Luar Negeri
Puluhan Wanita Berpose Tanpa Busana di Balkon Gedung Pencakar Langit Dubai Ternyata Proyek Israel
Usut punya usut, puluhan wanita itu ternyata sedang melakukan syuting film dewasa, yang merupakan proyek situs Israel.
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Zaenal
SERAMBINEWS.COM, DUBAI – Otoritas Dubai, Uni Emirat Arab (UEA) telah menangkap 40 orang atas tindakan mereka yang berpose tanpa busana di balkon gedung pencakar langit.
Mereka ditangkap dan telah dideportasi dari UEA karena melanggar undang-undang publik negara itu.
Laporan Daily Mail pada Senin (5/4/2021) menyebutkan puluhan wanita itu diketahui berasal dari Rusia, Belarusia, dan Moldova, dan 11 orang dikonfirmasi sebagai warganegara Ukraina.
Tindakan yang melanggar UU publik UEA terjadi setelah sebuah video yang menunjukkan puluhan wanita telanjang di balkon bertingkat tinggi di Dubai menjadi viral di media sosial.
Otoritas Dubai telah menahan seorang pria Rusia yang diduga sebagai penyelenggara syuting 'cabul' di balkon di Uni Emirat Arab.
Media Moskow mengidentifikasi pria Rusia itu sebagai Alexey Kontsov, berusia 33 tahun.
Baca juga: Momen Memalukan Pemenang Ratu Kecantikan Sri Lanka, Mahkota Dicopot Paksa Karena Dianggap Janda
Baca juga: Puluhan Wanita yang Berpose Tak Berbusana di Sebuah Balkon Gedung di Dubai Dideportasi
Usut punya usut, puluhan wanita itu ternyata sedang melakukan syuting film dewasa, yang merupakan proyek untuk promosi sebuah situs dewasa berbasis di Israel.
Berbicara pada Selasa (6/4/2021), pihak berwenang UEA menyatakan bahwa kesemua wanita tersebut telah dideportasi.
Hal itu setelah sejumlah rekaman yang menampilakan puluhan wanita tanpa busana berpose telanjang menjadi viral dan memicu reaksi keras di Dubai.
Setelah penyelidikan yang sangat cepat, Jaksa Agung Dubai Essam Issa al-Humaidan mengumumkan bahwa mereka yang berada di belakang pemotretan akan dikirim kembali ke negara mereka, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Polisi Dubai menolak untuk mengidentifikasi mereka yang ditahan.
Sementara itu, otoritas Ukraina dan Rusia mengkonfirmasi penangkapan warganya pada hari Selasa (6/4/2021).
Namun mereka tidak berkomentar terkait kewarganegaraan lain yang juga ikut ditahan.
Baca juga: Kisah 2.000 Wanita Simpanan Kim Jong Un, Ada Syarat Khusus Untuk Menjadi Penghibur Sang Diktator
Baca juga: Dubai Tangkap 11 Wanita Ukraina dan Seorang Pria Rusia, Pemotretan Telanjang di Balkon Gedung Tinggi
Melansir dari AP News, deportasi cepat jarang terjadi dalam sistem hukum di UEA.
Kasus-kasus seperti itu biasanya akan dibawa ke pengadilan dan diadili sebelum dilakukan deportasi.
"Jaksa penuntut umum memerintahkan deportasi terdakwa karena perilaku mereka yang bertentangan dengan moral publik," kata al-Humaidan.
Ia menambahkan bahwa kelompok wanita tersebut telah dituduh melanggar undang-undang kesusilaan publik negara.
Skandal pemotretan tanpa busana ini terjadi hanya beberapa hari sebelum Ramadhan 1442 H.
Sebelumnya, pada Sabtu (3/4/2021) larut malam, video dan foto yang puluhan wanita tanpa busana berbaris di balkon saat difilmkan di lingkungan kelas atas Dubai di siang hari bolong tersebar di media sosial.
Baca juga: Wanita Bersuami Nekat Main dengan Dokter Gadungan Gara-gara Dijanji Uang, Akhirnya Menyesal
Baca juga: Dinobatkan Sebagai Pria Terseksi 2020, Ternyata Aktor Black Panther Masih Lajang
Hal ini mengejutkan dalam federasi tujuh kerajaan Arab, di mana perilaku seperti berciuman di depan umum atau minum alkohol tanpa izin telah membuat orang masuk penjara.
Surat kabar yang terkait dengan negara The National melaporkan bahwa hal itu tampaknya menjadi aksi publisitas, tanpa merinci lebih lanjut.
Pelanggaran undang-undang kesusilaan publik, termasuk ketelanjangan dan perilaku cabul lainnya, dikenakan hukuman hingga enam bulan penjara dan denda 5.000 dirham (Rp40 juta).
Polisi Dubai mengatakan mereka yang ditangkap karena video tidak senonoh telah dirujuk ke penuntutan publik.
'Perilaku yang tidak dapat diterima seperti itu,' kata pernyataan polisi, 'tidak mencerminkan nilai dan etika masyarakat Emirat.'
Baca juga: Curhat Wanita Menikah dengan Sepupu Viral, Canggung di Malam Pertama, Tak Cemas Risiko Genetik
UEA, meski liberal dalam banyak hal dibandingkan dengan tetangganya di Timur Tengah, memiliki undang-undang ketat yang mengatur ekspresi.
Orang-orang telah dipenjara karena komentar dan video online mereka.
Sebagian besar perusahaan telekomunikasi milik negara memblokir akses ke situs web pornografi utama. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)
Baca Juga Lainnya:
Baca juga: Sang Ibu Menangis: Istri Anak Laki-laki Ku Ternyata Putri Kandungku
Baca juga: Dua Ibu Muda Bawa Bayi Jalani Hukuman di Lapas Perempuan Sigli, Ini Kasusnya
Baca juga: Profil Komjen Petrus Golose, Kepala BNN yang Baru Dimutasi oleh Kapolri Listyo Sigit