Berita Subulussalam

Menengok Masjid Asilmi Warisan Soeharto di Kota Subulussalam, Hingga Kini Ramai Jamaah

Asilmi, begitu nama yang kini melekat pada salah satu masjid di Kota Subulusalam.....

Penulis: Khalidin | Editor: Jalimin
SERAMBINEWS.COM/KHALIDIN
Masjid Asilmi yang bangunan yang berbentuk ‘rumah joglo’ ini dulunya bernama masjid Pancasila. Asilmi merupakan salah satu masjid peninggalan Presiden ke-2 Republik Indonesia, HM Soeharto terletak di sisi jalan Teuku Umar pusat Kota Subulussalam. 

Para tamu besar termasuk ustadz atau tokoh penting lainnya ketika berkunjung ke berkunjung ke Subulussalam acapkali meluangkan waktu shalat berjamaah di Masjid Asilmi dan menyampaikan tausiah.

Setelah puluhan tahun dibangun masjid tersebut akhirnya mengalami renovasi. Ini karena jumlah jamaah yang kian ramai sementara daya tamping masjid pancasila yang kini bernama Asilmi terbatas.

Sekitar tahun 2011 yang lalu bangunan masjid Asilmi direnovasi. Beberapa komponen bangunan mengalami perubahan karena pelebaran.

Mulai dinding, atap, plafon, serta pembuatan tiang penyangga. Begitu pula lantai masjid yang tadinya keramik biasa, kini sudah diganti dengan granit. Terdapat pula empat menara di bagian sudut masjid.

Semula, bangunan masjid Asilmi berdinging kuning gading, namun sekarang sudah berubah jadi putih kombinasi hijau tua.

Baca juga: UAS Ajak Masyarakat Patungan Beli Kapal Selam Gantikan KRI Nanggala 402, Ustad Yusuf Mansur Dukung

Masjid tersebut diresmikan Presiden Soeharto, sayangnya bukti peresmian berupa prasasti dengan tanda tangan Pak Harto kini tidak ada lagi.

Posisinya yang berada di pusat kota dan sisi jalan protokol Subulussalam membuat masjid Asilmi tak pernah sepi jamaah.

Bisa dimaklumi kalau masyarakat nyaman menunaikan ibadah di Masjid Assilmi. Sebab, kondisi masjid sangat bersih dan terawat.

Bahkan masjid ini sering digunakan sebagai tempat singgah bagi masyarakat yang ingin beristirahat.

Malahan, saat shalat zuhur dan ashar, jamaah tetap ramai paling sedikit dua shaf. Jamaah teramai di waktu maghrib dan isha termasuk Shubuh.

Bangunan masjid ini awalnya hanya memiliki ukuran 19 m X 19 meter persegi yang dapat menampung jamaah sebanyak 200-an orang saja.

Seiring semakin bertambahnya jumlah jamaah yang datang ke masjid, maka dilakukan renovasi. Pemugaran dilakukan mulai tahun 2011 silam.

Baca juga: Sang Operator Senjata KRI Nanggala Itu Pergi Saat Istri Baru Dinikahinya Selalu Menantinya Pulang

Renovasi yang dilakukan tidak merubah sejumlah struktur bangunan aslinya. Sekarang masjid ini berukuran 30 X 30 meter persegi dan dapat menampung sekitar 600 orang jamaah.

Masjid ini dilengkapi delapan pintu utama yakni kiri kanan tiga serta bagian belakang dua pintu masuk serta sederet jendela.

"Ada perubahan tapi tidak semua. Sebagian besar tetap memperlihatkan struktur bangunan aslinya, sehingga bisa mengetahui sejarah masjid ini terbangun serta bentuknya," terang Ir. Muzakir dan Saiban Gabar, bendahara dan sekretaris BKM Asilmi.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved