Opini

Momentum Kebangkitan Pariwisata Aceh

Satu tahun sudah berlalu, pandemi Covid-19 belum juga menunjukkan tanda-tanda akan berakhir

Editor: bakri
zoom-inlihat foto Momentum Kebangkitan Pariwisata Aceh
FOR SERAMBINEWS.COM
Rahmad, Alumnus Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan-IPB, Berasal dari Mane Tunong, Aceh Utara

Kolaborasi dan Sinergi

United Nation World Tourism Organization (UNWTO) dalam arahannya menyebutkan, dibutuhkan kebijakan-kebijakan strategi yang luar biasa (extraordinary) untuk memulihkan sektor industri pariwisata dalam menghadapi pandemi ini. Secara umum, diperlukan kolaborasi, sinergi dan koordinasi global antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, institusi, dan pelaku usaha dari hulu ke hilir, terutama dalam hal pembuatan dan penguatan regulasi dan inovasi destinasi wisata.

Pada tataran praksis, strategi pemulihan denyut nadi pariwisata di masa pandemi Covid-19 ini bisa diwujudkan dalam empat langkah utama. Pertama, harus adanya terobosan baru dalam hal teknologi publikasi, pemasaran dan mapping (big data) potensi serta lokasi wisata-wisata strategis yang aman dan juga nyaman di era new normal.

Hal ini bertujuan untuk memberikan informasi dan memudahkan wisatawan dalam memilih spot-spot wisata yang akan dikunjungi. Selain itu, akan memudahkan wisatawan dalam merencanakan anggaran (budget) ketika akan menikmati liburan dan keindahan pariwisata di Aceh.

Kedua, memperbanyak, mengembangkan dan memperkuat usaha rintisan atau startup bidang industri pariwisata berbasis digital yang kreatif dan inovatif. Startup-startup ini diharapkan mampu memacu kreativitas dan inovasi baru serta membangun narasi positif bidang pariwisata seperti bidang eksplorasi wisata alam, budaya, kuliner, destinasi wisata halal, desa wisata, desa pendidikan dan wisata desa pesisir dengan aneka produk umkm nya.

Destinasi wisata era baru di Aceh harus mampu mengkombinasikan antara manusia, alam dan Sang Pencipta.

Ketiga, memperbaiki dan meningkatkan komunikasi dengan masyarakat, komunitas wisatawan, pengusaha industri wisata, instansi terkait dan stakeholders lainnya agar lokasi wisata yang beroperasi harus tetap sesuai dengan protokol kesehatan Covid-19.

Kolaborasi, koordinasi dan sinergi tersebut sangat penting, untuk menghilangkan atau meminimalisir ego sektoral. Selain itu, agar wisatawan nyaman dan aman berwisata di Aceh.

Keempat, perlu penguatan sosialisasi mitigasi pariwisata dengan dibarengi sanksi bagi pelaku atau pengelola destinasi yang tidak menerapkan protokol kesehatan serta memberikan reward bagi pelaku usaha yang aktif, produktif dalam penyerapan tenaga kerja dan selalu menerapkan protokol kesehatan.

Hingga saat ini, belum ada yang bisa memastikan kapan pandemi ini akan berakhir. Untuk itu, sudah saatnya seluruh stakeholders industri pariwisata harus bekerjasama, berkolaborasi, saling bersinergi, dan bahu membahu untuk memulihkan ekosistem pariwisata di Bumi Serambi Mekkah.

Semoga dengan peluncuran kalender even wisata ini akan menjadi titik awal kebangkitan pariwisata di Aceh. Aamiin. (rahmaditk46@gmail.com)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved