Citizen Reporter
Sensasi Durian Runtuh di Lhoong Aceh Besar
Berjarak sekitar 50 kilometer dari Kota Banda Aceh, ibu kota Provinsi Aceh, menjadikan Kecamatan Lhoong sebagai salah satu destinasi favorit...
TAUFIK AR RIFAI, jurnalis dan fotografer lepas asal Tangse yang bermukim di Banda Aceh, melaporkan dari Lhoong, Aceh Besar.
BERADA di kaki Bukit Barisan, Kecamatan Lhoong, Aceh Besar, merupakan salah satu kecamatan di Aceh yang menyimpan banyak potensi dan pesona alam.
Berjarak sekitar 50 kilometer dari Kota Banda Aceh, ibu kota Provinsi Aceh, menjadikan Kecamatan Lhoong sebagai salah satu destinasi favorit bagi warga kota untuk melepas lelah dan penat.
Air terjun dan sungai-sungai yang mengalir jernih dan indah, merupakan anugerah Allah yang tak dimiliki oleh setiap daerah.
Di Lhoong, Anda bisa menikmati semuanya, dengan biaya yang sangat murah.
Bukan hanya sekedar wisata alam, Lhoong juga terkenal sebagai salah satu sentra penghasil durian di Aceh.
Ketika musim durian tiba, warga yang melintas di Jalan Banda Aceh - Meulaboh, hampir pasti akan berhenti di pinggir jalan, untuk menikmati sensasi durian Lhoong.
Nah, kali ini saya tidak membahas durian di pinggir jalan, tapi kita akan coba menikmati sensasi durian runtuh di kebunnya langsung.
Lokasi agrowisata durian runtuh ini saya rasakan di Gampong Geunteut dan Lamsujen.
Baca juga: VIDEO Menunggu Durian Jatuh dari Pohon di Aceh Singkil, Bermalam di Kebun Dapat Makan Gratis
Baca juga: VIRAL Video Pedagang Durian Hanya Bisa Lihat Dagangan Pesaingnya Lebih Laris

Saat saya tiba di lokasi, Minggu (25/7/2021), sejumlah mobil mewah terlihat berbaris rapi di pinggir jalan.
Mobil itu umumnya milik warga Kota Banda Aceh yang sengaja datang ke kawasan Lhoong untuk berburu durian.
Di sisi jalanan aspal, terlihat agen pengepul durian menyapa para penyintas dengan ramah.
Begitu ada mobil yang menepi, mereka langsung menawarkan durian.
"Neupiyoh. Nyopat na nyang leubeh get. Asoe jih teubai ngon mangat bee (silahkan mampir. Ini ada yang lebih bagus. Dagingnya tebal dan aromanya juga wangi)," kata salah satu pedagang dengan ramah.
Satu buah durian dijual dengan kisaran harga antara Rp 30-100 ribu.
Buah durian lokal dijual Rp 20 ribu, sementara jenis musang king Rp 200 ribu per kilogram.
Buah durian yang sudah matang biasanya akan jatuh dari pohonnya.
Dengan kondisi buah yang masih segar, durian yang baru saja jatuh dari pohonnya bisa langsung dibeli pengunjung.

Saat memasuki liburan akhir pekan, arus pengunjung meningkat.
Ini dikarenakan sebagian besar di kawasan pesisir Barat Selatan Aceh sudah mulai memasuki masa panen.
Asril salah satu pengunjung asal Banda Aceh mengatakan, rasa penasaran akan sensasi makan langsung buah durian yang baru saja jatuh dari pohon mendorong dirinya untuk datang.
"Rasanya enggak kalah sama durian yang biasa dijual di pinggir jalan kota Banda Aceh. Kalo disini, lebih fresh karena selain bisa membeli langsung dan harganya terjangkau," kata Asril saat ditemui di lokasi, Minggu (25/7/2021).
Baca juga: Alhamdulillah! Setiap Anak Yatim di Kemukiman Blang Mee Lhoong, Aceh Besar Dapat Rp 1.120.000
Baca juga: Banjir Landa Aceh Besar, 383 Rumah Terendam dan 54 KK Mengungsi, Jalan di Lhoong Sempat Longsor
Selain dapat membeli langsung, Asril mengaku alasanya karena ingin refreshing menikmati suasana wisata alam yang masih kental suasana pedesaan.
Selain buah durian, kawasan agrowisata ini juga ditanami rambutan dan manggis. Kedua buah segar ini bisa dibeli langsung dari masyarakat setempat.
Saat lelah, pengunjung bisa beristirahat sambil rebahan sejenak berteduh di jambo yang sudah disediakan oleh pihak pengelola.
Selain bernaung di bawah rindangnya pepohonan, pengunjung juga bisa menyelami jernihnya air sungai yang mengalir langsung dari mata air pegunungan Lhoong.

Mengingat lokasi Argowisata Durian Lhoong hanya terpaut jarak 50 km dari kota Banda Aceh dengan durasi tempuh sekira 45 menit dengan kecepatan dipacu rata-rata 70 km/jam.(*)