Berita Aceh Jaya

Sejarah Dayah BUDI Lamno dan Bangkit dari Dahsyatnya Tsunami Aceh

Dayah BUDI Lamno ini didirikan pada tanggal 4 April 1967 oleh Tgk. H. Ibrahim bin Ishaq (Alm) sekaligus menjadi pimpinan pada tahun 1967 – 1997

Penulis: Riski Bintang | Editor: Muhammad Hadi
FOR SERAMBINEWS.COM
Pondok Pesantren Yayasan dayah Bahrul ‘Ulum Diniyah Islamiyah (BUDI) Lamno yang terletak di Desa Janguet, Kecamatan Indra Jaya, Kabupaten Aceh Jaya, Propinsi Aceh 

Laporan Riski Bintang | Aceh Jaya

SERAMBINEWS.COM, CALANG - Pondok Pesantren Yayasan dayah Bahrul ‘Ulum Diniyah Islamiyah (BUDI) Lamno yang terletak di Desa Janguet, Kecamatan Indra Jaya, Kabupaten Aceh Jaya, Propinsi Aceh merupakan salah satu diantara sarana lembaga pendidikan agama (dayah) yang terkenal di Kabupaten Aceh Jaya.

Yayasan Dayah BUDI Lamno ini didirikan pada tanggal 4 April 1967 oleh Tgk. H. Ibrahim bin Ishaq (Alm) sekaligus menjadi pimpinan pada tahun 1967 – 1997.

Selanjutnya kepemimpinan Pesantren tersebut dilanjutkan oleh Tgk. H. Asnawi Ramli yang juga salah satu anak didiknya dan juga sesepuh sampai saat sekarang ini.

Pada masa kepemimpinan Tgk. H. Ibrahim bin Ishaq atau yang lebih dikenal dengan nama kecilnya Abu BUDI, memiliki anak didik baik santriwan maupun santriwati mencapai 1.200 orang.

Baca juga: VIDEO Dayah Salafiah Darussa’adah Cot Puuk di Bireuen Tetap Eksis, Berusia Puluhan Tahun

Jumlah ini dari tahun ke tahun mengalami perubahan diiringi dengan melahirkan kader – kader yang menjadi pimpinan Pesantren, dan Pemuka masyarakat dikala mereka kembali ke daerahnya masing – masing.

Dengan keberhasilan ini tidak diherankan kalau Dayah BUDI dikenal sebagai salah satu tempat Pendidikan Agama yang handal di Provinsi Aceh pada khususnya dan disebahagian Provinsi lain di Indonesia.

Hal ini dibuktikan dengan tersebarnya alumni – alumni di berbagai Kabupaten di provinsi Aceh dan sebahagian dari provinsi.

Lainnya seperti Lampung, Jambi, Sumatra Barat, Sumut, Riau, Sumatra Selatan, bahkan sampai ke negeri jiran Malaysia.

Baca juga: Santri RIAB Aceh Besar asal Aceh Utara Gelar Pesantren Kilat di Bireuen

Setelah wafatnya Abu Budi pada tahun 1997, kepemimpinan Pesantren di lanjutkan oleh Tgk.H.Asnawi Ramli yang disapa dengan Aba Asnawi.

Dalam kepemimpinannya, beliau telah mampu mempertahankan keberhasilan yang telah dicapai oleh Abu Budi, baik disektor pendidikan dan juga perekonomian.

Sehingga nama harum Dayah bahrul ‘Ulum Diniyah Islamiyah (BUDI) masih melekat di hati masyarakat Aceh dan sebagian masyarakat nusantara.

Pada tanggal 26 Desember 2004 telah terjadi gempa bumi dan gelombang Tsunami yang menimpa sebagian masyarakat Aceh.

Baca juga: Perdana Sejak 1989, Dayah MUQ Pagar Air Gelar Tasmi’ dan Syahadah Hafalan Quran 30 Juz

Bencana itu juga telah merenggut 274 korban jiwa santri BUDI beserta meluluhlantakan infra stuktur Dayah BUDI Mesja.

"Dengan menyaksikan kehancuran, warga besar santri BUDI di bawah pimpinan Tgk H Asnawi Ramli  tidak ingin larut dalam kesedihan, para santripun kembali bangkit untuk membangun kembali Dayah Budi yang di cintai dari pada kehancuran.

Keinginan ini didukung olah masyarakat dan juga pemerintah disertai bantuan dari NGO dalam negeri maupun luar negeri,” jelas Tgk H Asnawi Ramli yang disampaikan Tgk Afiz salah satu pengurus Pesantren Budi Mesja Lamno

Alhamdulillah, setelah berapa tahun terjadinya gempa Bumi dan Tsunami, sekarang ini sekitar kurang lebih 80 persen pembangunan Dayah BUDI  dari yang direncanakan sudah terwujud.

Baca juga: Kisah Film Ottoman Bantu Kerajaan Aceh, Pria Turki Ini Penasaran Hingga Jatuh Cinta Pada Gadis Aceh

Dengan terwujudnya pembangunan ini, 1222 santriwan dan santriwati Dayah BUDI telah bisa  kembali menikmati belajar mengajar dengan prasarana pendidikan yang ada

Selain sudah terbangunnya sebagian Infrastruktur dayah.

Dayah BUDI juga terus berusaha membangun kembali prasarana perekonomian Dayah yang tertinggal dan juga berusaha mengembangkan prasarana perekonomian yang baru.

Pesantren Budi Mesja Lamno yang memiliki misi melahirkan ulama dan intelektual yang dilandasi oleh panca jiwa yang menjadi ruhul ma`had, yaitu keikhlasan, kesederhanaan, berdikari, ukhwah islamiyah dan kebebasan dan mampu menguasai ilmu agama Islam yang mampu berdedikasi di dunia akademis maupun sosial kemasyarakatan itu sendiri.

Baca juga: Palang Merah Internasional Kunjungi Darul Ihsan, Bahas Dayah dari Kolonial Belanda Hingga Damai Aceh

Saat ini memiliki 130 tenaga pengajar dimana 80 merupakan ustad dan ustazah dan 30 Badal Ustad.

Pendidikan dan pengajaran di Yayasan Dayah BUDI Mesja ditujukan ke arah pembentukan Sumber Daya Manusia yang berakhlak mulia, berbadan sehat, berpengetahuan luas, beramal ikhlas guna mengabdi di masyarakat.

Peserta didik diharapkan tumbuh menjadi manusia yang berwawasan keagamaan yang universal dan kosmopolitan, dan mempunyai kemampuan yang tinggi menghadapi kehidupan masyarakat modern

dan menghindari pengaruh budaya westernisasi dan menyiram kesegaran bathin generasi muda yang menjadi korban sekulerisme budaya asing.

Demikian juga pendidikan dan pengajarannya senantiasa diarahkan untuk berperan aktif membina keteguhan, keimanan dan berjihad di jalan Allah, berpegang taguh pada Al-Quran, Sunnah Rasul, Ijma` Ulama, serta Qiyas yang berwawasan Ahlus Sunnah.(*)

Baca juga: Viral Video Higgs Domino Game Saat Shalat Berjamaah, Tokoh di Lhokseumawe Minta Polisi Usut Tuntas

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved