Berita Lhokseumawe
Terkait Minimnya PAD RS Arun, Ketua DPRK Lhokseumawe: Hasil Pansus Akan Diumumkan ke Publik
"Jadi kami pastikan, apapun hasil Pansus nantinya tetap akan diumumkan ke publik," pungkas politisi Partai Aceh tersebut.
Penulis: Saiful Bahri | Editor: Nurul Hayati
Direktur Utama PT Pembangunan Lhokseumawe, Abdul Gani, Rabu (21/4/2021), menyebutkan, pada tahun 2020 pihaknya masih memiliki dua unit usaha.
Pertama, Rumah Sàkit Arun dan kedya dari jaringan gas rumah tangga.
Namun dari jaringan gas dia mengaku, perusahaan tidak mendapatkan keuntungan besar.
Sedangkan total keuntungan yang diraih perusahaan pada tahun 2020 sekitar Rp 900 juta.
Saat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), lanjutnya, Pemerintah Kota Lhokseumawe menyerahkan Pasar Terpadu untuk dikelola PT Pembangunan Lhokseumawe.
Didasari hal tersebut, maka disimpulkan, sebagian keuntungan tahun 2020 diinvestasi ke Pasar Terpadu.
"Makanya untuk PAD kita pun hanya setor 220 juta rupiah saja," pungkasnya.
Baca juga: Posko Penyekatan di Tamiang Berakhir
Pansus sedang bekerja
Ketua Pansus DPRK Lhokseumawe, Faisal, Minggu (30/5/2021), menyebutkan, dasarnya Pansus yang dibentuk sekarang ini adalah terkait LKPJ Walikota tahun 2020.
"Jadi salah satu item yang kita Pansus juga terkait minimnya setoran PAD," ujar Faisal yang juga merupakan Ketua Komisi A DPRK Lhokseumawe tersebut.
Sedangkan terkait minimnya setoran PAD di RS Arun, pihaknya sudah mengumpulkan bebrapa data.
Salah satunya adalah jumlah klaim dana kr BPJS sepanjang tahun 2020 yang angkanya mencapai Rp 44 miliar lebih.
Disamping juga pihaknya sudah mendatangi RS Arun dan melakukan pertemuan dengan manajmen rumah sakit serta manajamen PDPL.
"Kami lakukan kunjungan ke RS Arun pada 27 Mei 2021 atau beberapa hari lalu," katajya.
Selanjutnya, teragendakan, dalam pekan ini, pihkaknya akan melakukan pertemuan kembali dengan pihak manajemen RS Arun dan PDPL, yang direncanakan berlangsung di gedung DPRK Lhokseumawe.