Breaking News

Idul Adha 1442 H

Lafaz Niat dan Panduan Tata Cara Shalat Idul Adha saat PPKM, Bisa Dilakukan Sendiri atau Berjamaah

Berikut lafaz niat shalat Idul Adha dan panduan tata cara shalat Idul Adha ditengah pemberlakuan PPKM Darurat.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Safriadi Syahbuddin
crossfitnorcal.com
Ilustrasi - Lafaz Niat dan Panduan Tata Cara Shalat Idul Adha saat PPKM, Bisa Dilakukan Sendiri atau Berjamaah 

SERAMBINEWS.COM – Berikut lafaz niat shalat Idul Adha dan panduan tata cara shalat Idul Adha ditengah pemberlakuan PPKM Darurat.

Panduan tata cara shalat Idul Adha ini dapat dilakuan sendiran atau berjamaah bersama keluarga di rumah.

Pemerintah telah menetapkan Hari Raya Idul Adha 1442 H/2021 jatuh pada Selasa, 20 Juli 2021.

Dikarenakan pandemi Covid-19 masih melanda Indonesia, pelaksanaan Shalat Idul Adha di masjid atau di lapangan ditiadakan untuk wilayah yang diberlakukan PPKM Darurat. 

Oleh karena itu, pemerintah memita masyarakat melaksanakan shalat Idul Adha di rumah masing-masing.

Baca juga: Lebaran Pertama Idul Adha, Enam Wilayah di Aceh Diprediksi Hujan

Baca juga: Kumpulan Ucapan Selamat Idul Adha 1442 H Bahasa Arab Singkat, Kirimkan Permohonan Maaf Serta Doa

Hal itu disampaikan oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas melalui Surat Edaran No 17 Tahun 2021 tentang Peniadaan Sementara Peribadatan di Tempat Ibadah, Malam Takbiran, Salat Iduladha dan Petunjuk Teknis Pelaksanaan Qurban 1441H/2021 di wilayah PPKM Darurat.

Panduan Shalat Idul Adha

Panduan Shalat Idul Adha ini merujuk pada Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) terkait pelaksanaan Shalat Idul Adha di masa Pandemi.

Sesuai fatwa tersebut, panduan dan tata cara Shalat Idul Adha bisa merujuk pada Fatwa MUI No 28 Tahun 2020 tentang Panduan Kaifiat Takbir dan Shalat Idul Fitri Saat Pandemi COVID-19.

Berikut panduan Shalat Idul Adha:

1. Shalat Idul Adha yang dilaksanakan di rumah dapat dilakukan secara berjamaah dan dapat dilakukan secara sendiri (munfarid).

2. Jika shalat Idul Adha dilaksanakan secara berjamaah, maka ketentuannya sebagai berikut:

a. Jumlah jamaah yang shalat minimal 4 orang, satu orang imam dan 3 orang makmum.

b. Tata cara shalatnya mengikuti ketentuan shalat berjamaah.

c. Usai shalat eid, khatib melaksanakan khutbah dengan mengikuti ketentuan khutbah.

d. Jika jumlah jamaah kurang dari empat orang atau jika dalam pelaksanaan shalat jamaah di rumah tidak ada yang berkemampuan untuk khutbah, maka shalat Idul Adha boleh dilakukan berjamaah tanpa khutbah.

Baca juga: Ini Bacaan Takbir Hari Raya Idul Adha 1442 H dan Batas Waktu Dikumandangkan Menurut Buya Yahya

Baca juga: Ini Khatib dan Imam Shalat Hari Raya Idul Adha 1442 H di Masjid Agung Baiturrahim Lhoksukon

3. Jika shalat Idul Adha dilaksanakan secara sendiri (munfarid), maka ketentuannya sebagai berikut:

a. Berniat shalat Idul Adha secara sendiri yang jika dilafalkan berbunyi: Ushalli sunnatan li 'Idil Adha rak'ataini lillahi ta'ala

b. Dilaksanakan dengan bacaan pelan (sirr).

c. Tata cara pelaksanaannya mengacu pada tata cara shalat berjaamaah.

d. Tidak ada khutbah.

Panduan Tata Cara Shalat Idul Adha

1. Sebelum shalat, disunnahkan untuk memperbanyak bacaan takbir, tahmid, dan tasbih.

2. Shalat dimulai dengan menyeru "ash-shalâta jâmi‘ah", tanpa azan dan iqamah.

3. Memulai dengan niat shalat Idul Adha, yang jika dilafalkan berbunyi:

اُصَلِّى سُنُّةً عِيْدِ الْاَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ (مَأْمُوْمًا\إِمَامًا) للهِ تَعَالَ

"Ushalli sunnatan li 'Idil Adhaa rak'ataini (makmuman/imaman) lillahi ta'ala,"

Artinya: “Aku berniat shalat sunnah Idul Adha dua rakaat (menjadi makmum/imam) karena Allah ta’ala.”

4. Membaca takbiratul ihram (Allahu Akbar) sambil mengangkat kedua tangan.

5. Membaca doa iftitah.

6. Membaca takbir sebanyak 7 (tujuh) kali (di luar takbiratul ihram) dan di antara tiap takbir itu dianjurkan membaca:

"Subhanallah wal hamdulillah wa laa ilaha illallah wallahu Akbar"

7. Membaca surah al-Fatihah, diteruskan membaca surah yang pendek dari Alquran.

8. Ruku’, sujud, duduk di antara dua sujud, dan seterusnya hingga berdiri lagi seperti shalat biasa.

9. Pada rakaat kedua sebelum membaca al-Fatihah, disunnahkan takbir sebanyak 5 (lima) kali sambil mengangkat tangan, di luar takbir saat berdiri (takbir qiyam), dan di antara tiap takbir disunnahkan membaca:

"Subhanallah wal hamdulillah wa laa ilaha illallah wallahu Akbar"

10. Membaca Surah al-Fatihah, diteruskan membaca surah yang pendek dari Alquran.

11. Ruku’, sujud, dan seterusnya hingga salam.

12. Setelah salam, disunnahkan mendengarkan khutbah Idul Adha.

Baca juga: Ini Harus Diketahui Warga Bireuen soal Pelaksanaan Idul Adha 1442 Hijriah di Tengah Pandemi Covid-19

Contoh Khutbah Idul Adha

Berikut contoh Khutbah Idul Adha bersumber dari laman resmi Kemenag:

اَللهُ اَكْبَرُ، اَللهُ ا اَللهُ اَكْبَرُ، اَللهُ اَكْبَرُ، اَللهُ اَكْبَرُ، اَللهُ ا اللهُ اَكْبَرُ، اللهُ اَكْبَرُ، اَللهُ ا لِلّهِ الْحَمْدُ.

اْلحَمْدُ لِلّهِ اللهِ ا اتِ الِنَا اللهُ لاَ لَّ لَهُ. لِلْ لاَ ادِيَ لَهُ. لاَ لهَ اِلاَّ اللهُ لاَ لَهُ. ا لُهُ. اَللّهُمَّ لِّ لِّمْ لَى ا ا الرَّسُوْلِ الْكَرِيْمِ لَى لِهِ ابِهِ ا :

ا ادَ اللهِ، اللهِ ازَ الْمُتَّقُوْنَ.

Allahu Akbar (x9) walillaahil-hamdu.

Alhamdullilahi nahmaduhu wa nastaii'nuhu wa nastaghfiruhu wa nauu'dzubillahi min syuruuri anfusinaa wa min sayyi`aati a'maalinaa man yahdillahu falaa mudhillalahu, wa man yudhlil falaa haadiyalahuu.

Asyhadu an laaillaaha illallahu wahdahu laa syariika lahuu, wa asyhadu anna Muhammadan 'abduhu wa rasuuluhu.

Allahumma shalli wasallim 'alaa Sayyidinaa Muhammadin haadzaar-rasuulil-kariimi wa 'alaa aalihi wa ashaabihi. Amma ba'd

Fayaa 'ibaadallah, uushiikum wanafsii bitaqwallaahi faqad faazal-muttaquun

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar wa lillahil-hamd.

Jama'ah Iduladha yang didambakan. Marilah kita bersama meningkatkan iman dan taqwa Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan sebaik-baiknya, dengan kita menjalankan semua perintah Allah dan membuat semua larangan-Nya.

Semoga Allah memberikan petunjuk agar kita bisa berada di jalan yang lurus dan Allah memberikan kekuatan, kesabaran kepada kita semua dalam menjalani ujian di masa pandemi Covid-19 ini.

Keluargaku semua yang saya cintai. Hari ini kita semua merayakan lebaran Iduladha dengan keterbatasan. Di saat wabah masih ada di sekitar kita, kita melaksanakan Sholat Ied di dalam rumah sendiri. Namun demikian, semua ini tidak mengurangi rasa syukur karena Allah masih memberikan kesehatan kepada anggota keluarga kita dengan nikmat kesehatan dan umur panjang. Dengan, seraya mengucapkan Alhamdulillah, kita berharap Allah terus menambah nikmat kita bersama, sebagaimana firman-Nya dalam surat Ibrahim ayat 7:

لَئِن لَأَزِيدَنَّكُمْ لَئِن ابِى لَشَدِيدٌۭ

( La in syakartum la aziidan-nakum wa la in kafartum inna 'adzaabii lasyadiid )

Artinya: “Jika kalian bersyukur, maka sungguh-sungguh Aku akan tambah untuk kalian (akan nikmat). Dan jika kalian kufur, sebenarnya siksa-Ku pedih.” (QS. Ibrahim: 7)

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar wa lillahil-hamd.

Jama'ah keluargaku yang dirahmati Allah. Wabah Covid-19 masih ada di muka bumi, termasuk kampung halaman kita. Wabah ini adalah ujian dari Allah. Untuk itu, kita harus terus bersabar, tidak boleh putus asa dan menyerah. Usaha dan ikhtiyar harus terus dilakukan dengan melaksanakan protokol kesehatan sebaik-baiknya. Amalan ibadah juga terus kita tingkatkan, misalnya salat, sementara waktu dilakukan di rumah, puasa, dan ibadah lainnya. Juga tidak kalah penting adalah berbagi berbagi pada semua orang, saling membantu dengan saudara, dan tetangga kita.

Jikalau ada tetangga kita yang kebetulan saat ini terpapar Covid-19, mari kita ulurkan tangan untuk membantu dan menolong mereka, malah dikucilkan. Harta yang saat ini kita miliki sesungguhnya harus kita bersihkan dengan cara kita bersedekah dengan sesama yang membutuhkan.

Keluargaku, inilah bukti nyata kita berpasrah pada Allah dan meminta pertolongan pada Allah semata, sebagaimana Allah berfirman dalam surat Al Fatihah: 5

( Iyyaaka na'budu wa iyyaaka nasta'iin )

Artinya: "Hanya kepada-Mu, kami menyembah dan hanya kepada-Mu kami meminta bantuan."

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar wa lillahil-hamd.

Keluargaku yang saya cintai. Ikhtiyar harus terus dilakukan, menjaga kesehatan, mematuhi aturan pemerintah dengan melaksanakan prokes dan disiplin 5M, menjaga tangan, menjaga jarak, mengurangi mobilitas, dan pemeliharaan. Upaya ini mari kita lakukan dengan tawakkal dan berdoa kepada Allah sang Maha Kholiq, kepada Allah sang Maha Rahman dan Rahim.

Jangan pernah merasa bosan, lelah dalam berdoa. Sebab, dengan do'a, kita berharap Allah memberikan keselamatan pada anggota keluarga kita, tetangga kita, negara tercinta kita, bahkan seluruh makhluk yang ada di muka bumi ini, keselamtan dunia dan keselamatan.

ا اَ الدُّنْيَا الآخِرَةِ ا ابَ النَّارِ.

( Rabbanaa aatinaa fid-dunyaaa hasanah, wa fil-aakhirati hasanah, wa qinaa 'adzaaban-naar )

Artinya: “Wahai Tuhan kami, berikanlah kami di dunia ini akan kebaikan dan begitu pula di akhirat akan kebaikan. Dan lindungilah kami dari adzab neraka.”

Khutbah singkat ini saya sampaikan, semoga Allah Swt selalu memandu anggota keluarga kita pada jalan yang diridai-Nya, Allah jaga kita semua dari wabah ini. Aamiin.

ارَكَ الله لِي لَكُمْ اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ، لُ لِي ا اللهَ العَظِيْمَ. الغَفُوْرُ ال.

( Baarakallaahu lii wa lakum fil qur'anil 'azhiim. Aquulu qawli haadza fastaghfirullaahal 'azhiim. Innahuu huwal ghafuurur-rahii) 

(Serambinews.com/Agus Ramadhan)

IDUL ADHA 1442 H

Baca Juga Lainnya:

Baca juga: Karunia Jelang Idul Adha, 15 Napi Rutan Banda Aceh Bisa Berhari Raya di Rumah Bersama Keluarga

Baca juga: Jelang Idul Adha, Brimob Polda Aceh Semprot Disinfektan di Mesjid Islamic Center Kota Lhokseumawe

Baca juga: BERITA POPULER - TV Digital, Pilkades Berdarah, Stimulus Listrik Diperpanjang, Banyak Rakyat Kecekek

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved