Breaking News

Idul Adha 1442 H

Jangan Kelewatan, Puasa Tarwiyah & Arafah Jatuh pada 18 dan 19 Juli 2021, Ini Niat dan Keutamaannya

Menjelang Idul Adha, ada tiga puasa yang disunnahkan untuk dikerjakan oleh umat muslim, yakni Puasa Dzulhijjah, Puasa Tarwiyah dan Puasa Arafah.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Safriadi Syahbuddin
SERAMBINEWS.COM/SAFRIADI SYAHBUDDIN
Bacaan niat Puasa Tarwiyah dan Puasa Arafah yang dilaksanakan pada 8 dan 9 Dzulhijjah. 

SERAMBINEWS.COM – Berikut keutamaan dan bacaan niat Puasa Tarwiyah, Puasa Arafah, dan puasa sunnah di bulan Dzhulhijjah.

Menjelang Idul Adha, ada tiga puasa yang disunnahkan untuk dikerjakan oleh umat muslim.

Puasa sunnah tersebut yakni, Puasa Dzulhijjah, Puasa Tarwiyah dan Puasa Arafah.

Pemerintah telah menetapkan 1 Dzulhijjah 1442 Hijriah jatuh pada 11 Juli 2021, dan Idul Adha 1442 H pada 20 Juli 2021.

Adapun Puasa Dzulhijjah dilaksanakan mulai 1 sampai 7 Dzulhijjah atau 11 sampai 17 Juli 2021.

Sementara Puasa Tarwiyah dilaksanakan pada 8 Dzulhijjah atau Minggu, 18 Juli 2021.

Kemudian, Puasa Arafah dikerjakan pada 9 Dzulhijjah atau satu hari sebelum Idul Adha yakni Senin, 19 Juli 2021.

Baca juga: Seruan Forkopimda Bireuen: Takbiran Idul Adha Wajib Patuhi Protokol Kesehatan, Lakukan Puasa Arafah

Baca juga: Puasa Arafah Dapat Menghapus Dosa di Masa Lalu dan yang Akan Datang, Simak Penjelasan Buya Yahya

Berikut ini niat yang dilafalkan saat akan menjalankan Puasa Dzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah:

Niat Puasa Dzulhijjah

نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

Nawaitu shouma syahri dzil hijjah sunnatan lillahi ta'ala

Artinya: "Saya niat puasa sunah bulan Dzulhijjah karena Allah Ta'ala."

Niat Puasa Tarwiyah

نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِّلِه تَعَالَى

Nawaitu shouma tarwiyata sunnatan lillahi ta'ala

Artinya: “Saya niat puasa Tarwiyah, sunah karena Allah ta’ala.”

Niat Puasa Arafah

نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِّلِه تَعَالَى

Nawaitu shouma arafata sunnatan lillahi ta'ala

Artinya: “Saya niat puasa Arafah, sunah karena Allah ta’ala.”

Baca juga: Ingat Sebelum Idul Adha, Puasa Dzulhijjah & Arafah, Dihapus Dosa 2 Tahun, Ini Jadwal & Keutamaannya

Keutamaan puasa sunnah di bulan Dzulhijjah

Di antara anjuran sembilan hari puasa sunnah Dzulhijjah, ada puasa yang paling utama yakni puasa Arafah.

Puasa Arafah merupakan puasa yang dianjuran Rasulullah Muhammad SAW, bagi umat Islam yang tidak sedang menjalankan ibadah haji.

Waktu Puasa Arafah bersamaan dengan saat jamaah haji sedang melaksanakan wukuf di Padang Arafah.

Balasan dari amalan Puasa Arafah disampaikan Rasulullah Muhammad SAW, akan diampuni dosanya tahun lalu dan tahun yang akan datang.

Dalam ceramah Buya Yahya yang diunggah dalam kanal YouTube Al-Bahjah TV, mengatakan bahwa Puasa Arafah adalah puasa sunnah yang paling dahsyat.

“Puasa yang paling hebat dan paling dahsyat nanti adalah puasa Arafah,” terang Buya Yahya dengan tegas.

Buya mengatakan bahwa puasa Arafah adalah hari kesembilan bulan Dzulhijjah.

Baca juga: Simak, Bacaan Niat Puasa Dzulhijjah Dilaksanakan 11-17 Juli 2021, Ada Puasa Tarwiah dan Arafah

Disebutkan dalam Hadist Riwayat Imam Muslim,

“Puasa satu hari Arafah (tanggal 9 Dzulhijjah), aku berharap kepada Allah, dengan berpuasa Arafah itu akan menghapuskan (dosa) satu tahun sebelumnya dan satu tahun setelahnya,”

Buya melanjutkan bahwa yang akan dihapus dosanya adalah dosa-dosa kecil.

