Berita Banda Aceh
Jumlah Penumpang Kapal Ke Sabang Menurun Drastis Jelang Idul Fitri
Jumlah penumpang kapal yang naik KMP BRR maupun KMP Aceh Hebat 2, dari Pelabuhan Ulee Lhue ke Pelabuhan Balohan Sabang, menurun drastis jelang lebaran
Penulis: Herianto | Editor: Muhammad Hadi
Pada masa itu, hotel dan tempat penginapan yang ada di Sabang, penuh di boking orang dari luar Aceh yang datang ke Sabang.
Tahun ini, suasana kunjungan ke Sabang tetap ramai, tapi tamunya datang mulai lebaran kedua, dimana masyarakat daratan Aceh.
Mulai dari Pidie, Aceh Besar dan Banda Aceh, selesai melaksanakan silaturrahmi Idhul Fitri bersama keluarga di hari lebaran pertama, pada hari lebaran kedua, mereka akan pergi ke Sabang, untuk liburan hari raya.
Informasi ini diterima, kata Fahrial, dari sejumlah pengusaha hotel dan penginapan yang ada di Sabang, menyatakan mulai hari lebaran kedua, penginapannya sudah terbooking 75 – 80 persen, dari jumlah kamar yang tersedia.
Baca juga: Gagal Dapatkan Jet Tempur F-35 AS Akibat Beli Senjata Rusia, Kini Turki Produksi Jet Tempur TF-X
Kepla Bidang Pelayaran Dishub Aceh, Al Qadri mengatakan, penutupan arus transportasi penumpang di daerah perbatasan Aceh – Sumut, tujuannya untuk menyetop terjadinya penumpukan orang dalam satu kawasan dengan jumlah yang sangat banyak dan bisa menjadi daerah klaster baru penularan covid 19.
Kebijakan itu diambil pemerintah, kata Al Qadri, untuk masyarakat juga, agar pasca liburan lebaran Idhul Fitri 1442 Hijjriah ini, jumlah pasien covidnya tidak melonjak terlalau tinggi, akibat dari penumpukan orang dalam satu kawasan wisata dan lainnya yang akan memudahkan penularan covid 19.
Jadi, kata Al Qadri, pengalaman buruk di negara India, jangan sampai terjadi di Indonesia dan Aceh.
Karena itu, pemerintah menutup daerah perbatasan antar provinsi (Aceh – Sumut) dan membagi wilayah operasi angkutan penumpang umum dalam provinsi.
“ Kalaupun nanti jumlah pasien covidnya bertambah, tapi besarannya masih terkendali, karena jumlah kerumunan orangnya dalam satu kawasan, sudah dibatasi oleh gerakan arus transportasi bus penumpang umum dalam provinsi dan antar provinsi,” ujar Al Qadri.(*)
Baca juga: Daging Meugang di Langsa Dijual Rp 140 Ribu -150 Ribu Per Kg