Berita Malaysia

Khawatir Jadi Sasaran Polisi, Warga di Kepong Malaysia Turunkan Bendera Putih di Depan Rumahnya

Saat berkunjung ke sana untuk mengantarkan makanan hari ini, Lim mengatakan dia menemukan bendera telah diturunkan.

Penulis: Syamsul Azman | Editor: Zaenal
Twitter @ABorahea
Warga Malaysia mengibarkan bendera putih di rumah mereka sebagai tanda minta tolong karena kesulitan yang mereka hadapi menyusul pembelakuan lockdown berkepanjangan. 

SERAMBINEWS.COM – Warga di Jinjang, Kepong, Kuala Lumpur, Malaysia, memutuskan untuk menurunkan bendera putih yang mereka kibarkan di rumahnya.

Kepada anggota DPR Kepong, warga mengaku mereka terpaksa menurunkan bendera putih karena khawatir menjadi menjadi sasaran pemeriksaan dan ancaman denda, seperti yang terjadi di Kuantan, Pahang, dua hari lalu.

Padahal warga itu masih membutuhkan bantuan, kata Anggota DPR Kepong Lim Lip Eng, dikutip Serambinews.com dari Malaysiakini, Jumat (2/7/2021).

Lim mengaku dia mendapat informasi kemarin ada sebuah rumah di sana yang mengibarkan bendera putih.

Saat berkunjung ke sana untuk mengantarkan makanan hari ini, Lim mengatakan dia menemukan bendera telah diturunkan.

Dia mengatakan keluarga melakukannya karena takut dipersulit oleh polisi.

“Seseorang memberi tahu mereka bahwa polisi akan mengeluarkan denda, jadi mereka menurunkannya pagi ini.

"Kemarin diberitakan beberapa warga di Kuantan diminta menurunkan bendera dan beritanya cepat menyebar," ujarnya saat dihubungi Malaysiakini.

Menurut dia, ada tiga orang yang tinggal di rumah itu yang meminta bantuan.

Seorang pria paruh baya yang merawat dua wanita yang lebih tua, telah kehilangan pekerjaannya akibat wabah Covid-19.

Karena itu, mereka mengibarkan bendera putih kemarin (1 Juli).

Lim berpandangan bahwa tindakan mencari bantuan bukanlah pelanggaran.

Dalam sebuah tweet di Twitter, Lim mengatakan sekarang bukan waktunya untuk "menjaga wajah pemerintah" pada saat beberapa orang berjuang untuk memenuhi kebutuhan.

“Jika saya menerima informasi tentang rumah ini sedikit terlambat, mungkin mereka tidak akan mendapatkan bantuan apa pun.

Aku sangat menyesal. Bahkan dalam situasi ini, masih ada pihak yang tidak ingin orang sulit untuk membantu. Jika kita tidak bisa membantu, diam saja. Atau hubungi saya, biarkan saya membantu mereka.

“Tolong jangan takut pada yang sudah terlanjur kesulitan. Sekarang saatnya kita saling membantu, daripada mengurusi muka pemerintah,” kata MP DAP itu lagi.

Baca juga: Giliran Bendera Hitam Berkibar di Malaysia, PM Muhyiddin Yassin Diminta Mundur

Baca juga: Kartunis Malaysia Diperiksa di Bukit Aman, Gegara Bikin Animasi yang Menggambarkan Kebrutalan Polisi

Baca juga: Polisi di Malaysia Minta Warga Turunkan Bendera Putih, Anggota Majelis PKR Sebut Ada Ancaman Denda

Polisi Pahang Membantah Ada Ancaman

Kemarin, Anggota Teruntum dari PKR, Sim Chon Siang mengatakan, beberapa warga di Pahang mengeluh bahwa polisi diperintahkan untuk menurunkan bendera putih yang dikibarkan jika mereka tidak ingin dikenakan denda sebesar RM50.000 (sekitar Rp 174 juta).

Namun, Kepala Polisi Pahang Ramli Mohamed Yoosuf membantah membuat ancaman.

Dia mengatakan polisi meminta mereka menurunkan bendera putih itu karena digantung di tiang listrik.

“Polisi tidak keberatan dengan pengibaran bendera putih, karena tidak ada ketentuan dalam undang-undang atau SOP yang menyatakan tindakan tersebut selama ini merupakan pelanggaran hukum,” katanya kemarin.

Saat dihubungi hari ini, Sim Chon Siang mengatakan warga memang mengatakan bahwa polisi telah menginstruksikan mereka untuk menurunkan bendera, termasuk yang ditempatkan di area rumah mereka.

"Ada lima sampai enam orang yang mendengar mereka (polisi) mengatakan itu," katanya.

Menurut Sim, warga akan membuat laporan di Polres Kuantan agar pengaduannya bisa terekam.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved