Kasus Korupsi Beasiswa, Polda Aceh Panggil 6 Anggota DPRA, 400 Saksi Sudah Diperiksa

Kasus Dugaan Korupsi Beasiswa, Polda Aceh Panggil 6 Anggota DPRA Tapi 2 orang sudah Datang, 400 Saksi Sudah Diperiksa

Penulis: Fikar W Eda | Editor: Muhammad Hadi
Foto kiriman Humas Polda Aceh
Mapolda Aceh 

"Sekarang saya sudah lega, keluarga saya juga sudah lega, teman teman saya pun lega karena prosesnya sudah berjalan.

Karena isu beasiswa ini sangat menghancurkan reputasi saya dan keluarga," ungkap Asrizal.

Dengan isu yang dulunya berkembang, Asrizal mengaku tidak nyaman.

Terutama dengan penerima manfaat bantuan pendidikan yang dia usulkan tersebut.

"Seolah-olah beasiswa yang kami usulkan adalah haram dan sebuah kesalahan.

Padahal program pengusulan beasiswa adalah bagian dari program Pemerintah Aceh yang juga bisa diusulkan oleh anggota DPRA.

Verifikasi syarat dan kelengkapan data penerimanya, itu urusan pemerintah," jelasnya.

Baca juga: Kisah Inspiratif Jafar Insya Reubee, Eks Tukang Becak di Lhokseumawe yang Kini Jadi Toke di Malaysia

Namun Asrizal sadar bahwa kondisi tersebut adalah risiko seorang politisi sepertinya.

"Apapun yang kami lakukan menjadi menarik untuk dibahas oleh media dan masyarakat, ibarat kita mengendarai kendaraan bermotor di jalan raya, kalo nggak nabrak, ya ditabrak.

Saya terima konsekwensi ini karena saya senang, dua orang yang saya berikan beasiswa, keduanya lulus.

Seorang sebagai Master Kesehatan (S2) dan satu orang lagi sudah bergelar Doktor (S3)," kata Asrizal.

Baca juga: Saat Petugas Curiga, Penyelundup Sabu Ke LP Meulaboh Minta Izin ke Toilet, Lalu Berupaya Lari

Asrizal pun berkeinginan untuk melanjutkan program atau usulannya dalam kerja-kerjanya di DPRA saat ini.

"Ada keinginan saya untuk melanjutkan usulah pokir melalui program beasiswa di APBA.

Tetapi trauma atas isu macam-macam beredar di masyarakat membuat saya ragu.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved