Berita Aceh Timur

Dinas ESDM Aceh Turunkan Tim Tehnis ke Sumur Gas Alue Siwah, Korban Bau Gas Dapat Rp 1,6 Juta/KK

Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Aceh pada hari Rabu (14/4/2021) ini menurunkan tim tehnisnya ke lokasi sumur gas Alue Siwah (AS) Nomor 11

Penulis: Herianto | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM/SENI HENDRI
Pengungsi dari Gampong Panton Rayeuk T, Kecamatan Banda Alam, Aceh Timur, yang terdampak gas beracun bertahan di lokasi pengungsian, di kantor camat Banda Alam, Aceh Timur, Selasa (13/4/2021). 

Laporan Herianto | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM - Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Aceh pada hari Rabu (14/4/2021) ini menurunkan tim tehnisnya ke lokasi sumur gas Alue Siwah (AS) Nomor 11, yang diduga mengeluarkan bau tidak sedap pada saat dilakukan Flaring (pencucian/pembersihan) sumur gas.

Tujuan dari penurunan tim tehnis itu adalah  untuk mengetahui standar operasi (SOP) pencucian sumur gas yang dilakukan pekerja Medco, apakah sudah memenuhi standar atau belum, sehingga berdampak pada lingkungan.

Sementara itu, masyarakat  yang mengalami gangguan kesehatan akibat tercium bau tak sedap yang mengungsi dan berobat ke rumah sakit sudah banyak yang sembuh dan kembali ke rumahnya masing-masing.

Mereka diberikan dana kompensasi Rp 1,6 juta/KK dari PT Medco.

Baca juga: VIDEO Warga Aceh Timur Terdampak Gas Beracun Mengungsi di Kantor Camat dan Keluhkan Kurang MCK

Sedangkan yang masih dirawat di rumah sakit, terus diobati rasa mual dan pusingnya, pemulihan kesehatan dipantau dan  semua biaya pengobatannya ditanggung perusahaan Medco.

Demikian dikatakan Kadis ESDM Aceh, Ir Mahdinur MT yang didampingi Kabid Migasnya, Darma kepada Serambinews.com, Rabu (14/4/2021).

Hal ini disampaikannya ketika dimintai penjelasan terkait penanganan korban bau tak sedap dampak dari pelaksanaan kegiatan flaring/pembersihan sumur gas Alue Siwah nomor 11, yang membuat 163 orang masyarakat Gampong Panton Rayeuk, Aceh Timur mengalami gangguan pernapasan, terpaksa harus mengungsi dan dirawat dirumah sakit.

Mahdinur mengatakan, pihaknya mengucapkan terima kasih kepada pihak manajemen PT Medco, yang telah mengurus masyarakat yang terdampak bau tak sedap itu dengan baik.

Baca juga: Tidak Ada Lagi Bau Gas Beracun, Pengungsi di Aceh Timur Dipulangkan

Sehingga memasuki hari ke lima terjadinya peristiwa bau tak sedap itu, masyarakat yang mengungsi maupun yang dirujuk ke rumah sakit akibat merasa mual, muntah dan pusing, sudah banyak yang sembuh dan kembali pulang ke rumahnya masing-masing.

Kecuali itu, kata Mahdinur, pihaknya juga memberikan apresiasi yang tinggi kepada pihak manajemen PT Medco yang telah memberikan dana konvensasi kepada masyarakat yang terkena dampak bau tak sedap, baik yang mengungsi maupun yang berada di rumah sakit Rp 400.000/KK untuk selama 4 hari.

Sehingga total nilai bantuan dana konvensasi itu menjadi Rp 1,6 juta/KK, dengan jumlah penerima manfaat sebanyak 163 orang KK, termasuk yang berada di rumah sakit.

Dinas ESDM Aceh juga, kata Mahdinur, mengucapkan terima kasih kepada pihak BPMA, BPBA, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan pihak lainnya yang terlibat penaganan kejadian bau tak sedap itu yang telah mengurus penanganan dengan baik.

Baca juga: PPKM Mikro Terbukti Efektif Menurunkan Persentase Kasus Aktif Covid-19 dan Kesembuhan

Tim Tehnis Pengawasan Standar Operasi pencucian sumur gas yang diturunkan ini, ungkap Mahdinur,  sebanyak dua orang.

Mereka diminta untuk melakukan kajian tehnis kenapa pada saat dilakukan kegiatan flaring atau pencucian sumur gas PT Medco nomor 11 di Alue Siwah itu mengeluarkan bau tak sedap (gas H2S), sehingga membuat masyarakat yang menciumnya merasa mual, muntah dan pusing, serta lemas.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved