Berita Pidie

Anggota DPRA Ingatkan Keuchik soal Kelola APBG, Sudah Banyak yang Diproses Hukum

Kehati-hatian mengelola APBG, agar keuchik bersama perangkat gampong selamat dari proses hukum. Sebab, saat ini telah banyak keuchik tersandung kasus

Penulis: Muhammad Nazar | Editor: Nurul Hayati

Kehati-hatian mengelola APBG, agar keuchik bersama perangkat gampong selamat dari proses hukum. Sebab, saat ini telah banyak keuchik tersandung kasus korupsi APBG dan dijebloskan dalam penjara.

Laporan Muhammad  Nazar I Pidie

SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Anggota DPRA dapil Pidie dan Pidie Jaya, Hj Nurlelawati SAg MSi, mengajak 730 keuchik supaya telaten mengelola APBG. 

Kehati-hatian mengelola APBG, agar keuchik bersama perangkat gampong selamat dari proses hukum.

Sebab, saat ini telah banyak keuchik tersandung kasus korupsi APBG dan dijebloskan dalam penjara.

" Peran Ibu Keuchik sangat penting, sehingga Pak Keuchik tidak bermalah dengan hukum. Jika Pak Keuchik mulai tidak benar mengelola APBG, Ibu Keuchik harus mencegahnya," kata anggota DPRA, Nurlelawati, kepada Serambinews.com, Rabu (7/4/2021), disela-sela pertemuan dengan ibu PKK Sakti di kantor camat setempat.

Ia menjelaskan, ibu PKK  Sakti harus aktif melakukan sosialisasi hidup bersih.

Aceh sebagai bumi Syariat Islam, jangan hanya dikenal pada pakaian saja. 

Baca juga: Intan Sharfina, Gadis Cantik Asal Aceh Utara Finalis Putri Kebudayaan Nusantara Aceh, Ini Profilnya

Akan tetapi, syariat islam harus menyentuh semua kegiatan, terutama kebersihan.

Sebab, jika lingkungan kotor, maka menjadi sumber penyakit bagi bagi penghuni bumi syariat. 

Dengan begitu, kata politikus Partai Golkar, hendaknya tidak ada lagi di Pidie toilet masjid, toilet meunasah, dan toilet pasantren yang jorok.

Dikatakan, saat ini kasus Covid-19 di Aceh cenderung menurun, dibandingkan di Jawa Barat.

Salah satu faktor, warga masih gemar pakai masker dan jumlah penduduk Aceh sekitar 5,3 juta.

Sementara penduduk Jawa Barat 45 juta.

Baca juga: Abrasi Krueng Teunom, Wakil Ketua DPRK: Apa Harus Menunggu Korban Baru Ditanggulangi?

" Jika kasus Corona menurun, kita khawatir dengan sumber penyakit ditimbulkan dari MCK kotor dan toilet jorok. Saya rasa budaya gotong-royong yang kini memudar harus dihidupkan lagi, untuk membersihkan tempat yang kotor," ujarnya.

Menurutnya, narkoba yang sangat memprihatinkan, karena telah masuk ke semua golongan harus segera dicegah. 

Dirinya sangat miris saat berkunjung ke Lapas di Aceh Besar dan Banda Aceh, yang menemukan sebagian penghuni terlibat kasus narkoba, yang dominan kaum remaja.

" Ini tugas kita semua membmibing anak-anak, terutama ibu," tegasnya.

Dalam pertemuan itu, kata Nurlelawati, kaum perempuan harus bangkit. 

Hadirnya perempuan mengisi jabatan pemerintahan, membuktikan perempuan mampu berbuat untuk kepentingan maayarakat.

Begitu juga di legislatif adanya keterwakilan perempuan, salah satu bukti perempuan diterima masyarakat. (*)

Baca juga: Cegah Stunting, Remaja Timang Gajah, Bener Meriah Dapat Pembekalan 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved