Kupi Beungoh
New Safari Ramadhan Pemerintah Aceh
Setiap tahun sudah menjadi tradisi bagi Pemerintah Aceh melaksanakan Safari Ramadhan ke kabupaten/kota.
Oleh Muhammad Iswanto*)
SEPANTASNYA, kita bersyukur tiada henti karena masih Allah pertemukan dengan tamu agung, yaitu Bulan Ramadhan, bulan di mana lebih baik dari seribu bulan.
Ramadhan bulan ujian yang dibarengi terbukanya pintu ampunan kepada insan yang beriman.
Ramadhan dapat dijadikan bulan taubat bagi insan yang bergelimang dosa.
Begitu pula yang melaksanakan amalan-amalan kebaikan dilipatgandakan pahalanya.
Allah memberi kesempatan kepada kita untuk mendapatkan rahmat-Nya.
Sungguh sangat merugi orang-orang yang saat dikasih kesempatan bertemu dengan Ramadhan, tapi tidak membuat perubahan apa pun dalam dirinya ke arah yang baik.
Banyak orang-orang yang tahun lalu masih bersama kita menjalakan Ramadhan bersama tetapi tahun ini ia duluan dipanggil menghadap Ilahi.
Kita sendiri juga belum bisa memastikan apakah masih Allah berikan kesempatan bertemu dengan Ramadhan tahun depan.
Bulan Ramadhan sejatinya kita isi dengan kegiatan-kegiatan yang memberikan manfaat.
Begitu pula dengan Pemerintah Aceh akan terus mengedukasikan masyarakat dan mengajak masyarakat kepada kebaikan, salah satunya melalui Safari Ramadhan.
Baca juga: Selamat Menunaikan Ibadah Puasa Ramadhan 1442 H dari Gubernur Aceh
Baca juga: Bertemu Gubernur, Petro Gold Dubai Tegaskan Komitmennya Bangun Industri Kayu Cendana di Aceh
Tradisi di Bulan Mulia
Setiap tahun sudah menjadi tradisi bagi Pemerintah Aceh melaksanakan Safari Ramadhan ke kabupaten/kota.
Kebiasaan ini dianggap penting karena terbangunnya silaturahmi dan koordinasi antara Pemerintah Aceh dengan stakeholder di daerah.
Namun begitu, pelaksanaan tahun ini tentu berbeda dengan tahun lalu.
Sampai sejauh ini kita masih dalam keadaan pandemi Covid-19 yang masih membersamai kita.
Tentu bukan kita takut, melainkan kewaspadaan yang terus perlu ditingkatkan, salah satunya dengan cara menjaga kebersihan.
Atas dasar itulah, Safari Ramadhan Pemerintah Aceh tahun ini mengangkat tema Gerakan bersih, rapi, estetis dan hijau (BEREH) dan Gerakan Edukasi Vaksin Covid-19 (Gesid).
Gerakan ini tentu perlu dengan masif dilakukan dengan harapan angka penularan Covid-19 terus menurun.
Baca juga: Safari Ramadhan Angkat Tema ‘Bereh’, Digelar Serentak di Seluruh Kabupaten/Kota
Baca juga: Safari Ramadhan 1442 Hijriah oleh Pemerintah Aceh Bertema Gerakan BEREH dan Gesid, Begini Maksudnya
Mengunjungi 54 Masjid
Tim Safari Ramadhan Pemerintah Aceh akan mengunjung 54 masjid se-Aceh oleh kepala Satuan Kerja Perangkan Aceh (SKPA).
Seperti biasa, kehadiran pejabat provinsi juga akan mengikutsertakan seorang dai/penceramah untuk memberikan tausiah.
Dalam tausiah, penceramah akan mengajak masyarakat menghindari hoaks, tidak ikut-ikutan menyebarkan informasi yang belum tentu kebenarannya, apalagi dalam suasana bulan Ramadhan.
Tentu hal ini sangat dilarang dan akan mengurangi pahala puasa kita.
Insya Allah dengan situasi dan momentum Ramadhan kita jadikan sebagai wahana melatih diri, keluarga, dan kelompok.
Safari Ramadhan tahun ini memiliki beberapa perbedaan dengan tahun lalu.
Beberapa perbedaan tersebut seperti, nama-nama masjid yang perlu dikunjungi tidak ditetapkan oleh provinsi, melainkan dari kabupaten/kota.
Selanjutnya, kepala SKPA turun lebih duluan sebelum hari H untuk membersihkan masjid yang akan dikunjungi.
Selain itu, safari Ramadhan Pemerintah Aceh kali ini dilaksanakan secara serentak se-Aceh, yaitu pada 17 April 2021 atau bertepatan dengan 5 Ramadhan 1442 Hijriah.
Dalam rapat virtual persiapan Safari Ramadhan 1442 Hijriah Sekda mengatakan, demi suksesnya kegiatan tersebut, maka berbagai unsur akan dilibatkan, terutama elemen penting yang bertanggung jawab di wilayah masjid yang akan dilaksanakan Safari Ramadhan oleh Pemerintah Aceh.
Unsur tersebut antara lain meliputi Camat, Imam Masjid, Kepala Sekolah, Keuchik Gampong, Kepala Puskesmas SMA/SMK, beserta guru, dan penceramah.
Gerakan BEREH amatlah penting diterapkan di lingkungan masjid demi meningkatkan kualitas dan kekhusyukan ibadah yang baik dalam masyarakat.
Kebersihan dan keindahan masjid sangat lah berpengaruh juga terhadap kenyamanan ibadah jamaah.
“Ini adalah new Safari Ramadhan, kita coba melakukan metode safari yang berbeda dan memberi manfaat bagi masyarakat. Aksi BEREH ini bertujuan untuk memperbaiki lingkungan masjid agar terus lebih baik, kita tidak fokus pada fisiknya,” kata Taqwallah.
Dalam kesempatan tersebut, salah satu yang paling disoroti Sekda Aceh terkait lingkungan masjid adalah kurangnya tanaman dan pepohonan.
Karena itu, ia meminta unsur yang terlibat untuk ikut menghijaukan lingkungan masjid.
Kita berharap dengan adanya kegiatan-kegiatan seperti ini semakin menyadarkan masyarakat betapa pentinga kebersihan dan protokol Kesehatan dalam memerangi Covid-19.
Mari kita jaga keluarga kita dan lingkungan kita agar menjaga kebersihan.
Dan yang paling penting lagi, selain kita menjaga kebersihan lingkungan, yaitu mejaga kebersihan hati kita untuk selalu berbaik sangka, tidak iri dengki, apalagi menyebarkan kebencian.
Di bulan Ramadhan ini kita menahan diri untuk tidak membagikan berita-berita bohong yang dapat merugikan kita semua. Semoga puasa kita tahun ini lebih berkualitas. Semoga!
*) PENULIS, Muhammad Iswanto SSTP MM adalah Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Aceh.
KUPI BEUNGOH adalah rubrik opini pembaca Serambinews.com. Setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis.