Kupi Beungoh

Pendidikan Dayah Modern Diuntungkan di Masa Pandemi

PBM di pesantren berlangsung secara normal, melaui proses tatap muka dan aneka kegiatan ekstra kurikuler di lingkungan pesantren.

Editor: Zaenal
SERAMBINEWS.COM/Handover
Kamal Kurnia Hasan adalah Alumnus Dayah Teungku Chik Oemar Diyan Indrapuri Aceh Besar, Mahasiswa Semester I Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala Banda Aceh. 

Oleh: Kamal Kurnia Hasan*)

DUNIA pendidikan di masa pandemi corona virus disease 2019 (covid-19) mengalami kemunduran.

Gedung-gedung sekolah ditutup dan Proses Belajar Mengajar (PBM) dilakukan secara daring atau online via internet.

Guru dan siswa dilarang pergi ke sekolah.

Guru beserta anak didik dilarang bertemu fisik di kelas.

Mereka hanya boleh “setor muka” lewat layar HP atau laptop.

Dunia benar-benar terbalik.

Orangtua yang biasanya melarang keras anak-anak untuk menggunakan handphone android, kini di era pandemi covid-19 justru dibelikan android untuk anak-anak mereka sekaligus paket internet.

Bagi sebagian anak, terutama yang kedua orangtuanya bekerja mencari nafkah di luar rumah, ini adalah momentum bagus bagi mereka untuk berselancar (browsing) apa saja di dunia maya, terutama games online.

Kondisi belajar dari rumah sudah berlangsung hampir dua tahun di dunia.

Para pelajar dan mahasiswa tak lagi datang ke sekolah/kampus mereka.

Mereka “nyaman” belajar melalui handpone, ada sebagian yang bahkan memulai belajar tanpa mandi pagi. Duh!

Namun, kondisi di atas, tak berlaku lama bagi anak-anak yang tercatat sebagai pelajar di pesantren modern terpadu.

PBM di pesantren berlangsung secara normal, melaui proses tatap muka dan aneka kegiatan ekstra kurikuler di lingkungan pesantren.

Para pelajar (santri) diisolasi (karantina) di lingkungan asrama.

Mereka tak dibenarkan melakukan kontak fisik dengan orang-orang di luar.

Kalau ada pulang ke rumah orangtua, maka santri wajib melakukan test swab antigen ketika balik ke pesantren.

Ini semata-mata demi menjaga steriliasi lingkungan asrama dari wabah covid-19.

Orangtua sekali pun dilarang bertemu dan bersentuhan dengan anak-anak mereka.

Anak-anak hanya diizinkan menelepon orangtua mereka di rumah.

Jika pun berkunjung ke pesantren, orangtua hanya diizinkan berdiri di luar pagar asrama dan menyaksikan aktivitas anak-anak mereka dari jauh.

Baca juga: Lhokseumawe Zona Merah dan PPKM Level 4, Belajar Daring, Siswa Mulai Divaksinasi Covid-19 di Sekolah

Baca juga: Masuk Ke Kota Langsa Wajib Sertakan Sertifikat Vaksin, Semua Sekolah Belajar Daring

Belajar Normal di Pesantren

Kegiatan di asrama pun sebagian besar dilakukan secara normal, baik itu kegiatan belajar mengajar (KBM), shalat berjamaah, olahraga, kegiatan ekstrakulikuler dan sebagainya.

Tentunya dengan tetap mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker pada saat proses KBM serta mencuci tangan setiap sebelum dan sesudah kegiatan dilaksanakan.

Semangat para santri di lingkungan pesantren tetap prima.

Pengalaman pada awal tahun kedua pandemi covid-19 melanda bumi, kami di Dayah Oemar Diyan Indrapuri tetap bisa mengadakan kegiatan Pramuka, termasuk pekan Perkemahan Akbar (PA) selama 6 hari full, dari tanggal 16 – 21 Januari 2021.

Kebetulan dalam pekan Perkemahan Akbar 2021 Dayah Oemar Diyan, saya dipercaya sebagai ketua panitianya.

Kegiatan perkemahan tersebut diikuti oleh seluruh santriwan dan santriwati mulai dari kelas 1 MTs sampai kelas 2 MA.

Santri kelas 3 MA bertindak sebagai panitia dengan bantuan para ustadz dan ustadzah yang menetap di pesantren.

Dalam amatan saya, semua kegiatan berjalan normal, sesuai standar kepramukaan. Tetap seru, penuh pelajaran dan pengalaman pokoknya. Sekarang sering terlintas di benak saya, betapa ruginya kalau saya tak berkesempatan mengikuti acara penting itu.

Baca juga: 9 Santri Dayah Oemar Diyan Indrapuri Lulus SNMPTN ke USK, 6 Dapat Undangan ke UIN, Ini Nama-namanya

Momen Siswa Mengajar

Di masa pandemi, kami di dayah Oemar Diyan masih berkesempatan ikut momen penting ketika duduk kelas 3 MA, yaitu Micro Teaching berupa praktik mengajar di kelas adik-adik di MTs.

Momen mengajar dalam Micro Teaching hanya satu kali tatap muka untuk satu pelajaran, tetapi persiapan untuk latihan membutuhkan waktu hingga dua bulan.

Betapa tidak, kami harus membaca bahan/materi ajar dan berlatih mengajar dalam bahasa asing (Bahasa Arab atau Inggris).

Baik ketika melakukan praktik di bawah bimbingan guru maupun ketika mengajar di kelas yang sebenarnya tampak seperti tidak ada bedanya.

Materinya sama dan penampilan juga sama, memakai pakaian pakaian lengkap hingga jas.

Dag dig dug ditembah keluar keringat dingin pada awalnya sudah pasti ada.

Tapi lama kelamaan jadi seru juga.

Apalagi kalau para audiens (siswa/siswi) terpesona dan mudah memahami yang kita terangkan di depan kelas.

Menjelang tamat pada pertengahan tahun 2021, kami di kelas 3 MA Oemar Diyan tetap melaksanakan ujian akhir atau yang disebut juga dengan ujian komprehensif.

Setelah selesai melakukan ujian akhir komprehensif yang memakan waktu sekitaran 26 hari tersebut, para santri kelas 3 MA pun diwisudakan dan dinyatakan tamat.

Sementara ujian semester bagi santri kelas 1 MTs sampai kelas 2 MA pun melaksanakan ujian seperti biasa, yaitu ujian tulis serta ujian lisan. Pelajaran yang termasuk ke dalam materi ujian ialah pelajaran umum dan pelajaran dayah.

Semenjak adanya virus covid-19 ini, ada beberapa kegiatan di pesantren yang ditiadakan, seperti kegiatan Panggung Gembira (PG), Study Tour dan juga kegiatan Apel Tahunan ditiadakan.

Di Dayah Oemar Diyan untuk siswa kelas 2 MA disediakan Panggung Gembira yang para siswa bebas mengisi acara hiburan di atas panggung, mulai usai shalat Isya hingga pukul 00.00.

Orangtua diundang untuk menyaksikan kelihaian anak-anak mereka tampil di atas panggung.

Semua siswa kelas 2 MA terlibat kegiatan.

Baca juga: Latih Kemandirian Santri, Dayah Oemar Diyan Gelar Pekan Perkemahan Akbar

Baca juga: VIDEO Momen Santri Menangis saat Curhat ke Jokowi, Ungkapkan Rindu Mengaji di Ponpes

Tapi pada tahun 2020 pentas Panggung Gembira itu ditiadakan.

Pihak dayah mencegah terjadinya kerumunan anak-anak dan para orangtua.

Kalau digelar Panggung Gembira tanpa penonton, ya sama saja omong kosong.

Kasian deh adik-adik kami di tahun 2020 dan 2021, gak ada kesempatan unjuk kebolehan nih yee.

Demikian juga Apel Akbar dengan sejumlah atraksi yang biasanya menjadi momen pertemuan para santri dan orangtua di dayah.

Apel besar ini ditiadakan pada tahun  2021.

Sementara momen yang ditunggu-tunggu sejak kelas 1 MTs, yaitu studi tour Malaysia – Jawa – Sumatera, juga terkena imbas pandemi pada tahun  2021.

Pada awal 2020 kami sempat melakukan perjalanan studi tour dari Banda Aceh ke Malaysia hingga Jakarta, Bandung dan Gontor, lalu pulang via darat melalui jalur lintas barat Sumatera. Super seru.

Tapi pada 2021 adik-adikku tak dapat merasakan momen ini.

Sabar ya adik-adik. Hehe.

Di akhir tulisan ini, saya hanya mau menegaskan bahwa pelajar di pondok pesantren lebih beruntung daripada siswa yang belajar di luar pondok pada era pandemi Covid-19 ini.

Kegiatan belajar mengajar di pesantren berlangsung normal.

Hubungan sosial siswa dengan siswa, siswa dengan guru berlangsung normal di kelas, walau tetap mematuhi protokol kesehatan.

Bagian inilah yang sangat kentara tidak dirasakan para pelajar di luar pesantren dalam dua tahun terakhir.

Anak-anak di luar pesantren masih belajar pakai HP.

Akhirnya, mari bersama-sama kita berdoa agar wabah corona ini segera berlalu dan kehidupan sosial kembali normal.

Di antara metode penundukan wabah menuju kehidupan normal adalah dengan melakukan vaksinasi.

Ahli kesehatan mengatakan vaksinasi akan menciptakan herd immunity atau kekebalan massal sehingga pandemi berubah menjadi endemi.

Jangan percaya hoaks yang membodohkan.

Orang cerdas mau ikut petuah ahli kesehatan, bukan dukun.

Mari sukseskan program vaksinasi nasional di Aceh. Semoga!

Banda Aceh, 5 September 2021

*) PENULIS, Kamal Kurnia Hasan adalah Alumnus Dayah Teungku Chik Oemar Diyan Indrapuri Aceh Besar, Mahasiswa Semester I Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala Banda Aceh, email: kkhasan48@gmail.com

KUPI BEUNGOH adalah rubrik opini pembaca Serambinews.com. Setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved