Tips Kesehatan

Sembuh dari Virus Corona, Ini 7 Tes yang Medis Harus Dilakukan setelah Pulih dari Covid-19

Para ahli justru menyarankan pada pasien melakukan beberapa tes atau pemeriksaan medis pasca pemulihan.

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Safriadi Syahbuddin
SERAMBINEWS.COM/SYAMSUL AZMAN
Ilustrasi penggunaan masker demi tindakan keamanan terhadap COVID-19. 

SERAMBINEWS.COM - Untuk sebagian besar kasus Covid-19 (ringan), pemulihan membutuhkan waktu sekitar dua minggu dan sekitar satu bulan untuk orang dengan infeksi parah.

Para ahli menyarankan pasien yang telah sembuh dari Covid-19 untuk melakukan vaksinasi terhadap kesehatan mereka.

Pasalnya, Virus Corona dapat menyebabkan banyak kerusakan pada tubuh.

Jika infeksi Anda tergolong sedang hingga parah, virus secara tidak langsung dapat memengaruhi sistem pernapasa.

Bahkan orang dengan infeksi ringan harus waspada pada tahap pasca infeksi karena gejala masalah kesehatan lain yang dipicu oleh virus corona dapat muncul karena tubuh Anda menjadi lemah akibat melawan virus SARS-CoV-2 .

Kondisi tersebut membuat tubuh merasa terkuras dan lesu bahkan meningkatkan risiko penyakit lain.

Para ahli justru menyarankan pada pasien melakukan beberapa tes atau pemeriksaan medis pasca pemulihan.

Melansir dari Boldsky, Selasa (4/5/2021), berikut ini 7 tes medis yang harus dilakukan setelah sembuh dari Covid-19.

Baca juga: Jus Mangga Mentah Bermanfaat untuk Kesehatan Tubuh, Bisa Mencegah Kram Otot

1. Tes Glukosa dan Kolesterol

Tes kolesterol lengkap juga disebut panel lipid atau profil lipid. Ini dapat digunakan untuk mengukur jumlah kolesterol baik dan jahat dan trigliserida, sejenis lemak, dalam darah Anda.

Untuk seseorang yang sembuh dari COVID-19, tes glukosa dan kolesterol dapat membantu mendeteksi peradangan dan pembekuan, fluktuasi, dan flare-up.

Mendapatkan tes ini sangat penting jika Anda memiliki kondisi yang sudah ada sebelumnya seperti diabetes tipe-1, tipe-2, kolesterol atau berisiko mengalami komplikasi jantung.

2. Uji Fungsi Saraf

Pasien COVID-19 telah melaporkan gejala neurologis dan psikologis berminggu-minggu dan berbulan-bulan setelah pemulihan.

Wanita di atas usia 40 tahun semakin rentan terhadap risiko ini.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved