Internasional
Utusan Afghanistan di PBB Tuduh Taliban Langgar Janji Melindungi Perempuan dan HAM
Utusan Afghanistan di PBB, Nasir Ahmad Andisha menuduh Taliban melanggar janji melindungi perempuan dan hak asasi manusia (HAM).
SERAMBINEWS.COM, JENEWA - Utusan Afghanistan di PBB, Nasir Ahmad Andisha menuduh Taliban melanggar janji melindungi perempuan dan hak asasi manusia (HAM).
Masyarakat internasional diharapkan meminta pertanggungjawaban mereka
"Taliban telah bersumpah menghormati hak-hak perempuan, tetapi hak-hak perempuan menghilang dari lanskap," kata Nasir Ahmad Andisha.
Andisha tetap terakreditasi di badan-badan PBB meskipun runtuhnya pemerintah yang diwakilinya.
Dia mengatakan kepada Dewan Hak Asasi Manusia (HAM) PBB di Jenewa, Swiss, Selasa (14/9/2021).
Dilansir Reuters, dia menuduh Taliban melakukan kekejaman yang meluas di lembah Panjshir.
Baca juga: Menteri Luar Negeri Qatar Desak Taliban, Tepati Janji Hormati Hak-hak Perempuan
Satu bagian besar terakhir negara itu yang bertahan melawan mereka.
Dia mengatakan Taliban melakukan pembunuhan yang ditargetkan dan eksekusi di luar hukum, termasuk anak laki-laki.
Penunjukan pemerintah sementara baru oleh Taliban merusak persatuan nasional Afghanistan, keragaman politik dan sosial, katanya.
Kabinet seluruhnya terdiri dari laki-laki dan sebagian besar anggota kelompok etnis Pashtun yang membentuk basis dukungan utama Taliban.
Tetapi jumlahnya kurang dari setengah populasi Afghanistan.
"Pada saat genting ini dunia tidak bisa tinggal diam," katanya.
"Rakyat Afghanistan membutuhkan tindakan dari komunitas internasional lebih dari sebelumnya," harapnya.
Baca juga: Pengakuan Korban Selamat Taliban, Empat Agen Kontraterorisme Afghanistan Ditembak Mati
Taliban membantah melakukan pelanggaran di Panjshir.
Mereka mengatakan mendukung hak-hak perempuan dalam konteks Muslim.