Jurnalisme Warga

Sawit ‘Rimueng Kureng’ Mulai Mengaum

SAWIT merupakan jenis tumbuhan yang termasuk dalam genus Elaeis dan ordo Arecaceae. Tumbuhan ini digunakan dalam usaha pertanian komersial

Editor: bakri
zoom-inlihat foto Sawit ‘Rimueng Kureng’ Mulai Mengaum
IST
Prof. Dr. APRIDAR, S.E., M.Si., Guru Besar Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan Unimal dan Rektor Universitas Islam Kebangsaan Indonesia (Uniki), melaporkan dari Nisam Antara, Aceh Utara.

Kampus yang merupakan tempat bercokolnya kaum intelektual, perlu digelorakan untuk membuat berbagai tindakan positif yang dapat mencerahkan masyarakat sekitarnya.

Lampu penerang yang berada di kampus hendaknya menjadi cahaya yang dapat membangkitkan roda pembangunan sehingga mampu menggerakkan perekonomian masyarakat.

Berbagai potensi serta peluang yang ada dalam masyarakat, sangat penting untuk disusun dalam berbagai konsep yang dapat dicerna oleh pihak terkait untuk diaplikasikan dalam kehidupan nyata.

Produksi sawit Indonesia yang telah diakui masyarakat dunia sebagai sawit terbaik dunia, sangatlah penting untuk diproduksi dengan teknologi yang ramah lingkungan sehingga sangat perlu dilakukan berbagai riset agar memperoleh hasil yang lebih optimal.

Di pihak lain apa yang telah dilakukan eks kombatan di Aceh Utara itu merupakan salah satu model yang dapat dijadikan contoh dalam mengelola perkebunan sawit dengan baik dan profesional, sehingga dapat menyejahterakan anggota beserta keluarganya.

Bila tidak, kita khawatirkan para oknum eks kombatan terjerumus dalam berbagai aktivitas yang dapat merusak nama baik pribadi dan kropsnya.

Dukungan sebagaimana yang telah dilakukan oleh BRA dalam pemberdayaan, terutama bagi para pihak yang bertikai, perlu dilanjutkan oleh pemerintah daerah dalam berbagai program nyata.

Ketertinggalan pembangunan akibat konflik yang terjadi di Aceh 29 tahun perlu dipacu secara sunguh-sungguh dengan berbagai program yang dapat mempercepat pembangunan daerah.

Berbagai potensi yang dapat memicu konflik baru sangat penting untuk dihindari.

Penetapan anggaran yang dikelola pemerintah, hendaknya lebih diprioritaskan pada kegiatan yang dapat meningkatkan perputaran uang di daerah atau “capital inflow”, agar roda perekonomian Aceh benar-benar berjalan sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Usaha Menengah Kecil Mikro (UMKM) yang begitu banyak berada di daerah, sangat perlu pula dilindungi dengan berbagai regulasi yang menguntungkan mereka.

Pembangunan pabrik crude palm oil (CPO)  minyak nabati yang dihasilkan dari buah sawit sangat penting dibangun lebih banyak lagi di Aceh agar mampu mengolah sawit yang begitu banyak, serta dapat diekspor melalui Pelabuhan Lhokseumawe dan Malahayati, Aceh Besar.

Selain itu, diharapkan juga mampu memproduksi berbagai turunan dari CPO seperti keju, sabun, minyak wangi, dan lainnya yang tentunya akan meningkatkan nilai tambah bagi daerah.

Keberpihakan pemerintah terhadap UMKM yang jumlahnya lebih dari 90 persen dari pelaku ekonomi bangsa, seharusnya diberikan prioritas utama untuk dapat maju dan berkembang.

Mereka menjadi penggerak utama dari perekonomian seharusnya diberikan garansi terhadap keberlangsungan usahanya  terutama terhadap permodalan serta jaringan distribusi, supaya mereka berjaya di daerah sendiri.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved