Berita Pidie

Kiprah Perantau Pidie di Jabodetabek, Kumpulkan Uang Rp 275 Juta Dibagi ke Hampir 2.000 Keluarga

Adapun bantuan yang diberikan adalah uang tunai sebesar Rp 150 ribu per keluarga, khusus untuk imum meunasah ditambah dengan kain sarung

Penulis: Zainal Arifin M Nur | Editor: Zaenal
SERAMBINEWS.COM/ZAINAL ARIFIN M NUR
Ketua Umum Keluarga Ureung Pidie (Kupi), Muslim Armas (tengah), bersilaturahmi dengan Bupati Pidie, Roni Ahmad SE MM, dan Guru Besar UIN Ar-Raniry, Prof Dr A Hamid Sarong, di Kunyet, Kecamatan Padang Tiji, Pidie, Sabtu (8/5/2021). 

Adapun bantuan yang diberikan adalah uang tunai sebesar Rp 150 ribu per keluarga, khusus untuk imum meunasah ditambah dengan kain sarung.

Baca juga: 108 Anak Yatim dan Duafa Belanja Baju Baru Bersama Komunitas Pidie Mengajar

Baca juga: Kisah Inspiratif Jafar Insya Reubee, Eks Tukang Becak di Lhokseumawe yang Kini Jadi Toke di Malaysia

Baca juga: Kisah Haru Harris Bin Terry Sarava, Putra Aceh WN Malaysia, Umur 19 Tahun Baru Kenal Ibunya

Sekilas tentang Kupi

Dalam kesempatan itu, Muslim Armas menceritakan sekilas tentang organisasi paguyuban Kupi (Keluarga Ureung Pidie) yang berdiri pada tahun 2018 berdasarkan hasil musyawarah para perantau asal Pidie di kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek).

Dalam musyawarah yang berlangsung di Jakarta, Muslim Armas yang merupakan pengusaha dan alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) mendapat amanah untuk menjalankan roda organisasi dengan misi sosial kemasyarakat ini.

“Kupi ini lahir berawal dari gagasan dan pemikiran untuk menyatukan perantau Pidie di seluruh dunia. Langkah awal kita mulai dari Jabodetabek. Karena di Jakarta itu semua kabupaten di Aceh punya organisasi paguyuban, hanya Pidie saja yang tidak ada, padahal paling banyak adalah perantau asal Pidie,” ujar Muslim Armas.

Sejauh ini, kata Muslim, Kupi sudah dua kali melaksanakan musyawarah kerja, yaitu pada tahun 2019 dan 2020.

“Musyawarah kerja kedua itu berlangsung  bulan November 2020 di Wisma DPR RI di Cisarua Bogor,” ujarnya. 

“Saat ini ada 80 orang yang aktif sebagai pengurus, dengan sekretariat sementara di Kota Kasablanka. Tapi karena masalah Covid-19, kegiatan kita sementara banyak dilaksanakan di Bale Kupi di Jati Warna Bekasi,” kata Muslim Armas.

Berawal dari Jabodetabek, Muslim Armas dan rekan-rekannya menggantungkan harapan, suatu hari kelak Kupi memiliki cabang di seluruh Aceh dan beberapa negara, terutama di Malaysia dan Australia.

Baca juga: Kabar Gembira! Pemkab Pidie Segera Bayar THR PNS, 19 SKPK Sudah Ajukan, Jumlah Dana Rp 35 Miliar

Baca juga: Bupati Pidie Kini Bergelar Magister Manajemen, Begini Komentar Pembimbing dan Penguji

Apresiasi dan Terima Kasih

Bupati Pidie Roni Ahmad SE (Abusyik) menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Keluarga Besar Kupi Jakarta yang telah menggagas program Jak Saweu Gampong (JSC).

“Atas nama pribadi dan Pemerintah Kabupaten Pidie Abusyik mengucapkan terimakasih yang setinggi-tingginya kepada keluarga besar Kupi Jakarta yang memiliki perhatian tinggi terhadap kampung halaman,” ungkap Abusyik.

Abusyik berharap kegiatan ini dapat berlangsung secara rutin sebagai agenda tahunan Kupi Jakarta.

Apresiasi juga dituturkan Tim Penasihat Bupati Pidie, Prof Dr Syamsul Rijal MAg. Guru Besar Ilmu Filsafat Islam UIN Ar-Raniry Banda Aceh ini berpendapat, partisipasi langsung para pengusaha di perantauan ini akan memberi dampak besar untuk kehidupan masyarakat Pidie yang lebih baik.(*)

Baca juga: 7 Kepala SKPK Dikukuhkan di Pendopo Bupati Pidie, Abusyik Beri Waktu 6 Bulan Tunjukkan Kinerja

Baca juga: Terbenam Lumpur Hampir Sepinggang, Begini Aksi Bupati Pidie Bersihkan Tambak dari Residu Pestisida

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved