Wawancara Khusus
Mualem: Saya Siap Maju dengan Siapa Saja
Ketua Dewan Pimpinan Aceh Partai Aceh (DPA PA), Muzakir Manaf atau Mualem, secara tegas mengatakan akan kembali maju
Oh, itu sudah pasti, jelas. Kita selalu mengimbau kepada mereka yang sudah di DPRK dan DPRA, melayani masyarakat, membantu, dan mengayomi masyarakat. Itu tetap kita jalankan sampai kapanpun.
Apakah Pilkada Aceh tetap harus dilaksanakan pada tahun 2022?
Kami tetap komitmen dengan perjanjian MoU Helsinki, tetap lex spesialist untuk Aceh, pilkada lima tahun sekali. Kita sudah jelaskan kepada pusat, namun pusat dengan alasan tidak ada uang, ya itu urusan mereka. Tapi, yang jelas kita maunya Aceh sesuai komitmen kita, dengan UUPA.
Jika diundur bagaimana?
Kami harapkan lima tahun sekali, kalau diundur yang terserah kepada pusatlah. Kami tetap komitmen. Yang paling penting tahapan pilkada saat ini belum dibatalkan oleh KIP, masih ditunda. Jadi, sebenarnya pilkada masih berjalan, tapi dalam proses status tunda. Permasalahannya kalau dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat seperti tertulis dari surat Dirjen Otda Kemendagri, itu bermakna ada satu pasal di dalam Undang-undang Nomor 11 tahun 2006 yang mensokh.
Dan ini menjadi preseden, makanya Pemerintah Pusat harus tegas dalam hal ini, kalau memang mereka bersikeras 2024 untuk Pilkada Aceh, undang-undang ini harus diubah melalui Perppu tidak melalui surat. Kalau melalui surat, ini melanggar konstitusi negara. Dan kita PA, partai yang komit dengan konstitusi negara. Yang kita pegang adalah undang-undang, bukan surat dari Dirjen Otda (Bagian ini dijawab oleh Nurzahri).
Siapa yang akan diusung Partai Aceh untuk calon gubernur pada pilkada mendatang? Apakah Anda akan maju lagi?
Kami dengan izin Allah, jika Allah memberikan umur panjang, saya tetap akan bertanding, tetap bertanding. Insya Allah.
Siapa sosok wakil yang akan Anda pilih?
Saya pada saat ini terserah pada partai. Mungkin partai dengan partai, mungkin partai dengan ulama, mungkin dengan koalisi, terserah saja. Kami siap, siap dengan siapa saja. Internal juga siap. Kita tidak menutup kemungkinan apapun.
Apakah Anda masih bercita-cita untuk menyatukan kaolisi/semangat partai lokal di Aceh?
Semangat koalisi tetap kita jaga dan kita lakukan dengan parnas, dengan partai lokal juga siap berkoalisi. Kita sarankan partai lokal yang belum bergabung, mari untuk kebersamaan, jika mereka tidak mau ya kita tidak memaksa. Kalau mau Alhamdulillah, sama-sama membangun Aceh, tapi saya rasa mereka sekarang sudah insyaf dalam keadaan sekarang. Itu terserah pada mereka. (*)