Muncul Wacana Koalisi PDIP-Gerindra Duetkan Prabowo-Puan di Pilpres 2024, Ini Kata PKB dan Pengamat

Partai Gerindra membuka peluang berkoalisi dengan PDI Perjuangan (PDIP) di pemilihan presiden 2024.

Editor: Faisal Zamzami
Instagram @puanmaharaniri
Megawati Soekarnoputri, Prabowo Subianto, Puan Maharani. 

SERAMBINEWS.COM - Partai Gerindra membuka peluang berkoalisi dengan PDI Perjuangan (PDIP) di pemilihan presiden 2024.

PKB menghormati wacana tersebut karena setiap partai politik memiliki kedaulatan masing-masing.

"Tentu kami menghormati kedaulatan masing-masing. Tetapi untuk membangun bangsa ini tidak bisa sendirian," kata Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (28/5/2021).

"Jadi kalau mau ya silahkan saja, PKB menghormati. Tapi juga ingin berteman dengan semua itu. Nanti kita cocok-cocokan kayak apa," lanjutnya.

Dikatakan Jazilul, PKB juga mencari koalisi yang memiliki visi yang sama untuk bekerja sama di Pilpres 2024.

Meski memiliki basis massa Islam, namun PKB mengutamakan kepentingan bangsa, bukan satu golongan.

"Jadi kita inklusi, asal visi sama, arahnya sama tentu PKB juga berharap, ya kita juga berharap dengan PDIP, kita berharap dengan Gerindra, kita berharap dengan partai Islam yang ada," ujarnya.

"Jadi kalau misalkan PDIP dengan Gerindra mau bicara ya kita hormati. Tapi nanti kita kedepankan untuk kepentingan bangsa dan negara," pungkas Wakil Ketua MPR RI itu.

Diberitakan sebelumnya, Sekretaris jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani berbicara peluang partainya berkoalisi dengan PDIP di pemilihan presiden (pilpres) 2024.

Disebutkan Muzani, kemungkinan Gerindra dan PDIP bekerja sama di Pilpres 2024 karena Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto memiliki hubungan yang baik dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

"Hubungan kita yang baik dengan PDIP, hubungan Pak Prabowo yang baik dengan Ibu Mega. Saya kira saudara-saudara semua sudah tahu sejak beliau belum ditetapkan sebagai Menteri Pertahanan dan sampai sekarang hubungan itu baik," kata Muzani kepada wartawan, di Hotel Sahid Jakarta, Kamis (27/5/2021).

Selain itu, Muzani mengungkapkan bahwa para kader Gerindra menginginkan Prabowo maju sebagai calon presiden di Pilpres 2024.

Hal itu didasarkan elektabilitas Prabowo yang unggul dalam beberapa hasil lembaga survei.

"Hampir semua survei menyebut Pak Prabowo adalah calon presiden yang paling populer, calon presiden yang elektabilitasnya bagus paling tinggi," ujarnya.

Atas dasar itu, Muzani berharap Prabowo segera memberi jawaban kepada kader Gerindra terkait pencapresan.

Menurut dia, kepastian dari Prabowo penting agar bisa segera memulai proses pencalonan.

"Kami berharap Pak Prabowo bisa memberi jawaban kepada kita semua seperti yang kita harapkan, sehingga kita bisa mempersiapkan untuk proses pemenangan beliau," pungkasnya.

Pengamat: Ibarat 2 Sejoli CLBK

 Menanggapi pernyataan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra, Ahmad Muzani, yang menyebut adanya kemungkinan duet Prabowo Subianto-Puan Maharani dalam Pilpres 2024, pengamat buka suara.

Pengamat Politik UIN Jakarta, Adi Prayitno, menilai pernyataan Muzani semakin menegaskan PDIP dan Gerindra akan bekerja sama pada Pilpres 2024 mendatang.

"Makin terang benderang kalau Gerindra dan PDIP bakal menduetkan Prabowo dan Puan di Pilpres 2024," kata Adi kepada Tribunnews.com, Kamis (27/5/2021).

Ia pun mengibaratkan PDIP dan Gerindra layaknya dua pasangan yang CLBK.

