Berita Banda Aceh
Dukung Pengembangan Produk Lokal, Nahrawi Noerdin Owner D`Energy Tampung Semua Produk SMK di Aceh
Selama ini tidak banyak pelaku usaha yang kepincut dengan produk lokal, apalagi jika produk tersebut belum begitu dikenal dan diminati oleh masyarakat
Penulis: Misran Asri | Editor: Ibrahim Aji
Bentuk dukungan D'Energy Cafe itupun mendapat respons yang sangat positif dari Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Drs Alhudri MM.
Mantan Kepala Dinas Sosial Aceh ini menyampaikan terima kasih serta mengapresiasi atas ketertarikan owner D`Energy, Nahrawi Noerdin terhadap pada produk-produk milik SMK di Aceh.
Baca juga: Pria Paruh Baya Nekat Bakar Rumahnya Sendiri, Kini Dirawat di RS Karena Babak Belur Diamuk Massa
Baca juga: 32 Warga Afghanistan Terjebak Antara Polandia dan Belarusia
"Kami berharap langkah dan hal-hal seperti ini terus berlanjut, sehingga kreativitas dan produktivitas anak-anak SMK bernilai dan laku di pasaran," terangnya.
Kepada para Cabang Dinas Pendidikan Aceh, Alhudri meminta untuk terus mempromosikan hasil karya anak didik sekolah vokasi.
Karena dengan publikasi yang luas ke publik, masyarakat jadi tahu bahwa anak-anak didik di SMK memiliki produk yang bagus, sehingga menarik minta masyarakat untuk membelinya.
"Ini contoh D`Energy Cafe yang sudah mau membeli produk dari SMK. Ini sesuatu yang luar biasa. Kita berharap akan muncul D`Energy-D`Energy Cafe lainnya," ungkapnya.
Alhudri menuturkan, Dinas Pendidikan Aceh akan terus mendukung sekolah vokasi di Aceh agar anak-anak didik di sekolah tersebut memiliki daya serta karya kreatifitas yang bernilai tinggi, sehingga bisa menciptakan lapangan kerja sendiri serta dapat bersaing di dunia industri.
Baca juga: Satu Napi Narkotika di Pidie Dapat Remisi 6 Bulan, Begini Penjelasan Karutan Sigli
Baca juga: Gadis 16 Tahun Dirudapaksa Ayah Kandung, Berawal saat Korban Pamit Hendak Merantau
Jika pun tidak di perusahaan, minimal ketika sudah selesai mereka bisa membuka home industri karena sudah memiliki kreativitas.
Alhudri pun optimis jika hal itu terus bisa dilakukan dengan baik, maka peningkatan kesejahteraan Aceh akan lebih baik.
"Saya selalu mengatakan, anak-anak kita ibarat mutiara, ibarat intan yang belum terasah, kalau dia sudah terasah maka dia akan menjadi berlian yang cukup mahal harganya.”
“Karena itu jangan sepotong-sepotong harus bersama-sama kita bangkit, jika tidak akan susah pengusahanya, pemerintahnya, legislatifnya. Insya Allah jika hal ini terwujud Aceh akan bisa maju," pungkas Kepala Dinas Pendidikan Aceh Alhudri.
Baca juga: Petugas Sekat di Simpang Comodore, 5 Warga Luar Daerah Masuk ke Langsa Diswab Antigen, Ini Hasilnya
Baca juga: Intip, Kekayaan Lesty Kejora Tak Hanya dari Nyanyi, Umur 22 Tahun Sudah Bergelimang Harta
Sementara itu Kepala Bidang Pembinaan SMK Dinas Pendidikan Aceh, Azizah SPd, MPd mengatakan bahwa pembelajaran di SMK akan terwujud bila Industri Dunia Usaha Kerja (IDUKA) bisa dan mau bekerja sama dengan SMK.
Bekerja sama mulai dari merencanakan pembelajaran bersama, seperti menyusun kurikulum sesuai kebutuhannya dalam pelaksanaan pembelajaran, bersedia menjadi guru tamu, menerima magang, hingga penerapan lulusan.
Karena hakikat pembelajaran SMK bertujuan menghasilkan lulusan yang terserap di dunia kerja dan siap berwirausaha dengan keahlian yang dimilikinya.
"Pembelajaran di SMK harus menghasilkan produk dan jasa, maka kehadiran industri sangat diharapkan untuk mendapatkan produk dan jasa yang berstandar dunia kerja atau kebutuhan masyarakat," tambah Azizah.(*)
Baca juga: Warga Keluhkan Jalan Penghubung Gampong di Tangan-Tangan yang Rusak Parah
Baca juga: Bupati Aceh Timur Minta Gubernur Tegur Perusahaan yang HGU-nya Menghutan Hingga Bersarang Gajah Liar
Baca juga: Diplomat AS Sempat Mengeluarkan Peringatan, Potensi Serangan Kilat Taliban Kuasai Afghanistan