Berita Aceh Singkil
Sudah 6 Hari Menghilang, Tim SAR Nias Bantu Cari Nelayan Aceh Singkil, Cuaca Buruk Menghadang
Ini merupakan pencarian hari keenam sejak dua nelayan dinyatakan hilang, Sabtu (30/7/2021) lalu.
Penulis: Dede Rosadi | Editor: Mursal Ismail
Ini merupakan pencarian hari keenam sejak dua nelayan dinyatakan hilang, Sabtu (30/7/2021) lalu.
Laporan Dede Rosadi I Aceh Singkil
SERAMBINEWS.COM, SINGKIL - Pencarian nelayan asal Pulau Baguk, Kecamatan Pulau Banyak, Kabupaten Aceh Singkil, berlanjut, Kamis (5/8/2021).
Ini merupakan pencarian hari keenam sejak dua nelayan dinyatakan hilang, Sabtu (30/7/2021) lalu.
Dua nelayan itu, Zakaria (68) dan Syafrizal (39). Mereka berangakat melaut menggunakan perahu kayu.
Dalam pencarian hari keenam, Tim Search and Rescue (SAR) Nias, Sumatera Utara, turut membantu melakukan pencarian. Dengan bergabung dengan tim gabungan Satgas SAR Kepulauan Banyak.
"Skenario satu unit SRU menggunakan speed boat ambulans menuju Pulau Pinang, Ujung Lolok dan Sarang Alu.
Satu unit SRU menggunakan sea rider kantor SAR Nias menuju belakang Ujung Batu, Sikandang, Tambarat, Pulau Lamun," kata Sekretaris Satgas SAR Kepulauan Banyak, Yudistira.
Sayangnya ketika pergerakan baru dimulai, cuaca buruk menghadang, sehingga pencarian ditunda sambil menunggu cuaca membaik.
Baca juga: Berlomba dengan Waktu, Tim Pencari Nelayan Hilang di Aceh Singkil Bergerak Jelang Subuh
Baca juga: Tim Pencari Nelayan Hilang di Aceh Singkil Temukan Life Jacket Bertuliskan Dishub Aceh
Baca juga: Empat Kapal Dikerahkan Cari Nelayan Hilang di Aceh Singkil
"Cuaca sangat tidak memungkinkan untuk sementara hold semua pergerakan," ujar Yudistira.
Sejak tengah malam tadi, angin kencang melanda wilayah Aceh Singkil termasuk Pulau Banyak. Bahkan di Kecamatan Kuala Baru, atap rumah warga terbang diterpa angin.
Jelang pagi cuaca membaik. Namun angin kembali bertiup kencang hingga memicu terjadinya gelombang di laut.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya dua nelayan asal Desa Pulau Baguk, Kecamatan Pulau Banyak, Aceh Singkil, hilang kontak sejak pergi melaut, Jumat (30/7/2021) lalu.
Kedua nelayan tersebut Zakaria (68) dan Syafrizal (39). Mereka berangakat melaut menggunkan perahu kayu.
Belum pulangnya dua nelayan membuat cemas keluarga. Sebab, saat malam kejadian turun badai berupa hujan disertai angin yang memicu terjadinya gelombang tinggi.