Serambi Spiritual
Bukan Cuma Dapat Syaafat di Akhirat, Bersahabat Dengan Alquran Juga Mendatangkan Hikmah di Dunia
"Bacalah Alquran, kata Rasulullah. Nanti di akhirat itu, Alquran akan datang memberikan syafaat," terang Ustadz Hajarul Akbar.
Penulis: Yeni Hardika | Editor: Safriadi Syahbuddin
Selain memberikan syafaat di akhirat, bersahabat dengan Alquran juga mendatangkan manfaat yang besar bagi kita di dunia.
Ustad Hajarul menyebutkan, orang-orang yang sering membaca Alquran sering terlihat mendapatkan hal-hal yang luar biasa.
Misalnya saja dari segi cara membaca Alquran, orang-orang yang fasih membaca tiap makhrajal huruf dan tajwidnya, ternyata bisa mempengaruhi saraf-saraf di wajah.
Baca juga: Nuzulul Quran, Ini Penjelasan Ulama Peringatan Peristiwa 17 Ramadhan, Turunnya Al Quran Pertama Kali
Sehingga kemudian akan berdampak pada kesegaran tampilan wajah.
"Orang yang menggerakkan mulut dengan haqqu tilawah (membaca Alquran sesuai tajwid) tadi dalam ayat 121 Al Baqarah, itu betul-betul mereka mendapatkan wajah yang betul-betul fresh,"
"Saya punya guru-guru juga, dari dulu itu nampaknya masih fresh selalu. Itu dengan sering sekali berinteraksi dengan Alquran," paparnya.
Kemudian hikmah lainnya yang didapat dari Alquran di dunia yaitu dapat membuat otak semakin cerdas, khususnya bagi yang bisa menghafal Alquran.
Ustadz Hajarul menjelaskan alasan mengapa menghafal Alquran bisa membuat kecerdasan kita semakin meningkat.
Selain karena proses pengulangan menghafal yang membuat memori otak kita bekerja, itu tidak lain juga karena Alquran sendiri merupakan sebuah mukjizat.
"Ingat itu mukjizat. Ada orang baca Alquran, khatamin Alquran, taruh air saja didepannya kemudian kita minum, Itu molekulnya bisa berubah,"
"Termasuk air zam-zam, mengapa bisa paling baik? Karena itu dibawah, dekat dengan masjidil haram yang orang tawaf selalu," tambah Ustadz Hajarul.
Dia juga menceritakan pengalamannya saat diutus oleh Indonesia mengikuti MTQ, Hafizh atau tafsir Alquran Internasional di beberapa negara seperti Kuwait, Yordania, Turki dan Maroko.
Saat berada di lingkungan tersebut, Ustadz Hajarul melihat hampir seluruh peserta yang hadir disana merupakan orang-orang yang cerdas.
Bahkan tak sedikit diantara mereka yang berporfesi diluar lingkup pendidikan agama, seperti misalnya dokter, ahli nuklir atau insyinyur dalam bidang teknik lainnya.
Namun mereka juga merupakan orang-orang penghafal dan memiliki pemahaman yang baik tentang Alquran.
"Ternyata, trik-trik ini (menghafal Alquran) mereka pakai juga untuk memudahkan mereka dalam mengakses dan mendapatkan kebaikan di dunia dan juga di akhirat,"
"Jadi saya selalu menyampaikan ini setiap acara seminar saya: bukan orang cerdas yang bisa menghafal Alquran, tapi karena menghafal Alquran lah kita menjadi cerdas," pungkasnya. (Serambinews.com/Yeni Hardika)