Tak hanya itu, Adi menuturkan kemungkinan PDIP dan Gerindra kerja sama dalam pemilihan presiden mendatang sudah dirancang sejak awal.

Terutama setelah Prabowo bergabung dengan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Tautan cinta kedua partai ini kembali dimulai dari situ."

"Ini ibarat dua sejoli yang CLBK, cinta lama bersemi kembali setelah sebelumnya sempat renggang," ucapnya.

Sementara itu, pendapat lain disampaikan Pengamat Politik Universitas Al Azhar Indonesia Jakarta, Ujang Komarudin.

Menurutnya, PDIP tak akan sukarela mendukung Prabowo Subianto menjadi calon presiden pada Pemilu 2024.

Karena, kata Ujang, PDIP punya kalkulasi politik sendiri, terlebih partai berlambang banteng ini merupakan pemenang dalan Pemilu 2019 lalu.

"PDIP akan pikir-pikir. Tak akan mungkin sukarela begitu saja mendukung Prabowo. PDIP pasti punya kalkulasi politik sendiri."

"Dan PDIP masih mendesain rencana politiknya ke depan," kata Ujang saat dihubungi Tribunnews, Kamis.

Namun, Ujang menuturkan hal tersebut bisa saja berubah jika Puan Maharani atau kader PDIP lainnya tak memiliki elektabilitas yang baik.

Meskipun begitu, jika Puan atau kader lainnya memiliki elektabilitas tinggi dan berpotensi menang, Ujang memastikan PDIP lebih memilih berjalan sendiri.

"Tetapi jika Puan atau ada kader PDIP yang memiliki elektabilitas tinggi dan berpotensi menang, PDIP akan jalan sendiri."

"Jadi politik itu dinamis. Masih belum bisa dipastikan sejak saat ini."

"Karena selalu berubah-ubah, tergantung pada dinamika politik yang ada," ucapnya.

Dilansir Tribunnews sebelumnya, Ahmad Muzani berbicara soal peluang Gerindra dan PDIP berkoalisi pada Pilpres 2024.

Muzani menilai Prabowo dan Megawati yang merupakan ketua umum masing-masing partai memiliki hubungan baik.

Atas dasar itu, ia mengatakan ada kemungkinan Gerindra dan PDIP bekerja sama.

"Hubungan kita yang baik dengan PDIP, hubungan Pak Prabowo yang baik dengan Ibu Mega."

"Saya kira saudara-saudara semua sudah tahu sejak beliau belum ditetapkan sebagai Menteri Pertahanan dan sampai sekarang hubungan itu baik," kata Muzani kepada wartawan, di Hotel Sahid Jakarta, Kamis (27/5/2021).

Lebih lanjut, Muzani menyebut Gerindra ingin Prabowo kembali mencalonkan diri sebagai presiden pada 2024 mendatang.

Bukan tanpa alasan, keinginan Gerindra tersebut didasarkan hasil elektabilitas Prabowo yang unggul di berbagai lembaga survei.

"Hampir semua survei menyebut Pak Prabowo adalah calon presiden yang paling populer, calon presiden yang elektabilitasnya bagus paling tinggi," ujarnya.

"Kami berharap Pak Prabowo bisa memberi jawaban kepada kita semua seperti yang kita harapkan, sehingga kita bisa mempersiapkan untuk proses pemenangan beliau," pungkasnya.

Meski begitu, hingga saat ini Prabowo tak pernah mau mengomentari soal elektabilitas dirinya yang tinggi.

Baca juga: Korea Utara Mundur dari Kualifikasi Piala Dunia 2022, Malaysia Butuh Bantuan Timnas Indonesia

Baca juga: Iran Larang Penambangan Bitcoin, Teheran dan Sejumlah Kota Besar Alami Pemadaman Listrik

Baca juga: Hanya karena Merasa Dibuat Kesal, Kim Yo Jong Tembak Mati Seorang Pejabat Tinggi Korut

 Tribunnews.com dengan judul Muncul Wacana Koalisi PDIP-Gerindra di 2024, Apa Kata PKB?, 

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved