Berita Internasional
Seorang Wanita di Uganda Rela Melahirkan 44 Anak, Gegara 5 Saudaranya Meninggal Diracun Ibu Tiri
Memiliki anak berjumlah banyak, dia dipaksa tinggal di empat rumah sempit dari batu bata beratapkan seng.
Memiliki anak berjumlah banyak, dia dipaksa tinggal di empat rumah sempit dari batu bata beratapkan seng.
SERAMBINEWS.COM, KAMPALA - Memiliki banyak anak, bahkan hingga puluhan sangat jarang terjadi.
Tapi hal tersebut tak berlaku bagi wanita bernama Mariam Nabatanzi.
Wanita asal Uganda ini memiliki 44 anak di usianya yang masih 36 tahun dari ayah yang sama.
Mariam dari Uganda menikah pada usia 12 tahun, dengan suaminya yang kala itu berusia 40 tahun.
Kemudian mereka memiliki pasangan anak kembar setahun setelah menikah.
Kehidupan Mariam juga tidaklah mudah.
Memiliki anak berjumlah banyak, dia dipaksa tinggal di empat rumah sempit dari batu bata beratapkan seng.
Baca juga: Remaja Lam Asan Darussalam Hilang Terseret Arus di Pantai Penyu Leupung, Begini Kronologisnya
Baca juga: Toilet SMK-PP Negeri Saree Aceh Besar Terbakar, Api Juga Melalap Kasur Bekas
Saat pasangan anak kembarnya lahir, Mariam pergi ke dokter yang memberi tahunya bahwa dia memiliki ovarium yang besar dan berbeda dari wanita umumnya.
Dia dinasehati, jika menggunakan pil KB justru bisa menyebabkan masalah kesehatan, yang membuat janinnya semakin subur.
Pada saat usia Mariam menginjak 23 tahun dia memiliki 25 anak, karena putus asa dia kembali menemui dokter.
Lagi-lagi dia disarankan untuk tetap hamil karena ovariumnya yang besar, dan terakhir kehamilannya terjadi dua tahun lalu karena mengalami komplikasi.
Dia melahirkan pasangan kembar keenamnya, namun sayang salah satu dari mereka harus meninggal selama masa persalinan.
Dia melahirkan anak kembarnya yang keenam, tetapi salah satunya meninggal dunia dalam proses persalinan.
Baca juga: Duda Pengangguran Rudapaksa Istri Orang hingga Lecehkan Gadis Remaja, Pelaku Warga Kampung Aceh
Baca juga: Pria 47 Tahun Tewas Dikeroyok Empat Orang, Pelaku Balas Dendam Kematian Kakaknya
Namun, perjuangan Mariam tak berhenti hanya sampai melahirkan anak puluhan kali.