Profil Dokter Lois Owien Tak Percaya Covid 19, Sebut Pasien Wafat karena Obat, Kini Ditangkap Polisi

Polda Metro Jaya akhirnya menangkap dokter Lois Owien diduga buntut dari pernyataannya yang mengaku tak percaya soal Covid-19.

Editor: Faisal Zamzami
Instagram @dr_lois7
Profil dr Lois yang sedang menjadi perbincangan para warganet mengenai tidak percaya dengan Covid-19. 

SERAMBINEWS.COM - Pernyataan seorang wanita yang mengaku bernama dokter Lois Owien ramai diperbincangkan di media sosial.

Pasalnya, dokter Lois mengatakan dengan tegas bahwa dirinya tak percaya Covid-19.

Nama dr. Lois Owien kini tengah banyak disoroti publik usai beberapa pernyataannya yang cukup kontroversial.

Dokter Lois Owien secara terang-terangan mengatakan tak percaya adanya virus corona atau Covid-19.

Polda Metro Jaya akhirnya menangkap dokter Lois Owien diduga buntut dari pernyataannya yang mengaku tak percaya soal Covid-19.

Kini kasus dokter Lois Owien dilimpahkan dari Polda Metro Jaya ke Mabes Polri.

Bahkan dokter Lois Owien memaparkan jika kematian Covid-19 akibat interaksi obat, ia juga secara terbuka menghina beberapa dokter yang menyangkal pernyataannya.

Sikap dokter Lois yang cukup kontroversial menyentil dr. Tirta.

Dokter sekaligus influencer itu membuat surat terbuka terhadap dokter Lois Owien.

Dr. Tirta meminta dr. Lois Owien mengklarifikasi sejumlah pernyataan yang dipaparkannya, namun sang 'dokter konspirasi' itu menolak diskusi ilimiah yang dibuat Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

Lalu siapa sebenarnya dr. Lois Owien yang saat ini tengah hangat diperbincangkan?

Sebenarnya dr Lois Owien telah cukup lama membagikan informasi dan pernyataan kontroversi terkait Covid-19.

Namun, namanya kian melejit usai menjadi bintang tamu salah satu acara yang bawa oleh pengacara kondang Hotman Paris.

Memiliki nama lengkap Lois Owien, ia memiliki nama panggilan dr. Lois Anti Aging.

Dr. Lois Owien mengaku saat ini tidak melakukan praktik, ia merupakan lulusan dari Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesai (UKI) tahun 2004.

Setelah itu dr. Lois Owien melanjutkan pendidikan mengenai anti-aging medicine di Malaysia.

Meski begitu bidang keilmuan yang diambil oleh dr. Lois Owien saat ini masih belum diakui di Indonesia sebagai bidang keilmuan spesialis.

 Sehingga pendidikannya di Malaysia dinilai hanya setara dengan S2.

Jika ditilik dari almamater dan namanya, kemungkinan besar dr. Lois beragama Nasrani, namun lagi-lagi hal ini belum dikonfirmasi.

Sedangkan akun sosial media resmi yang dikonfirmasi milik Dokter Lois yakni Instagram: @dr_lois7 dan Twitter: @LsOwien.

Sementara Ikatan Dokter Indonesia (IDI) tegaskan dokter Lois Owien sudah tidak terdaftar dalam keanggotaan IDI.

Majelis Kehormatan Etik Kedokteran Ikatan Dokter Indonesia (MKEK IDI) mengambil tindakan untuk dokter Lois Owien terkait pernyataanya tentang Covid -19.

Pernyataan dokter Lois viral terkait Covid-19 setelah dirinya mengunggah pandanganya di beberapa media sosial miliknya.

Merespons pernyataan yang tidak sesuai dengan realita yang ada di lapangan, IDI bertindak cepat dengan memanggil dokter Lois.

"MKEK sedang panggil yang bersangkutan," ucap Ketua Umum Pengurus Besar IDI, Daeng M Faqih kepada Kompas.com, Minggu (11/7/2021).

 Namun, dalam penelusuran awal, PB IDI menyatakan keanggotaan dokter Lois sudah lama kedaluwarsa di IDI.