“Kalau dosa gede harus ada taubat khusus, misalnya perzinaan, meninggalkan shalat. Ini harus ada taubat khusus,” jelas Buya.

Puasa Arafah adalah salah satu kemurahan yang datang Allah SWT.

“Dengan berpuasa Arafah akan menjadi sebab diampuni dosa-dosa kecil kita. Sebagian ulama mengatakan dosa besar, akan tetapi tetap ada syaratnya,” terang Buya.

Lebih lanjut, Buya mengatakan menyesalah kalau sudah pernah melakukan dosa besar, tapi jangan lupa puasa Arafah adalah pintu luar bisa untuk memasuki pintu taubat.

“Dari yang sembilan ini, puasa Arafah adalah yang paling utama,” kata Buya.

Baca juga: Jadwal Puasa Dzulhijjah, Tarwiyah, Arafah Jelang Idul Adha 1442 Hijriah, Lafal Niat & Terjemahannya

Buya mengungkapkan bahwa jangan sampai tanggal 1 hingga 8 Dzulhijjah puasa, namun giliran tanggal 9 Dzulhijjah-nya tidak puasa.

“Kalau bisa dari awal sampai tanggal 9 (Dzulhijjah) berpuasa, tanggal 10 (Dzulhijjah) menyembelih kurban dan ini amalan sunnah setiap tahun,” pungkas Buya Yahya.

Berikut keutamaan puasa sunnah menjelang Idul Adha yang dikutip dari laman Kemenag Kanwil Bangka Belitung:

- Tanggal 1 Dzulhijjah

Allah mengampuni Nabi Adam AS di Arafah, maka yang berpuasa di hari itu akan diampuni dosa-dosanya.

- Tanggal 2 Dzulhijjah

Allah mengabulkan doa Nabi Yunus AS dan mengeluarkannya dari perut ikan nun, maka orang yang berpuasa di hari itu sama seperti beribadah dan berpuasa satu tahun tanpa maksiat.

- Tanggal 3 Dzulhijjah

Allah mengabulkan doa Nabi Zakariya AS, maka orang yang berpuasa di hari itu akan dikabulkan doanya.

- Tanggal 4 Dzulhijjah

Nabi Isa AS dilahirkan, maka orang yang berpuasa di hari itu akan dihilangkan kesusahan dan dikumpulkan bersama orang mulia di hari kiamat.

- Tanggal 5 Dzulhijjah

Nabi Musa AS dilahirkan dan dimuliakan munajatnya, maka orang yang berpuasa di hari itu akan terlepas dari sifat munafik dan siksa kubur.

- Tanggal 6 Dzulhijjah

Allah membukakan pintu kebaikan semua nabi, maka orang yang berpuasa di hari itu akan dipandang Allah dengan penuh rahmat dan kasih sayang.

- Tanggal 7 Dzulhijjah

Pintu neraka jahanam dikunci dan tidak akan dibuka sebelum berakhir pada 10 Dzulhijjah, maka orang yang berpuasa di hari itu akan dihindarkan dari 30 pintu kemelaratan dan kesukaran dan dibukakan 30 pintu kemudahan untuknya.

- Tanggal 8 Dzulhijjah (Tarwiyah)

keistimewaan puasa Tarwiyah adalah menghapus dosa yang dibuat tahun lalu.

- Tanggal 9 Dzulhijjah (Arafah)

Khusus untuk Puasa Arafah, fadhillahnya adalah mendatangkan kemuliaan bagi yang menjalankannya, antara lain:

- Allah akan memberi keberkahan pada kehidupannya.

- Bertambah harta.

- Dijamin kehidupan rumah tangganya.

- Dibersihkan dirinya dari segala dosa dan kesalahan yang telah lalu.

- Dilipatgandakan amal dan ibadahnya.

- Dimudahkan kematiannya.

- Diterangi kuburnya selama di alam Barzah.

- Diberatkan timbangan amal baiknya di Padang Mahsyar.

- Diselamatkan dari kejatuhan kedudukan di dunia, serta dinaikkan martabatnya di sisi Allah SWT. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)

IDUL ADHA 1442 H

IKUTI KAMI DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga Lainnya:

Baca juga: Barakallah Fii Umrik, Ucapan Selamat Ulang Tahun Islami yang Mengandung Doa untuk Orang Tercinta

Baca juga: Tak Tahu Nama Bapaknya, Anak Angkat Pakai Bin/Binti Siapa ketika Berkurban? Simak Penjelasan UAS

Baca juga: Bagi Sohibul Kurban, Wajibkah Menyaksikan Penyembelihan Hewan Kurban? Berikut Penjelasan UAS

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved