Kupi Beungoh

Polisi Rahasia Bernama Irjen Pol Drs Wahyu Widada MPhil (Catatan Seorang Sahabat di Tanah Rencong)

kebiasaan Mabes Polri sebelumnya selalu menempatkan sosok yang pernah bertugas di Aceh untuk menjadi pemimpin Polri di Tanah Rencong.

Editor: Amirullah
Istimewa
Reza Vahlevi adalah Warga Aceh, Hakim Mahkamah Agung Republik Indonesia. 

Aceh ini mempunyai daya tarik (chemistry) yang sangat kuat, bukan hanya bagi Sang Jenderal, tapi juga keluarganya.

“Sampai istri Saya Sri Wahyuswinta membuat buku dengan judul ‘Permata Tersembunyi di Ujung Sumatera’,” ujarnya.

Sehingga dalam beberapa kesempatan bertemu tokoh Aceh, Wahyu meminta izin kepada masyarakat Aceh untuk menjadi bagian dari orang Aceh.

“Lon ureung Aceh,” ucap sang Jenderal suatu malam yang telah larut dalam diskusi panjang di rumah dinasnya beberapa waktu lalu.

Operasi Rahasia Membongkar Sindikat Sabu

Jenderal Wahyu Widada merupakan sosok jenderal yang mempunyai latar belakang bidang reserse.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), reserse berasal dari padanan kata (re•ser•se /resérse/ n polisi yang bertugas mencari informasi yang rahasia; polisi rahasia/kriminal polisi rahasia pengusut).

Background Pak Wahyu terjawab bahwa setelah pascadamai, Provinsi Aceh telah menjadi surga bagi para mafia sabu-sabu.
Aceh telah dijadikan salah tempat transit sabu-sabu (drug zone), dari negara tetangga.

Ratusan ribu kilo (ton) telah dibongkar dengan beberapa kali memciptakan operasi rahasia oleh Kapolda Aceh Wahyu Widada.

Ini sebuah legacy (warisan) kepada Kapolda Aceh selanjutnya pelanjut estafet kepemimpinan Irjen Pol Drs Wahyu Widada M. Phil.

Baca juga: Siaran TV Digital Tetap Bisa Ditonton Meski TV Analog Batal Dimatikan 17 Agustus, Begini Caranya

"Banyaknya sabu-sabu yang diungkap tersebut membuktikan banyak bandar narkoba di Aceh. Kami akan menindak tegas semua bandar, kurir, maupun pengecer barang haram tersebut," ucap Kapolda suatu ketika di Aceh.

Terakhir dalam misi operasi rahasia kolaborasi dengan Mabes Polri, Tim Gabungan Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri dengan Direktorat Reserse Narkoba Polda Aceh bersama Kanwil Bea Cukai Aceh dan Satgassus Polri berhasil mengungkap peredaran narkotika jenis sabu-sabu seberat 2,5 ton asal jaringan internasional Timur Tengah, Malaysia, dan Indonesia.

Sabu sebanyak 2,5 ton tersebut disita di lokasi berbeda mulai dari Aceh hingga Jakarta.

“Sabu 2,5 ton itu kita tangkap dalam di tiga lokasi berbeda dan Aceh menjadi zona masuk, ini membuat adrenalin saya terpacu untuk menyelematkan generasi Aceh ke depan dari bahaya narkoba jenis sabu sabu ini,” ucap Jenderal Wahyu dalam raut wajah yang serius dalam diskusi santai dengan penulis di malam yang larut itu.

Bagi penulis, sosok Jenderal Wahyu Widada adalah jawab dan momentum bagi kepolisian untuk menunjukkan banyaknya perubahan yang telah dilakukan, sedang dan akan dijalankan dalam rangka mewujudkan institusi Polda Aceh yang profesional dan akuntabel.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved