Berita Lhokseumawe
Terkait Minimnya PAD RS Arun, Ketua DPRK Lhokseumawe: Hasil Pansus Akan Diumumkan ke Publik
"Jadi kami pastikan, apapun hasil Pansus nantinya tetap akan diumumkan ke publik," pungkas politisi Partai Aceh tersebut.
Penulis: Saiful Bahri | Editor: Nurul Hayati
"Jadi kami pastikan, apapun hasil Pansus nantinya tetap akan diumumkan ke publik," pungkas politisi Partai Aceh tersebut.
Baca juga: Jalan Samar Kilang-Pondok Baru Disorot, Material Tak Sesuai Spek
Mencuat pertama
Mencuat minimnya setoran PAD RS Arun yang dikelola PDPL pada tahun 2020, berawal dari pernyataan Ketua DPRK Lhokseumawe, Ismail A Manaf.
Dimana ditargetkan Rp 1 miliar, namun PAD yang distor hanya Rp 220 juta atau hanya 22 persen.
Ismail A Manaf, menyebutkan, sesuai penelusuran dirinya, setiap tahun, operasional RS Arun dibawah PT Pembangunan Lhokseumawe tidak pernah terjadi peningkatan.
Target penerimaan daerah yang dibebankan juga tidak pernah tercapai.
"Terutama pada tahun 2020, terealisasi hanya 22 persen saja dari yang dibebankan," katanya.
Padahal belanja operasional RS Arun yang terletak di Komplek Perumaham PT PAG tersebut relatif rendah, mengingat komponem biaya listrik dan air diperolehnya secara cuma-cuma
Jadi dengan kondisi tersebut, maka Ismail A Manaf menilai kalau kinerja keuangan dan tata kelola perseroan daerah yang mengelola RS Arun membutuhkan perhatian serius Pemerintah Kota Lhokseumawe.
"Jadi, kinerja keuangan dan tata kelola perseroan daerah RS Arun kita minta untuk segera dievaluasi oleh Walikota agar diketahui persis dimana letak persoalannya," kata Ismail.
Walikota harus memberikan perhatian serius terhadap upaya perbaikan tata kelola perseroan yang mengelola RS Arun, agar target penerimaan daerah dapat benar-benar efektif dikumpulkan dan kemudian dibelanjakan lagi untuk pembangunan daerah.
Baca juga: Posko Penyekatan di Tamiang Berakhir
Jawaban PTPL
Sedangkan pengurus PT Pembangunan Lhokseumawe (PTPL) pada tahun 2020 mengaku, hanya meraih keuntungan mencapai Rp 900 juta, terutama dari unit usaha Rumah Sakit Arun.
Namun dari pengakuan keuntungan Rp 900 juta, hanya Rp 220 juta yang disetor untuk menjadi PAD Kota Lhokseumawe.
Padahal kepada perusahaan milik Pemko Lhokseumawe tersebut, pada tahun 2020 ditargetkan mampu menyumbang PAD sebesar Rp 1 miliar.