Salam

KPK Mengusut, Ada Korupsi Lagi di Aceh?

Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pekan ini kembali memeriksa beberapa pejabat di lingkungan Pemerintah Aceh

Editor: bakri
(KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D)
Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri 

Kepada KPK, kita juga memohon untuk secara serius memonitor kegiatan pemerintah di Aceh agar kelak para eksekutif di provinsi maupun di kabupaten/kota di Aceh tak ada lagi yang terjerat korupsi.

Kita mencatat, sejak kehadirannya, KPK sudah menciduk dua Gubernur Aceh, serta beberapa bupati, pejabat, dan pengusaha.

Kita shampir setiap kesempatan mengelorakan semangat untuk memberantas korupsi.

Para aktivis antikorupsi juga tak pernah bosan berteriak “tangkap koruptor, hukum gantung koruptor”, dan banyak lagi eskpresi kemarahan lain yang pada intinya mengecam bahwa korupsi itu sadis, tidak bermoral, membunuh, dan lainnya.

Memang, melihat fenomena korupsi yang berkembang selama ini mengindikasikan betapa budaya korupsi di daerah tercinta ini sangat mengkawatirkan dan meresahkah masyarakat.

Entah itu karena memang benar‑benar terbukti korupsi atau faktor‑faktor lainya.

Korupsi adalah ada pada wilayah hukum dan moral.

Namun, kiranya bicara moral tidak lepas dari budaya dan agama.

Untuk bisa memahami budaya dan agama diperlukan pengetahuan dan cara yang baik tentang hal tersebut. Terutama pendidikan yang berkaitan dengan akhlak dan moral.

Ketika Aceh akhirnya memilih sebagai daerah yang menjalankan syariat Islam, kita berharap status daerah yang religius ini berkorelasi dengan perbaikan sikap moral pejabat pemerintah dan mitra-mitranya.

Kita berharap kasus korupsi akan tidak ada lagi di negeri syariah ini.

Namun, ketika kemudian ternyata di Aceh masih ditemukan kasus-kasus korupsi, termasuk yang besar, maka dapat kita bayangkan apa yang terjadi jika negeri tak memilih menerapkan syariat Islam?

Mungkin kasus korupsi bisa jadi sangat merajalela di sini.

Sekali lagi, kita berharap semoga tak ada lagi kasus korupsi di negeri ini.

Dana otsus, dana bagi hasil migas yang hanya tinggal sedikit tahun lagi, hendaknya benar-benar dapat dinikmati masyarakat melalui berbagai program dan proyek pembangunan perekonomian.

Jadi, tidak lagi jatuh ke rekening-rekening oknum pejabat dan oknum pengusaha!

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Geng dan Gagalnya Pembinaan Sosial

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved