Berita Pidie

Kehabisan Bekal, Dua Warga Pidie Tersesat di Hutan Geumpang Selama Dua Hari

Kedunya menuju ke arah selatan Kolam Tamtam sekitar 4 kilometet dengan lokasi translok.

Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Imran Thayib
(ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas)
Seorang warga memperlihatkan buah rotan (jernang) hasil pencariannya saat proses penjemuran di Desa Simpang Rahmat, Kecamatan Gajah Putih, Bener Meriah, Aceh, Sabtu (4/3). Warga setempat mengaku, buah jernang hasil pencariannya tersebut dijual dengan harga Rp450.000 sampai Rp750.000 per kilogram untuk diekspor keluar Negeri seperti Hongkong, Singapore dan China. 

" Kedua pemuda itu diduga tersesat saat mencari buah jernang sehingga tidak mengetahui arah pulang ke translok. Sebab, mencari buah jernang di hutan belantara yang tidak adanya akses jalan," ujarnya.

Ia menambahkan, buah jernang itu memang diburu masyarakat karena bernilai ekonomis.

Namun, lokasinya sangat jauh sehingga membutuhkan waktu sedikit lama, mengingat jalannya sulit ditembus karena lebatnya pepohonan di dalam hutan.

Belum lagi, bahaya binatang buas di hutan Geumpang.

Kapolsek Geumpang, Iptu Jufri mengaku, masyarakat yang melakukan pencaharian kedua warga melaporkan bahwa mereka sudah ditemukan.

Keduanya dalam kondisi sehat, tapi sangat lelah karena tidak ada bekal lagi setelah tersesat selama dua hari di dalam hutan.

"Kedua warga yang diduga tersesat itu sudah ditemukan, tapi kita belum bisa memberikan informasi secara detail karena sulit berkomunikasi dengan masyarakat, mengingat sinyal ponsel," jelanya.

Ia menyebutkan, dirinya akan memberikan informasi lengkap terhadap proses pemulangan kedua warga yang hilang tersebut.

“Kalau sudah bisa berkomunikasi dengan masyarakat yang membawa pulang korban, nanti akan saya berikan keterangan,” pungkasnya.

Baca juga: Gunung Berapi Meletus di Pulau Atlantik, Ribuan Warga Spanyol Dievakuasi

Baca juga: 22 Penjudi Online Diringkus Saat Asyik Main Chip Higgs Domino di Kafe, Mulai Remaja hingga Dewasa

Baca juga: Gelar Vaksinasi di Dayah Mahyal Ulum Al-Aziziyah Sibreh, Ditlantas Polda Aceh Vaksin 160 Orang

Baca juga: BPKP Aceh Serahkan Hasil Audit PKKN Proyek Pengaspalan Jalan di Simeulue Ke Ditreskrimsus Polda

Jernang Diburu, Maut Mengintai

Getah jernang atau biasa disebut ‘darah naga’ merupakan serbuk atau resin yang terdapat pada buah rotan jernang (Daemonorops sp.).

Hasil uji fotokimia menunjukkan resin jernang berpotensi sebagai antioksidan dan prokoagulasi darah karena mengandung senyawa semi-polar yang terdeteksi positif sebagai obat-obatan, karena di dalamnya terdapat kandungan senyawa flavonoid, triterpenoid, dan tanin.

Mengutip data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, kebutuhan getah jernang meningkat hingga 400 ton per tahun, sementara suplai semakin terbatas.

Hal ini menyebabkan harga buah segar meningkat dari Rp 150.000-Rp 200.000/kilogram pada tahun 2013 menjadi Rp 400.000/kilogram pada 2015, dan sekitar Rp Rp 500.000-Rp 600.000/kilogram pada 2017.

Sedangkan resin jernang kualitas super dihargai hingga Rp 8 juta/kilogram.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved