Berita Pidie

Kehabisan Bekal, Dua Warga Pidie Tersesat di Hutan Geumpang Selama Dua Hari

Kedunya menuju ke arah selatan Kolam Tamtam sekitar 4 kilometet dengan lokasi translok.

Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Imran Thayib
(ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas)
Seorang warga memperlihatkan buah rotan (jernang) hasil pencariannya saat proses penjemuran di Desa Simpang Rahmat, Kecamatan Gajah Putih, Bener Meriah, Aceh, Sabtu (4/3). Warga setempat mengaku, buah jernang hasil pencariannya tersebut dijual dengan harga Rp450.000 sampai Rp750.000 per kilogram untuk diekspor keluar Negeri seperti Hongkong, Singapore dan China. 

Karena harga jernang begitu menggoda, dalam beberapa tahun terakhir sudah banyak warga yang menjadi korban saat memburu ‘darah naga’ di hutan belantara.

Setidaknya dalam sebulan terakhir beberapa orang telah menjadi korban.

Seorang pemuda Desa Blang Mane, Kecamatan Paya Bakong, Aceh Utara, yang mencari jernang di kawasan hutan perbatasan Aceh Utara dengan Aceh Timur terinjak gajah, sehingga dua kakinya patah.

Korban bernama Mukhlis (22) sedangkan dua teman sekampungnya, Muhammad (27) dan Basri (24) selamat.

Informasi yang diperoleh Serambi, ketiga pemuda tersebut, pada Selasa 27 Februari 2018 mencari jernang di kawasan hutan perbatasan Aceh Utara dengan Kabupaten Aceh Timur atau yang lebih dikenal Camp IV.

Kawasan itu juga sudah berdekatan dengan Kabupaten Bener Meriah.

Sedangkan kasus terbaru menimpa Asnawi (27), warga Meunasah Trieng, Cot Girek, Aceh Utara.

Dia diterkam beruang saat mencari jernang di hutan kawasan desa setempat, Kamis 8 Maret 2018.

Tingginya harga jernang di pasaran membuat para pemburu semakin nekat, meskipun berisiko diterkam binatang buas atau diserang penyakit malaria.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved