Berita Subulussalam
Mengenang 12 Tahun Wafatnya Abuya Tanah Merah, Pejuang Pendidikan di Aceh Singkil dan Subulussalam
Ungkapan duka cita tersebut terus mengalir dari ponsel ke ponsel yang kala itu hanya bisa menggunakan aplikasi pesan singkat SMS
Penulis: Khalidin | Editor: Mursal Ismail
Bagian lain yang dapat dirasakan dalam kehidupan bermasyarakat, dakwah Islam dan pendidikan Islam melalui majelis taklim dan suluk memberikan ketenangan tersendiri di hati umat Islam.
Almarhum meninggalkan seorang istri Hj Siti Khadizah Binti Abdul Majid (53) dan tujuh orang anak masing-masing, Ustz Nur Laila Binti Bahauddin Tawar, Alm. Abidah Binti Bahauddin Tawar, Drs H Khazali Bin Bahauddin Tawar, Ust Halimi BA Bin Bahauddin Tawar, Alm.
Rafi’I Bin Bahauddin Tawar, Ustzah Hj Maizarah Binti Bahauddin Tawar dan Alm Ustz Rohana Binti Bahauddin Tawar. (sebagian anak beliau juga sudah meninggal dunia)
Almarhum juga meninggalkan ribuan santri yang diasuh di pondok yang ia pimpin.
Ribuan umat muslim dan muslimat yang lazim ikut pengajian rutin di pondok pesantren, merasakan kesejukan akan petuah dari sang abuya tersebut.
Kini umat Islam di Aceh Singkil maupun Kota Subulussalam, hanya dapat menantikan hadirnya generasi baru ulama panutan yang akan menggantikannya.
Atau paling paling tidak sama dengan kharisma yang dimiliki sang abuya, untuk memimpin umat ini menuju kedamaian abadi di bawah ridha Allah SWT.
Hari ini, sudah genap 12 tahun atau sekitar 1,5 windu sang abuya menghadap ke hadirat Allah SWT.
Sebagian umat muslim mungkin tidak mengingat tangal atau hari, bulan dan tahun sang abuya meninggal dunia.
Namun hati kaum muslimin dan muslimat di Aceh Singkil maupun Kota Subulussalam tak pernah lekang mengenang sang abuya.
Kami hanya dapat berserah kepada Allah SWT atas takdir-Nya menjemput buya, sebelum kami sempat lebih banyak lagi menimba ilmu.
Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nya kami kembali.
Semoga teladan dan nasihat buya dapat kami ikuti. Semoga ilmu dan kearifan yang Buya ajarkan terus memandu kami. Amin Ya Rabbal Alamin. (*)