Breaking News

Internasional

Pengusaha Rwanda Ditembak Mati di Mozambik, Korban Sudah Beritahu Polisi

Seorang anggota terkemuka komunitas pengungsi Rwanda di Mozambik, yang telah memberitahu polisi ada rencana untuk membunuhnya ditembak mati.

Editor: M Nur Pakar
BBC
Révocat Karemangingo, Bendahara Asosiasi Pengungsi Mozambik ditembak mati. 

SERAMBINEWS.COM, KIGALI - Seorang anggota terkemuka komunitas pengungsi Rwanda di Mozambik, yang telah memberitahu polisi ada rencana untuk membunuhnya ditembak mati.

Pengusaha itu, Révocat Karemangingo pernah menjadi Letnan di tentara Rwanda yang digulingkan pada 1994 oleh pasukan yang dipimpin oleh Presiden Paul Kagame.

Di Mozambik, dia menjadi pengusaha dan tidak terlibat dalam politik, kata pemimpin komunitas pengungsi itu.

Pemerintah Rwanda telah dituduh menargetkan lawan yang tinggal di luar negeri.

Dia secara konsisten membantah tuduhan itu.

Karemangingo, yang merupakan bendahara asosiasi pengungsi Rwanda, sedang mengemudi mobil ke rumahnya dekat ibu kota Mozambik, Maputo, ketika mobilnya disergap pada Senin (13/9/2021).

Baca juga: Prancis Tidak Tahu Lakukan Genosida, Tetapi Rwanda dan Dunia Tahu

Dia ditembak sembilan kali, kata polisi.

Dilansir BBC, Selasa (14/9/2021), belum ada yang ditangkap sejauh ini dan polisi belum mengetahui motif pembunuhan tersebut.

Karemangingo telah memperingatkan pihak berwenang, ada orang yang memiliki hubungan dengan Rwanda berencana membunuhnya, kata ketua asosiasi pengungsi Cleophas Habiyaremye.

Komisaris tinggi Rwanda di Mozambik tidak segera dapat dihubungi untuk dimintai komentar.

Rencana sebelumnya untuk membunuhnya pada 2016 digagalkan karena dia tiba-tiba mengganti kendaraan yang dia tumpangi, tambah Habiyaremye.

Karemangingo termasuk di antara tersangka dalam pembunuhan tahun 2019 terhadap pengungsi Rwanda lainnya, Louis Baziga.

Baca juga: Rusia dan Rwanda Cegah Upaya Kudeta di Republik Afrika Tengah

Pada saat itu menjadi pemimpin komunitas Rwanda di Mozambik.

Tapi dia dibebaskan dari keterlibatan dalam pembunuhan itu dan tidak memainkan peran dalam politik Rwanda, kata Habiyaremye.

Kematian Karemangingo terjadi tiga bulan setelah penangkapan Cassien Ntamuhanga oleh polisi Mozambik.

Dia merupakan seorang mantan jurnalis yang menjadi aktivis oposisi yang melarikan diri dari penjara di Rwanda.

Sejak itu dia ditahan tanpa komunikasi.

Tiga minggu lalu ada percobaan pembunuhan terhadap sekretaris asosiasi pengungsi, kata ketua.

Baca juga: Indonesia Bantu Zimbabwe dan Mozambik untuk Mitigasi Dampak Siklon Idai

Organisasi hak asasi manusia secara konsisten menuduh Rwanda menargetkan atau membunuh anggota oposisi di luar negeri.

Pemerintah Rwanda juga menuduh beberapa pengungsi Rwanda melakukan atau mendanai kegiatan yang bertujuan untuk mengacaukan negara.

Di negara tetangga Afrika Selatan, politisi oposisi terkemuka Rwanda Seif Bamporiki ditembak mati pada Februari 2021.

Mantan kepala intelijen Rwanda Patrick Karegeya dibunuh di kamar hotel di Johannesburg pada tahun 2014.

Mantan panglima militer Jenderal Faustin Nyamwasa ditembak dan terluka di kota yang sama pada 2010.

Pemerintah Rwanda selalu menolak anggapan terlibat dalam pembunuhan atau percobaan pembunuhan ini.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved