Berita Banda Aceh
Tim Ditjen Kebudayaan Survei Muhibah Jalur Rempah di Aceh
Muhibah Jalur Rempah merupakan salah satu kegiatan jalur pelayaran rempah nusantara yang dilakukan oleh 34 pemuda dari 34 provinsi di Indonesia
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Tim Survei Muhibah Jalur Rempah dari Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melakukan audiensi dengan Gubernur Aceh yang didampingi oleh Kepala Dinas Pendidikan Aceh dan Kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh di Pendopo Gubernur Aceh, pada Rabu (5/5/2021).
Muhibah Jalur Rempah merupakan salah satu kegiatan jalur pelayaran rempah nusantara yang dilakukan oleh 34 pemuda dari 34 provinsi di Indonesia.
Mereka menggunakan Kapal Latih TNI AL KRI Dewa Ruci disertai festival budaya yang akan berlangsung di 13 titik utama jalur rempah.
Rencananya, pelayaran dimulai tanggal 17 Agustus 2021 bertepatan dengan HUT RI ke-76 dari Banda Naira.
Kemudian berlanjut ke kota-kota pelabuhan di berbagai wilayah Indonesia yang dulunya menjadi rute pelayaran rempah-rempah di Indonesia.
Seperti Ternate, Makassar, Banjarmasin, Tanjung Uban, Belawan, Aceh Utara/Lhokseumawe, Padang, Banten, Tanjung Priuk, Semarang, Benoa.
Baca juga: Pemerintah Perjuangkan Jalur Rempah Aceh Jadi Warisan Dunia
Muhibah jalur rempah berakhir tanggal 28 Oktober 2021 bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda di Kota Surabaya.
Dalam pertemuan tersebut langsung diterima dan dialog dengan Gubernur Aceh Ir. Nova Iriansyah.
Gubernur Aceh menyatakan mendukung sepenuhnya kegiatan Muhibah Jalur Rempah yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Baik kegiatan pelayaran kapal Dewa Ruci, seminar, event, sosialisasi, Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) dan kegiatan lainnya yang berkaitan jalur rempah Nusantara hingga pengajuan ke UNESCO tahun 2024.
Tim Survey dipimpin oleh Direktur Perfilman, Musik dan Media Baru Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Ahmad Mahendra, beserta Ketua Komite Jalur Rempah Nasional Ananto Kesuma Seta.
Juga didampingi oleh Kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya Aceh Irini Dewi Wanti, kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya Aceh Nurmatias, Ketua Asosiasi Sejarah Lisan Aceh Reza Idria, Ketua masyarakat Pernaskahan Nusantara, Hermansyah, Kurator Muhibah Jalur Rempah Rama Soeprapto, beserta tim dari Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Direktorat Jenderal Kebudayaan.
Baca juga: Aceh Ujung Tombak Jalur Rempah Nasional Diusulkan Jadi Warisan Budaya Dunia ke Unesco
Walaupun pada kesempatan kunjungan pertama ini Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid, belum berkesempatan ikut serta dengan tim Survey ke Aceh.
Namun Hilmar Farid menyatakan bahwa Aceh sangat luar biasa dalam catatan sejarah jalur rempah Nusantara, terbukti dengan banyaknya data tinggalan sejarah yang menunjukkan bahwa adanya hubungan diplomatik antara kerajaan-kerajaan Aceh dengan bangsa-bangsa di luar Nusantara.
Seperti Turki, Inggris, Portugis, Prancis, Amerika, Malaysia, dan terutama negara-negara Arab dalam manuskrip-manuskrip yang ditemui di Aceh.