Berita Bireuen

Melihat Kiprah BUMG Simpang Mulia di Pedalaman Bireuen dalam Membantu Petani

Hadirnya BUMG bukan kehendak dari perangkat desa, tapi kesepakatan masyarakat desa untuk dapat membantu petani.

Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Taufik Hidayat
Foto kiriman warga
BUMG Makmu Beurata, Gampong Simpang Mulia, Juli Bireuen. 

Dalam rapat dikedepankan  transparansi, peminjam mengetahui berapa kewajibannya dan juga mengetahui keutungan BUMG.

“BUMG didirikan untuk membantu dan kebutuhan petani, jadi petani juga memanfaatkan bantuan untuk kebutuhan bidang pertanian,” ujarnya.

Disebutkan, sejak didirikan tahun 2017 sampai sekarang pinjaman lancar dan bidang pertanian yang dikelola petani juga lancar. 

“Pengembalian pinjaman dari petani  lancar mungkin sekitar 10 persen yang menunggak itupun ada sebabnya setelah dipelajari,” ujarnya.

Kehadiran BUMG prinsip utama adalah membantu petani untuk mengelola sektor pertanian utamanya menanam jagung dan palawija lainnya.

Gampong Simpang Mulia luasn

ya mencapai 1.600 hektar tersebar di empat dusun yaitu Dusun  Panton Bili, Leubok Puntong, Kaye Unoe dan Dusun Geuud Ji’ee.

Jumlah penduduk menurut data terakhir sebanyak 72 kepala keluarga, jumlah jiwa mencapai  246 jiwa terdiri dari laki-laki  128 jiwa dan perempuan 118 jiwa.

Baca juga: Mahasiswi Sembunyikan Bayi di Lemari, Alami Pendarahan Usai Melahirkan, Hasil Hubungan Gelap

Baca juga: Kemenkumham Diseminasi Perlindungan Kekayaan Intelektual di Aceh Utara, Begini Cara Dapat Hak Paten

Baca juga: Lagi, Pemkab Bekukan Izin Lingkungan Pabrik Sawit di Nagan Raya, Ini Sebabnya

Pada Rabu (24/03/2021) anggota DPRK Aceh Tamiang berkunjung ke desa tersebut, ketua komisi II DPRK Aceh Tamiang, H Saiful Sofyan dalam pertemuan di depan kantor  BUMG yang bersebelahan dengan kantor kepala desa mengatakan, kehadiran mereka ke desa tersebut dalam rangka kunjungan kerja.

Memilih lokasi kunjungan kerja ke pedalaman Bireuen karena mendapa informasi salah satu BUMG di Juli Bireuen sukses menggerakkan petani dan mampu membantu petani dalam hal menanam jagung.

“Kami ingin melihat secara dekat usaha BUMG dan tanaman jagung, sebagai bagian untuk menambah pengetahuan yang mungkin dapat diaplikasikan ke Aceh Tamiang,” ujarnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved