Internasional

Benjamin Netanyahu Sebut Nuklir Iran Ancam Kepunahan Israel, Pencegahan Harus Diambil

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, Rabu (7/4/2021) mengatakan senjata nuklir dapat mengancam kepunahan negaranya.

Editor: M Nur Pakar
AP
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu 

SERAMBINEWS.COM, JERUSALEM - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, Rabu (7/4/2021) mengatakan senjata nuklir Iran dapat mengancam kepunahan negaranya.

Dia menegaskan pencegahan harus diambil sebelum Iran benar-benar mampu memproduksi senjata pemusnah massal itu.

Netanyahu juga meyatakan tidak akan terikat dengan kesepakatan nuklir kekuatan dunia dan Iran.

Jika hal itu akan memungkinkan Republik Islam Iran untuk mengembangkan senjata nuklir.

"Kesepakatan dengan Iran yang akan membuka jalan menuju senjata nuklir - senjata yang mengancam kepunahan kami," kata Netanyahu.dalam pidatonya, pada malam Hari Peringatan Holocaust.

"Ada satu hal yang memaksa kami untuk mencegah mereka memproduksi senjata pemusnah massal itu," katanya di peringatan Holocaust Yad Vashem di Jerusalem.

Baca juga: Pembicaraan Iran dengan Badan Pengawas Nuklir PBB Ditunda, Teheran Tidak Beri Jawaban

China, Prancis, Jerman, Rusia, Inggris, dan Uni Eropa bertindak sebagai perantara AS bertemu di Wina pada Selasa (6/4/2021).

Untuk melakukan pembicaraan dengan Iran, yang bertujuan menyelamatkan perjanjian internasional 2015 tentang program nuklir Teheran.

Presiden AS Joe Biden mengatakan siap membalikkan keputusan pendahulunya Donald Trump yang menarik diri dari perjanjian dan menerapkan kembali sanksi sepihak.

Baca juga: Israel Serang Kapal Minyak Iran di Laut Merah, Balas Serangan Iran ke Kapalnya

Sehingga, akan meningkatkan kekhawatiran Israel atas rencana Joe Biden.

Diansir AP, pembicaraan nuklir akan dilanjutkan pada Jumat (9/4/2021).

Iran dan Israel baru-baru ini saling menyerang kapal komersial satu sama lain, menurut laporan.

Israel yakin Iran menipu kesepakatan itu untuk membuat senjata nuklir, sementara Teheran menyangkal ambisi semacam itu.

"Selama Holocaust, kami tidak memiliki kekuatan untuk membela diri atau kedaulatan untuk melakukannya," kata Netanyahu.

"Hari ini kami memiliki negara, kami memiliki kekuatan pertahanan, dan kami memiliki hak penuh dan alami sebagai negara berdaulat, rakyat Yahudi mempertahankan diri dari musuh kami," katanya.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved