Berita Subulussalam

Menengok Masjid Asilmi Warisan Soeharto di Kota Subulussalam, Hingga Kini Ramai Jamaah

Asilmi, begitu nama yang kini melekat pada salah satu masjid di Kota Subulusalam.....

Penulis: Khalidin | Editor: Jalimin
SERAMBINEWS.COM/KHALIDIN
Masjid Asilmi yang bangunan yang berbentuk ‘rumah joglo’ ini dulunya bernama masjid Pancasila. Asilmi merupakan salah satu masjid peninggalan Presiden ke-2 Republik Indonesia, HM Soeharto terletak di sisi jalan Teuku Umar pusat Kota Subulussalam. 

Pada bulan Ramadan ini, biasa dilakukan tadarus Alquran, iktiqab serta buka puasa bersama dan ceramah agama.

Sementara di pelataran gerbang masjid Asilmi digelar dagangan kuliner berbuka puasa. Kegiatan ini dilakoni para remaja masjid Asilmi sejak 2004 lalu.

Sementara di bulan-bulan biasa seperti sekarang juga rutin dilaksanakan pengajian dua kali seminggu yakni Sabtu dan Minggu.

Baca juga: Pemko Banda Aceh Kembali Gelar Pasar Murah, Catat Jadwal, Lokasi dan Harga Subsidi

Setiap ada kegiatan keagamaan (maulid, peringatan 1 muharram, israk mikraj, nuzulul qur'an dll) selalu dilaksanakan penyantunan anak yatim, setiap anak yatim disantuni 300.000 X 80 org anak yatim sekitar masjid.

Tabung amal atau sumbangan jamaah setiap jumat mencapai Rp 4 juta sementara hari biasa sebesar Rp 3,5 juta per minggu.

Kilas balik presiden kedua Republik Indonesia yang ternyata banyak menorehkan catatan sejarah panjang tentang kekuasaannya.

Soeharto dengan latarbelakangnya sebagai militer mampu menggenggam jabatan Presiden Republik Indonesia selama 31 tahun sejak tahun 1967 yang dikenal dengan sebutan rezim orde baru.

Soeharto mengawali kepemimpinannya setelah ditunjuk menduduki jabatan pejabat pesiden bersifat mandataris melalui sidang istimewa Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) dan Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong (DPR-GR) yang berlangsung di Istora Senayan, tepatnya pada 12 Maret 1967.

Soeharto yang dijuluki sebagai The Smiling General, yakni orang yang selalu tersenyum itu menempatkan posisinya masuk dalam urutan kedelapan daftar pemimpin dunia yang lama berkuasa.

Baca juga: Jalan di Tangan-Tangan Abdya Rusak dan Jadi Kolam Saat Hujan, Begini Kondisinya Terkini

Dari sejumlah deretan nama tersebut seperti, Fidel Castro (Kuba) selama 49 tahun, Chiang Khai-shek (China-Taiwan) selama 47 tahun, Kim Il Sung (Korea Utara) selama 46 tahun, Muammar Khadafi (Libya) selama 42 tahun, Omar Bongo Ondimba (Gabon) selama 41 tahun, Enver Hoxha (Albania) selama 40 tahun dan Robert Mugabe (Zimbabwe) selama 37 tahun.

Seiring perjalanannya menahkodai perahu Nusantara ini, Soeharto bersama Kabinet Pembangunan yang ia bentuk melakukan sentralitas pembangunan baik pada tataran nasional maupun internasional.

Program yang cukup fundamental kala itu adalah kebijakan program transmigrasi yang dicanangkan pada tahun 1969 melalui proyeksi Pembangunan Lima Tahun (Pelita I dan VI).

Tak hanya itu saja, citra pembangunan yang diwariskan dari tokoh utama di balik penumpasan Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia (G30S/PKI) ini diantaranya seperti pembangunan Masjid.

Hingga saat ini, masjid-masjid tersebut masih tampak kokoh berdiri, bahkan Masjid-masjid tersebut tak sedikit umat Muslim yang menjadikannya sebagai Masjid utama di beberapa daerah. Dan Masjid itu pun cukup mudah dikenali sebab arsitekturalnya didesain seragam.

Berdasarkan berbagai referensi, ada sebanyak 999 Masjid yang dibangun oleh sosok yang dikenal dengan sapaan Pak Harto itu.

Baca juga: Warga Ateuk Jawo Santuni Anak Yatim

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved