Kajian Islam
Ini Teks Khutbah Idul Adha 1442 H Dibagikan Buya Yahya Al-Bahjah
Buya Yahya pengasuh LPD Al-Bahjah membagikan teks khutbah Idul Adha 1442 H, Senin (19/7/2021).
Penulis: Syamsul Azman | Editor: Ansari Hasyim
Berkata Nabi Ibrahim as. “Aku akan pergi hijrah menuju kepada Allah, dan Allah akan
memberikan petunjuk kepadaku.”
Jalan perjuangan dimulai dari harapan serta kerinduan untuk mendapatkan hidayah dari
Allah SWT.
Sebagai seorang kepala keluarga, sekaligus seorang juru damai serta penyeru kepada
kebaikan, sangat wajar jika di dalam hatinya dipenuhi harapan-harapan yang mulia dan agung,
yaitu harapan untuk mendapatkan orang-orang sholih, yang bisa menyertainya di dalam
menjalankan tugas untuk mewujudkan perdamain di muka bumi yang terus-menerus dan tanpa
henti.
Baca juga: Jelang Hari Raya Idul Adha, Begini Tips Sehat Memasak Daging Merah Bisa Cegah Kolesterol
Harapan-harapan ini beliau tampakkan dalam panjatan-panjatan doa kepada Allah SWT:
“Ya Allah karuniakan kepadaku orang-orang sholih”
Hendaknya seperti itulah keadaan para perindu perindu kemuliaan dan keridoan Allah
SWT.
Jangan sampai kita lupa untuk mengharap serta mengadu dan memohon kepada Allah SWT.
Agar Allah mengirimkan untuk kita hamba-hamba yang tulus, hamba-hamba yang penuh damai,
yang bisa menjadi juru-juru damai yang akan membantu kita untuk sampai kepada Allah SWT.
Atas dasar seperti inilah hendaknya sebuah rumah tangga dibangun, dan sebuah
perkumpulan dihadirkan.
Bukan pernikahan sekedar pernikahan, akan tetapi harus ada cita-cita agung dibalik sebuah kehidupan rumah tangga, yaitu agung dihadapan Allah SWT, di dunia dan
akherat.
Dan begitu juga perkumpulan hendakmya dipenuhi dengan cita-cita mulia, untuk mewujudkan kebaikan di semesta ini karena Allah.
Baca juga: Jelang Idul Adha, Brimob Polda Aceh Semprot Disinfektan di Mesjid Islamic Center Kota Lhokseumawe
Nabi Ibrahim as. dengan panjatan-panjatan doanya dan dengan ketulusan permohonannya, Allah Kabul:
Allah jawab harapan Sayyidina Ibrahim as. Disebutkan dalam Al-Quran: “Kami beri kabar gembira kepada Ibrahim dengan seorang putra yang halim (yaitu yang penuh kesabaran dan kebijakan)”.
Doa Nabi Ibrahim tidak hanya sampai disini, akan tetapi pengkabulan doa itu terus berlanjut hingga lahirnya para juru-juru damai dari para Nabi, hingga sampai Nabi terakhir,yaitu Baginda Nabi Muhammad SAW.
Selengkapnya >>> Klik
(Serambinews.com/Syamsul Azman)
Baca juga: BERITA POPULER - Tokoh Kristen di Aceh, Puluhan Kendaraan Putar Balik hingga Info CPNS Aceh Singkil
Baca juga: BERITA POPULER - TV Digital, Pilkades Berdarah, Stimulus Listrik Diperpanjang, Banyak Rakyat Kecekek
Baca juga: BERITA POPULER- Suami Talak Istri Usai Ijab Kabul, Gadis Dijual Ibu Kandung hingga Migrasi Siaran TV