 "Keanggotaannya sudah lama kedaluwarsa," ujar Daeng kepada Kompas.com, Minggu (11/7/2021).

Selain itu, dikutip dari akun Instagram pribadi dr Tirta Mandira Hudhi menyebut bahwa dr Lois tidak terdaftar sebagai anggota IDI.

Di mana, seperti diketahui semua dokter di Indonesia harus tergabung dan terdaftar sebagai anggota IDI.

Baca juga: Buntut Tak Percaya Covid-19, Dokter Lois Owien Ditangkap Polisi, Kini Dilimpahkan ke Mabes Polri

Ditangkap Polisi

Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan mengatakan, polisi telah menangkap dokter Lois Owien yang ramai diperbincangkan karena tidak percaya Covid-19.

Ramadhan menyatakan, penangkapan dilakukan personel Polda Metro Jaya pada Minggu (11/7/2021).

"Iya ditangkap. Kemarin, yang menangkap (personel) PMJ," kata Ramadhan saat dihubungi, Senin (12/7/2021).

Namun, dia belum bisa menjelaskan secara detail soal pasal undang-undang yang disangkakan kepada dokter Lois.

Ramadhan mengungkapkan, informasi lebih jelas akan disampaikan polisi pada Senin siang ini.

Lebih lanjut, dilaporkan bahwa kasus dokter Lois tersebut sudah dilimpahkan dari Polda Metro Jaya ke Mabes Polri.

"Kemarin (Minggu) diamankan Polda Metro dan dilimpahkan ke Mabes Polri," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono saat dihubungi, Senin (12/7/2021).

Unggahan di Medsos

Dokter Lois Owen membuat heboh dunia maya karena menyebarkan informasi bahwa Covid-19 bukanlah disebabkan virus. Sang dokter pun menyebut banyaknya pasien meninggal di rumah sakit bukan karena Covdi-19, melainkan interaksi obat-obatan yang berlebihan.(Instagram Dr.Tirta)
Dokter Lois Owen membuat heboh dunia maya karena menyebarkan informasi bahwa Covid-19 bukanlah disebabkan virus. Sang dokter pun menyebut banyaknya pasien meninggal di rumah sakit bukan karena Covdi-19, melainkan interaksi obat-obatan yang berlebihan.(Instagram Dr.Tirta) (Instagram Dr.Tirta)

Nama dokter Lois Owien menjadi sorotan publik belakangan ini karena unggahan-uanggahannya di media sosial yang menyatakan dirinya tidak percaya Covid-19.

Adapun unggahan dokter Lois dalam media sosialnya beberapa di antaranya sebagai berikut:

"Tidak tahu bahwa obat antivirus, azithromycin, metformin, obat TB dapat menyebabkan asidosis laktat???

Double dosis dan interaksi antar obat menyebabkan mortalitas asidosis laktat??

Jangan protes tentang obat ke saya kalau ilmunya gak nyampe!!"

"Cuma karena kurng vitamin dan mineral, lansia diperlakukan seperti penjahat??

Covid19 bukan virus dan tidak menular!!!!" 

 Akibat unggahannya itu, dokter Lois menjadi perbincangan.

Dalam sebuah talkshow yang dipandu Hotman Paris, sang dokter tak mengubah sikapnya.

Saat ditanya Hotman Paris, apakah orang-orang yang dikubur dengan tata cara atau protokol kesehatan itu meninggal dunia karena virus corona, dr Lois menjawab bukan karena virus.

"Interaksi antar obat. Kalau buka data di rumah sakit, itu pemberian obatnya lebih dari enam macam," kata dokter Lois".

"Melihat hal tersebut, Daeng mengungkapkan bahwa tidak ada laporan terkait kondisi pasien yang memburuk akibat interaksi obat.

Tidak ada laporan pasien dengan Covid meninggal karena interaksi obat," ujar dia. ( TribunBatam / Kompas.com )

Baca juga: Pertemuan Gubernur dan Rektor USK Kita Apresiasi

Baca juga: Pegiat HAM Masa Konflik Aceh Carmel Budiarjo Tutup Usia

Baca juga: Pertemuan Gubernur dan Rektor USK Kita Apresiasi

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved