Penyakit X

Waspada! Penyakit Ini Diperkirakan akan Muncul Setelah Covid-19 Mereda, Asia Tenggara Jadi Sorotan

Diperkirakan sekarang ini ada lebih dari 250 virus yang menyebar dari hewan ke manusia dan menyebabkan penyakit pada manusia.... 

Editor: Eddy Fitriadi
Pixabay.com
ILUSTRASI Penyakit menular yang umum di dunia umumnya disebabkan infeksi dari mikroorganisme virus, bakteri, jamur, dan parasit. 

Itulah sebabnya para peneliti lebih khusus memperhatikan kontak manusia dengan kehidupan liar. 

"Populasi dari yang kita perkirakan akan muncul adalah spesies yang tinggal di koloni yang besar, yang melakukan perjalanan jarak jauh," kata Dr Brookes. 

"Mereka bercampur dengan populasi dari spesies yang sama, dan juga karena mereka terbang, mereka bisa mengadakan kontak dengan banyak spesies lain, termasuk juga dengan manusia." 

Zoonoses disebabkan karena adanya transmisi patogen seperti virus, parasit, bakteria, atau jamur yang disebabkan karena kontak langsung ataupun kontak tidak langsung antara binatang dan manusia. 

Diperkirakan sekarang ini ada lebih dari 250 virus yang menyebar dari hewan ke manusia dan menyebabkan penyakit pada manusia. 

Berbagai virus sudah menimbulkan kekhawatiran, tapi sejauh ini belum diidentifikasi virus mana yang sama-sama mengancam seperti virus corona atau bahkan lebih mengancam peradaban manusia, menurut sebuah penelitian. 

WHO sendiri sudah memberikan nama untuk penyakit tersebut, yaitu Penyakit X, dan memasukkan ke dalam kategori penting untuk diteliti sejajar dengan Ebola dan SARS. Kita belum mengetahui apa jenisnya dan kemungkinan dampaknya. 

Namun para peneliti mengatakan tanpa adanya pemantauan yang seksama dan juga persiapan, maka bumi ini akan mengalami bencana dengan kehadiran penyakit X. 

Sebelum Covid-19, sudah ada beberapa penyakit menular pernapasan yang terjadi seperti SARS (SARS-CoV-1) di tahun 2003, sindroma pernapasan Timur Tengah (MERS) di tahun 2013, dan Ebola di tahun 2014. 

Ada pula wabah dalam skala lebih kecil seperti penyakit virus Nipah, yang masuk dalam 10 besar penyakit yang perlu prioritas penanganan menurut WHO. Dr Brookes mengatakan penyakit itu muncul pertama kali di sejumlah babi yang diternak di Malaysia. 

"Ada banyak kelelewar yang hidup di kawasan itu juga. Dan petani di sana menanam pohon buah di sekitar lokasi ternak babi sehingga menarik kedatangan kelelawar ke peternakan babi di sana," katanya. 

Kelelawar tersebut sudah mengidap virus namun tidak menimbulkan penyakit pada mereka. Pertanda pertama adanya penyakit malah muncul di ternak babi. 

"Dan kemudian virus itu berkembang di babi, dan karena begitu banyaknya babi membuat virus bisa berkembang dan dari situ menyebar ke manusia," katanya. 

Para ilmuwan mengatakan kawasan yang padat dengan ternak, yang merambah ke kawasan liar dan memiliki penduduk yang padat memiliki resiko lebih tinggi bagi perpindahan penyakit dari hewan ke manusia. 

Dr Brookes mengatakan itulah mengapa Asia Tenggara sekarang menjadi titik perhatian karena memenuhi semua persyaratan di atas.

Halaman
123
Sumber: Kontan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved