Berita Langsa
Mengenang Kembali Satu Abad Kiprah Pelabuhan Kuala Langsa
Pelabuhan Kuala langsa mulai berkiprah sejak digagaskan tahun 1910 oleh Pemerintah Kolonial Belanda dengan perantara Asisten Residen de Schemaker
Penulis: Zubir | Editor: Muhammad Hadi
Tatkala Pelabuhan Sabang, pada 16 Oktober 1963, ditetapkan sebagai Pelabuhan Bebas (Free Port. Tetapi Pelabuhan Kuala Langsa, tahun 1969, menjadi Pelabuhan Umum tujuannya masih tetap sama.
Menurut keterangan Nova Indrawan Ka. PT. Pelindo I Kepada Tim Peneliti, Senin (13/09/2021, bahwa tatkala pelabuhan Kuala Langsa (1981-1984) jalur pelayaran, yang masih dangkal diantara kendala adanya dua daratan di Pulau Telaga Tujuh.
Baca juga: Tan Sri Sanusi Junid Dalam Kenangan Putranya Akhramsyah Muammar Ubaidah
Sehingga rute armada kapal keluar masuk terhalang dan kapal berskala besar tidak bisa merapat dari Selat Malaka ke Pelabuhan Kuala Langsa, solusinya harus dikeruk sepanjang 3.000 meter, lebar 80 meter dan kedalaman sekitar 7 meter LWS.
Nova Indrawan, juga menambahkan pada dekade tahun 2008-2018, Pelabuhan Kuala Langsa masih eksis sebagai pusat perniagaan perekonomian Pemerintah Kota Langsa.
Karet (getah), sawit, CPO, Pinang dan daun Nipah dikirim ke Cina dan Singapura dan cangkang sawit dikirim ke Jepang, dengan kapal kapal Kargo milik Sulaiman Sira dan kapal asal Singapura.
Dampak Pelabuhan Kuala Langsa dalam pemasukan barang dari luar negeri masih kondisif dalam kapasitas perdagangan negara tetangganya.
Terutama barang-barang impor melalui Malaysia, Thailand, Singapura, Cina, dan Philipina.
Barang yang paling banyak masuk berasal Malaysia, antara 1 dan 2 kapal perbulan dari berbagai jenisnya berasal dari Tanjung Balai. (*)
Baca juga: Harga Emas Hari Ini Mulai Naik, Berikut Rincian Harga Emas Per Gram, Selasa 14 September 2021
Baca juga: Kasus Covid-19 Aceh Capai 36.042 Orang