Kesehatan
Penting Makan Makanan Tradisional, dr Zaidul Akbar Ungkap Makanan Modern Picu Kolesterol & Diabetes
Kedua bahan makanan seperti gula pasir dan tepung terigu disebut menjadi pemicu utama penyakit kolesterol hingga diabetes.
Penulis: Firdha Ustin | Editor: Safriadi Syahbuddin
SERAMBINEWS.COM - Pentingnya makan makanan tradisional, dr Zaidul Akbar ungkap makanan modern picu penyakit kolesterol hingga diabetes. Bagaimana bisa? Simak ulasan berikut ini.
Makanan tradisonal merupakan makanan yang berasal dari daerah tertentu dan memiliki ciri khas tertentu di setiap daerahnya.
Umumnya, makanan tradisional diyakini memiliki banyak manfaat kesehatan.
Hal tersebut diyakini karena makanan tradisional terbuat dari bahan-bahan yang sehat dan alami hingga cara pengolahannya.
Makanan tradisonal dinilai sangat jauh berbeda dari makanan modern sekarang ini, hal tersebut bisa dilihat dari banyaknya makanan cepat saji.
Mengutip dari kanal YouTube dr Zadiul Akbar Official pada Senin (23/8/2021), ahli kesehatan sekaligus pendakwah ini mengungkap pentingnya makan makanan tradisional daripada makanana modern, sebutnya makanan modern dapat memicu penyakit kolesterol hingga diabetes.
Baca juga: 7 Tanda Penderita Diabetes Bisa Dilihat dari Kulit, Apa Saja? Simak Penjelasan Dokter Zaidul Akbar
Mengawali videonya, dr Zaidul Akbar menyampaikan cerita dari negara Jepang bahwa dulu penduduk Jepang tidak tinggi seperti sekarang.
Sebab, dulu penduduk Jepang makan makanan tradisional dan angka penyakit pada saat itu rendah.
"Karena mereka makan makanan tradisional mereka, dengan kondisi saat itu angka penyakit di Jepang itu rendah," kata dr Zaidul Akbar seperti dikutip Serambinews.com.
Namun, semenjak pasca perang dunia dan saat itu Jepang dibom, menyebabkan penduduk Jepang mendapatkan program gandum salah satunya dari Amerika.
Akhirnya, Jepang mendapat supply gandum yang sangat banyak.
Tak hanya gandum, namun penduduk Jepang juga menerima roti-rotian hingga produk dairy dari Amerika.
Baca juga: Jangan Takut Demam, dr Zaidul Akbar Ungkap Manfaat Luar Biasa Mandi Hujan, Bisa Obati Sakit Jiwa
Produk dairy adalah susu dan makanan maupun minuman dari hasil olahan susu yang masih mengandung kalsium.
"Jepang dapat program gandum dari Amerika, akhirnya gandum disuplai luar biasa sama Amerika, termasuk salah satunya dairy dan roti-rotian," lanjutnya.
Hingga akhirnya, penduduk Jepang selalu mengonsumsi makanan-makanan yang di-supply oleh Amerika, termasuk olahan susu.
Karena itulah, penduduk Jepang bisa tumbuh tinggi karena supply kalsium yang tinggi dari produk susu yang mereka konsumsi.
Meski penduduk Jepang tumbuh tinggi, namun sayangnya angka penyakit di Jepang juga semakin meningkat kala itu.
"Akhirnya orang di Jepng tinggi-tinggi, seiring dengan itu angka penyakit di Jepang juga meningkat, karena apa?," kata dr Zaidul Akbar.
Baca juga: dr Zaidul Akbar Ungkap Bahan-bahan Berbahaya pada Kosmetik dan Pasta Gigi, Sudah Tahu Belum?
Lebih lanjut, ahli kesehatan alumni Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro ini menyebutkan meningkatnya angka penyakit di Jepang kala itu karena mereka telah meninggalkan makanan tradisonal mereka.
Yang sebenarnya, makanan tradisional mereka itu jauh lebih baik daripada makanan-makanan yang diimpor dari Amerika.
"Karena orang Jepang meninggalkan makanan tradisionalnya mereka, yang sebenarnya makanan-makanan tadi jauh lebih cocok untuk mereka daripada makanan-makanan yang diimpor dari Amerika," imbuhnya.
Kondisi ini mirip dengan Indonesia. Dimana angka impor gula pasir dan tepung terigu terbilang tinggi.
Kedua bahan makanan tersebut seperti gula pasir dan tepung terigu disebut menjadi pemicu utama penyakit kolesterol hingga diabetes.
"Indonesia juga sama, mirip-mirip. Kita (Indonesia) juga satu tahun berapa banyak negeri kita ini impor gula pasir? Satu tahun berapa banyak negeri kita ini impor tepung terigu? MasyaAllah kan," lanjut dr Zaidul Akbar.
Baca juga: Ini Bahaya Menelepon Saat Low Battery atau Sedang di Charge, Simak Penjelasan dr Zaidul Akbar
Seperti diketahui, penggunaan gula pasir dan tepung terigu sangat banyak digunakan pada makanan di era modern ini, salah satunya gorengan.
Bahkan, dr Zaidul Akbar menyebut kebanyakan masyarakat Indonesia sarapan dengan menggunakan gorengan yang dimana gorengan hampir seluruhnya terbuat dari tepung terigu.
Tak hanya saat sarapan, di waktu siang, sore hingga malam pun mayoritas masyarakat tidak terlepas dari makanan gorengan.
"Orang tua kita zaman dulu 30 atau 40 tahun yang lalu, mereka pagi-pagi itu nggak makan gorengan kayak kita, itukan gorengan itu terigu. Dan itu dimakan pagi, siang, malam oleh rakyat negeri, sehingga apa?"
"Lihat Puskesmas-puskesmas sekarang penuh dengan usia 20 -30 tahun sudah menderita kolestrol dan kencing manis," pungkas dr Zaidul Akbar. (Serambinews.com/Firdha Ustin)
Baca juga berita lainnya
Baca juga: FAKTA Pemuda Bunuh Pacar Hamil 9 Bulan, Pelaku Baru Tamat SMA, Paksa Korban Gugurkan Kandungan
Baca juga: Lembah Panjshir Bakal Jadi Arena Perang, Taliban Kerahkan Pejuang Untuk Serang Pasukan Ahmad Massoud
Baca juga: BERITA POPULER Suami Cari Nafkah Istri Malah ke Hotel dengan Mantan hingga Anggota DPRA Adu Jotos