, Satu Masih Dirawat

Adnan berhasil mengubah status BPD Aceh menjadi Bank Syariah Aceh tanpa melalui spin off pada tahun 2016.

Di Jakarta dalam mendorong solidaritas masyarakat, Adnan ikut aktif dalam berbagai kegiatan TIM dan bahkan membantu kepengurusan sebagai anggota dan Ketua Dewan Penasehat TIM sampai saat ini.

Adnan pula yang menginisiasi pengumpulan dana untuk membangun Wisma TIM di Jalan Perahu 1, Guntur Jakarta Selatan, melalui gala dinner dan turnamen golf. 

Wisma TIM merupakan pusat kegiatan bagi organisasi TIM dan seluruh struktur organisasi lainnya yang terkait. Wisma TIM mulai dibangun pada tahun 2015.

Selain itu, Adnan juga masih ikut dalam beberapa kegiatan sosial melalui yayasan di lingkungan TIM baik sebagai Ketua atau Anggota Dewan Pembina.

Baca juga: Polisi Periksa Enam Saksi, Kasus Alfamart Dilempari Molotov

Baca juga: Perdana di Aceh, 9 Siswa di Lhokseumawe Mampu Tamat SMA Hanya Dalam Waktu Dua Tahun, Lulus SNMPTN

Baca juga: Tim Offroad Galus Terjebak Longor di Hutan Aceh Tamiang, Polisi Bawa Sekop dan Cangkul ke Lokasi

Di antaranya adalah, Yayasan TIM, Yayasan Iskandar Muda, Yayasan Kesejahteraan TIM, Yayasan Foba, dan Yayasan Malem Putra.

Dengan berbagai peran dan sikap profesionalismenya,  Adnan dianugerahi gelar Doktor Honoris Causa (Dr HC) dari Universitas Syiah Kuala pada 9 Januari 2018.

Adnan diberikan gelar Dr HC dalam bidang keuangan internasional sebagai penghargaan atas jasa-jasanya terhadap penguatan kelembagaan keuangan nasional dan Aceh dengan segala hak, kehormatan, dan kewajiban yang melekat padanya.

Menurut Rektor Unsyiah, Prof Dr Ir Samsul Rizal, MEng, pemberian Dr HC kepada Adnan Ganto karena dinilai telah memberikan kontribusi maksimal untuk Aceh.

Begitu juga untuk urusan Aceh lainnya, Adnan tidak pernah menolak. Ia selalu memberi ruang dan kesempatan.

Baca juga: Sosok Chelsie Monica, Sang Komentator Laga Dewa Kipas vs GM Irene Kharisma Sukandar

Baca juga: Sekolah Lapang Iklim Dibuka di Gayo Lues, Diharapkan Mampu Tingkatkan Produksi Hasil Pertanian

Baca juga: Ditonton Lebih 1 Juta Orang, Duel Dewa Kipas vs GM Irene Sukandar Disoroti Federasi Catur Dunia

Seringkali saat membahas Aceh, ia menggunakan rumahnya di Menteng Jakarta, sebagai tempat pertemuan dan diskusi.

Di rumah itu pula, panitia Kongres Peradaban Aceh menghimpun dana bantuan. Tentu difasilitasi secara penuh oleh Adnan Ganto.

Panitia Kongres Peradaban Aceh diketuai oleh Dr Ahmad Farhan Hamid.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved