Idul Adha 1442 H

Ini Bacaan Takbir Hari Raya Idul Adha 1442 H dan Batas Waktu Dikumandangkan Menurut Buya Yahya

pada hari raya Idul Adha disunnahkan untuk lanjut bertakbir setiap selesai shalat fardhu, selama 4 hari. Yaitu mulai setelah shalat Idul Adha

Penulis: Yeni Hardika | Editor: Muhammad Hadi
YOUTUBE/AL-BAHJAH TV
Ini Bacaan Takbir Hari Raya Idul Adha 1442 H dan Batas Waktu Dikumandangkan Menurut Buya Yahya. (YouTube/Al-Bahjah TV) 

SERAMBINEWS.COM - Berikut adalah bacaan takbir hari raya Idul Adha 1442 H serta batas waktunya  dikumandangkan menurut penjelasan Buya Yahya.

Hanya menghitung hari lagi, umat islam akan segera merayakan hari raya Idul Adha 1442 h atau hari raya Idul Adha2021.

Pemerintah berdasarkan hasil sidang isbat yang dilangsungkan pada Sabtu (10/7/2021) lalu telah menetapkan, bahwa Idul Adha 1442 atau 10 Dzulhijjah 1442 H jatuh pada Selasa 20 Juli 2021.

Penetapan ini juga sejalan dengan Muhammadiyah yang akan merayakan Hari Raya Idul Adha 1442 H pada Selasa 20 Juli 2021.

Sama seperti perayaan hari raya Idul Fitri, takbir juga menjadi penyemarak untuk merayakan hari raya Idul Adha.

Tak ada yang beda dari lafal bacaannya.

Begitupula dengan waktu takbir Idul Adha mulai semarak dikumandangkan, yaitu sejak malam hari raya Idul Adha tepatnya bakda shalat magrib.

Namun ada sedikit perbedaan antara batas waktu bertakbir atau lama takbir hari raya Idul Adha dikumandangkan.

Baca juga: Pemko Tiadakan Takbir Keliling, Shalat Idul Adha Dipusatkan di Islamic Centre

Baca juga: Seruan Forkopimda Bireuen: Takbiran Idul Adha Wajib Patuhi Protokol Kesehatan, Lakukan Puasa Arafah

Soal waktu bertakbir pada hari raya Idul Adha ini sebenarnya sudah pernah dibahas oleh Buya Yahya dalam sebuah tayangan video yang diunggah di YouTube Al-Bahjah TV.

Berikut adalah ulasan lengkap Buya Yahya soal waktu takbir Idul Adha sebagaimana dikutip Serambinews.com dari video kajiannya berjudul 'Penjelasan Takbir di Hari Tasyrik, Mursal dan Muqayyad - Buya Yahya Menjawab'.

Sementara bacaan takbir lengkap dengan artinya akan ditampilkan pada bagian akhir tulisan ini.

Batas waktu takbir Idul Adha

Dijelaskan Buya Yahya dalam video unggahan YouTube Al-Bahjah TV, pada hari raya Idul Fitri, takbir dikumandangkan mulai dari terbenamnya matahari (pada akhir ramadhan) hingga khatib naik ke atas mimbar.

Begitu pun saat Idul Adha, takbir dikumandangkan mulai dari terbenamnya matahari (pada tanggal 9 Dzulhijjah) hingga khatib naik atas mimbar.

"Kalau hari raya Idul Fitri, dimulai dari terbenamnya matahari hingga imam naik ke atas mimbar.

"Begitu juga takbir hari raya Idul Adha, itu sampai imam naik ke atas mimbar sudah selesai takbir mursal," kata Buya Yahya.

Bedanya, pada hari raya Idul Adha disunnahkan untuk lanjut bertakbir setiap selesai shalat fardhu, selama 4 hari.

Yaitu mulai setelah shalat Idul Adha pada tanggal 10 hingga 13 Dzulhijjah (hari tasyrik), tepatnya setelah waktu shalat ashar di tanggal 13 Dzulhijjah.

Baca juga: Ingat Sebelum Idul Adha, Puasa Dzulhijjah & Arafah, Dihapus Dosa 2 Tahun, Ini Jadwal & Keutamaannya

"Adapun takbir muqayyad yang terikat dengan shalat di hari raya Idul Adha itu sampai hari tasyrik (11,12,13 Dzulhijjah) waktu ashar," terang Buya Yahya.

Berikut adalah video penjelasan Buya Yahya mengenai waktu bertakbir di hari raya Idul Adha.

Apa itu takbir mursal dan takbir muqayyad?

Masih dikutip dalam video yang sama, Buya Yahya menjelaskan bahwa para ulama menyebutkan ada dua jenis takbir, yakni takbir mursal dan muqayyad.

Takbir mursal adalah takbir yang dikumandangkan di luar waktu shalat.

Takbir mursal ini, terang Buya Yahya, bisa dikumandangkan di jalan, pasar, dan lazimnya pada malam hari raya.

"Kalau takbir mursal, takbir itu adalah dimulai dari malam hari itu. Kalau di bulan hari raya Idul Fitri, itu dimulai dari terbenamnya matahari hingga imam naik ke atas mimbar,"

"Dan begitu juga di takbir hari raya Idul Adha, sampai imam itu naik ke atas mimbar, sudah selesai itu takbir mursal," terangnya.

Baca juga: Sebentar Lagi Idul Adha 1442 H, Simak 5 Sunah Dilakukan Sebelum Salat Id

Baca juga: Jelang Idul Adha 1442 Hijriah, Ini Jadwal Puasa Dzulhijjah, Tarwiyah dan Arafah, Niat dan Keutamaan

Sementara takbir muqayyad adalah takbir yang terikat di waktu shalat.

Takbir ini tidak lagi dikumandangkan di lapangan, tapi disunnahkan setelah mengerjakan shalat fardhu.

"Adapun takbir muqayyad, yang terikat dengan waktu shalat, di hari raya Idul Adha itu sampai hari tasyrik. Hari tasyrik berakhir di waktu ashar, selesai. Menjelang magrib di hari tasyrik." ujar Buya.

"Hari kurban, kemudian tasyrik 1, 2, 3, yaitu tetap disunnahkan takbir tapi bukan di lapangan lagi, bukan di jalan-jalan, tapi sunnah takbir tersebut, takbir yang selama ini kita baca Allahu AKbar Allahu Akbar, itu dibaca setelah waktu shalat saja," jelasnya.

Bahkan, menurut sebagian ulama seperti disampaikan oleh Buya, takbir muqayyad tidak hanya dikumandangkan pada shalat fardhu saja.

Tetapi di semua jenis shalat bisa mengumandangkan takbir muqayyad selama hari-hari tesebut.

Namun pada umumnya, dikerjakan setelah shalat fardhu saja.

Baca juga: Sah Atau Tidak Kurban Jika Disembelih tak Disaksikan Oleh Pemiliknya? Ini Penjelasannya Dari UAS

Bacaan takbir hari raya Idul Adha

Berikut lafal takbiran versi lengkap, dengan bahasa latin dan artinya.

اَللَّهُ اَكْبَرْ اَللَّهُ اَكْبَر اَللَّهُ اَكْبَرْ ـ لآاِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ ـ اَللَّهُ اَكْبَرْ اَللَّهُ اَكْبَرْ وَلِلَهِ الْحَمْدُ
اَللَّهُ اَكْبَرْ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلاً ـ لآ اِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ وَلاَنَعْبُدُ اَلاَّ اِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْكَرِهَ الْكَافِرُوْنَ لآاِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْـدَهُ وَنَصَرَعَبِدَهُ وَاَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ لآ اِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ . اَللَّهُ اَكْبَرْ اَللَّهُ اَكْبَرْ وَلِلَهِ الْحَمْدُ

Allahu akbar.. Allahu akbar.. Allahu akbar..

Laa - ilaaha - illallaahu wallaahu akbar.

Allaahu akbar walillaahil - hamd.

Allahu akbar.. Allahu akbar.. Allahu akbar.....

Allaahu akbar kabiiraa walhamdulillaahi katsiiraa,...

wasubhaanallaahi bukrataw - wa ashillaa.

Laa - ilaaha illallallahu walaa na'budu illaa iyyaahu

Mukhlishiina lahuddiin

Walau karihal - kaafiruun

Walau karihal munafiquun

Walau karihal musyrikuun

Laa - ilaaha - illallaahu wahdah, shadaqa wa'dah, wanashara 'abdah, - wa - a'azza - jundah, wahazamal - ahzaaba wahdah.

Laa - ilaaha illallaahu wallaahu akbar.

Allaahu akbar walillaahil - hamd.

Baca juga: Besok, Puasa Sunat Arafah, Lengkap Niat, Terjemahan & Keutamaan Berpuasa Sehari Jelang Idul Adha Itu

Terjemahan atau arti dalam bahasa Indonesia:

Allah Mahabesar, Allah Mahabesar, Allah Mahabesar.

Tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Allah dan Allah Mahabesar.

Allah Mahabesar dan segala puji hanya bagi Allah

Allah Mahabesar, Allah Mahabesar, Allah Mahabesar

Allah maha besar dengan segala kebesaran,

Segala puji bagi Allah sebanyak-banyaknya,

Dan maha suci Allah sepanjang pagi dan sore.

Tiada Tuhan selain Allah dan kami tidak menyembah selain kepada-Nya dengan memurnikan agama Islam meskipun orang kafir, munafiq dan musyrik membencinya.

Tiada Tuhan selain Allah dengan ke Esaan-Nya. Dia menepati janji, menolong hamba dan memuliakan bala tentara-Nya serta melarikan musuh dengan ke Esaan-Nya.

Tiada Tuhan selain Allah, Allah maha besar. Allah maha besar dan segala puji bagi Allah. (Serambinews.com/Yeni Hardika)

BERITA TERKAIT IDUL ADHA 1442 H

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved