Berita Luar Negeri

Bukan Hanya AS yang Lakukan Evakuasi di Afghanistan, Negara Lain Ikut Terlibat, Berikut Daftarnya

Ternyata bukan hanya Amerika Serikat yang melakukan evakuasi di Afghanistan, ada beberapa negara lain ambil peran melakukan evakuasi. 

Penulis: Syamsul Azman | Editor: Muhammad Hadi
ANTARA
Amerika Serikat dan sekutunya bergegas untuk mengevakuasi sebanyak mungkin orang dari Afghanistan sebelum batas waktu 31 Agustus 

Lebih dari 1.400 orang dievakuasi, dengan penerbangan terakhir tiba di ibu kota Pakistan, Islamabad pada Rabu malam, katanya.

IRLANDIA

Kementerian luar negeri Irlandia mengatakan bahwa mereka telah mengevakuasi 36 warga Irlandia
setelah selesainya misi konsuler darurat pada Kamis.

Sekitar 60 warga negara Irlandia dan anggota keluarga ditambah 15 warga lokal yang masih di Afghanistan telah meminta bantuan, jauh lebih banyak dari yang mereka perkirakan sebelumnya.

POLANDIA

Polandia telah mengevakuasi sekitar 900 orang dari Afghanistan, termasuk sekitar 300 wanita dan 300
anak-anak, ujar Perdana Menteri Mateusz Morawiecki pada Kamis.

Baca juga: Taliban Kecam Bom Kabul yang Tewaskan 90 Warga Sipil dan 13 Tentara AS, Berjanji Tindak Tegas Pelaku

HUNGARIA

Hungaria telah mengakhiri evakuasi di Afghanistan setelah menerbangkan 540 orang, termasuk warga
Hungaria dan warga Afghanistan serta keluarga mereka yang sebelumnya bekerja untuk pasukan
Hungaria, kata Menteri Pertahanan Tibor Benko, Kamis.

DENMARK

Denmark melakukan penerbangan evakuasi terakhirnya dari Kabul pada Rabu dengan staf diplomatik
dan personel militer yang tersisa, menurut kementerian pertahanan.

Denmark telah menerbangkan sekitar 1.000 orang dari Afghanistan sejak 14 Agustus, termasuk staf
diplomatik, keluarga mereka, mantan penerjemah, warga Denmark serta orang-orang dari negara-negara
sekutu, kata kementerian pertahanan.

UKRAINA

Ukraina telah mengevakuasi semua warganya yang ingin pergi, kata kepala staf presiden, Sabtu.

Secara keseluruhan, lebih dari 600 orang telah diterbangkan termasuk jurnalis asing, aktivis hak asasi,
perempuan dan anak-anak, kata Andriy Yermak.

AUSTRIA

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved