Berita Nagan Raya
16 Peserta PPPK di Nagan Raya Hasil Rapid Test Antigen Reaktif Covid-19
Sebanyak 16 orang calon pegawai pemerintah perjanjian kerja (PPPK) di Nagan Raya hasil rapid test (RA) antigen hasilnya reaktif
Penulis: Rizwan | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Rizwan | Nagan Raya
SERAMBINEWS.COM, SUKA MAKMUE - Sebanyak 16 orang calon pegawai pemerintah perjanjian kerja (PPPK) di Nagan Raya hasil rapid test (RA) antigen hasilnya reaktif.
Jumlah itu diketahui setelah sebanyak 168 orang menjalani RA antigen pada Minggu (12/9/2021) untuk syarat seleksi PPPK di kabupaten itu.
Pada Minggu sebanyak 168 orang RA antigen sebanyak 14 orang diketahui reaktif.
Serta lanjutan pada Senin (13/9/2021) dari 160 orang yang RA antigen sebanyak 2 orang diketahui reaktif sehingga total menjadi 16 orang.
Penjelasan itu dikatakan Kadis Kesehatan Nagan Raya, Hj Siti Zaidar kepada wartawan, Senin (13/9/2021).
"Hingga kini jumlah yang ditemukan reaktif sebanyak 16 orang," jelas Siti Zaidar yang didampingi Sekdiskes dr Dedi Apriadi.
Baca juga: Bupati Nagan Raya Tinjau Vaksinasi Massal untuk ASN dan THL, tak Ikut Vaksin Dikenakan Sanksi
Dikatakan, jumlah PPPK yang telah diperiksa RA antigen sebanyak 368 orang selama dua hari, dan sebanyak 16 orang diketahui reaktif.
Jumlah total peserta PPPK yang akan menjalani RA antigen di Nagan Raya sebanyak 963 orang dengan target selama empat hari.
Akan diswab PCR
Terkait ditemukan peserta yang reaktif Covid-19, sebanyak 16 orang tersebut akan menjalani tes swab PCR atau tes lanjutan untuk diketahui apakah terkapar positif atau tidak.
Baca juga: Jubir Satgas Covid-19 Aceh Sebut Protokol Kesehatan Ampuh Tangkal Virus Corona Varian Baru
"Nanti akan diswab. Kita akan pastikan sebagai langkah penanganan terhadap yang reaktif," ujarnya.
Menurutnya, RA antigen masih akan terus berlanjut hingga semua peserta tes PPPK selesai.
"Apakah ada penambahan reaktif atau tidak masih berlangsung pelaksanaan rapid tes," jelasnya.
Dikatakan, peserta PPPK yang dites lanjutan keluar hasil positif maka bila tidak gejala maka isolasi mandiri, tetapi kalau gejala harus dirawat.
Baca juga: Tim Pemkab Nagan Raya Ambil Sampel Air dan Bangkai Ikan, Usut Pencemaran Limbah Krueng Alue Geutah