Internasional

Utusan Uni Eropa Nilai Arab Saudi Sangat Penting, Akhiri Berbagai Konflik Dunia

Utusan Uni Eropa untuk Ethiopia telah menekankan pentingnya kerjasama internasional untuk mengakhiri konflik di kawasan Tigray.

Editor: M Nur Pakar
Foto: ArabNews
Pekka Haavisto, Utusan Khusus Uni Eropa yang juga Menteri Luar Negeri Finlandia. 

Dia menggambarkan hubungan antara UE dan Arab Saudi sebagai sangat baik.

Dia mencatat bahwa Borrel bermaksud untuk mengunjungi Kerajaan segera.

“Sangat penting bahwa kami memiliki hubungan pribadi antara lembaga-lembaga UE dan Arab Saudi,” katanya.

Pertarungan global melawan virus Corona adalah topik lain yang dibahas oleh Haavisto, yang mengatakan tidak cukup bagi individu untuk diimunisasi jika tetangganya tidak.

“Kami terkadang menggunakan istilah solidaritas vaksin semacam ini, bahwa tidak cukup bahwa Anda sendiri yang divaksinasi,” ujarnya.

“Anda juga harus memvaksinasi tetangga Anda, negara-negara tetangga divaksinasi dan akhirnya seluruh dunia divaksinasi.”

Haavisto mengatakan dunia membutuhkan kampanye informasi bersama yang menekankan pentingnya vaksinasi dalam memerangi pandemi.

Selain itu, dunia tidak dapat menerima lebih banyak mutasi baru dari virus corona di negara-negara di mana krisis kesehatan masyarakat tidak terkendali.

"Saya telah menemukan pemikiran serupa di Arab Saudi bahwa kita harus mengatasi kondisi tersebut," jelasnya.

"Karena ini juga merupakan masalah ekonomi dalam beberapa hal di dunia saat ini, membuat ekonomi kembali normal setelah vaksinasi berhasil," katanya.

Menjelaskan bahwa mutasi hanya dapat dihentikan setelah dunia divaksinasi penuh, dia mengatakan UE dan Arab Saudi dapat bekerja sama.

Baca juga: Sudan Peringatkan Rencana Bendungan Ethiopia, Akan Ancam Nyawa 20 Juta Warganya

“Diplomasi kesehatan lapangan dan jaminan kesehatan adalah tempat kerja sama Eropa dan Arab Saudi,” jelasnya.

Berbicara tentang langkah-langkah untuk mengurangi dampak perubahan iklim, dia berkata:

“Kelangkaan air adalah masalah yang sangat, sangat penting di wilayah ini."

"Saya ingat beberapa tahun yang lalu, sebelum perang di Yaman, saya mengunjungi Sanaa dan banyak orang mengatakan kota itu mungkin menjadi salah satu ibu kota pertama yang benar-benar kehabisan air."

"Saya pikir pada saat itu orang sudah berbicara tentang perlunya cara baru untuk menghemat air, dan memproduksi air minum dengan ramah lingkungan, mungkin menggunakan tenaga surya dan teknologi lainnya," tutupnya.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved