Berita Banda Aceh

Pihak Fatih Bilingual School Klarifikasi tentang Top 1.000 Nasional dari Aceh

"Ada yang perlu kami klarifikasi dari pemberitaan itu. Sekolah kami tahun ini tidak masuk 1.000 Besar Nasional bukan karena nilai UTBK siswi-siswi...

Penulis: Yarmen Dinamika | Editor: Nurul Hayati
SERAMBINEWS.COM/YARMEN DINAMIKA
Direktur Sekolah Teuku Nyak Arif Fatih Bilingual School, Mustafa Cakallioglu menyerahkan piagam penghargaan kepada sejumlah murid SD Fatih yang memenangi olimpiade, Sabtu (8/2/2020). Penyerahan piagam itu berlangsung di sela-sela acara Elementary Edu Festival. 

"Ada yang perlu kami klarifikasi dari pemberitaan itu. Sekolah kami tahun ini tidak masuk 1.000 Besar Nasional bukan karena nilai UTBK siswi-siswi kami rendah, melainkan ada faktor lain yang menyebabkannya," kata Mustafa Cakallioglu di Banda Aceh, Rabu (6/10/2021) pagi.

Laporan Yarmen Dinamika l Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - General Manager Teuku Nyak Arif Fatih Bilingual School Lamnyong, Banda Aceh, Mustafa Cakallioglu tak tinggal diam saat sekolah yang dipimpinnya dinyatakan “terpental” dari daftar 1.000 SMA Top Nasional Tahun 2021 berdasarkan hasil Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) terbaru yang dirilis Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT), Jumat (1/10/2021).

"Ada yang perlu kami klarifikasi dari pemberitaan itu. Sekolah kami tahun ini tidak masuk 1.000 Besar Nasional bukan karena nilai UTBK siswi-siswi kami rendah, melainkan ada faktor lain yang menyebabkannya," kata Mustafa Cakallioglu di Banda Aceh, Rabu (6/10/2021) pagi.

Menurut Mustafa, penyebab tak masuknya Sekolah Fatih Putri dalam daftar 1.000 Besar Nasional tahun ini lebih dikarenakan faktor perubahan kriteria dan cara penilaian yang diberlakukan LTMPT pada tahun 2021.

Perubahan dimaksud adalah pada tahun ini SMA, SMK, dan MA yang terlibat dalam pengukuran ranking ini hanyalah sekolah dengan jumlah siswa yang mengikuti UTBK lebih dari 40 orang.

Sekolah yang total siswanya ikut UTBK tidak sampai 40 orang otomatis tidak diikutkan dalam pengukuran peringkat 1.000 Besar Nasional tahun ini.

Tahun lalu, kriteria penilaian batas minimal jumlah siswa ikut UTBK dari sekolah yang diikutkan dalam pengukuran ini adalah 20 siswa.

Baca juga: 104 Sekolah Menengah di Banda Aceh & Aceh Tampilkan Produk Unggulan di Bazaar Produk Kreatif

Sedangkan pada akhir tahun ajaran 2020/2021 jumlah siswa kelas 12 yang tamat dari Teuku Nyak Arif Fatih Bilingual School hanya 23 orang.

Dari 23 siswa tersebut, hanya 17 orang yang ikut UTBK 2021.

Selebihnya, ada yang lulus dan diterima di perguruan tinggi di luar negeri atau lulus melalui jalur undangan di beberapa PTN ternama.

Hal serupa, kata Mustafa, juga dialami Fatih Bilingual School Lamlagang, Banda Aceh (Sekolah Fatih Putra) yang hanya mencatatkan 27 dari 34 siswanya yang ikut UTBK 2021.

“Artinya, karena hanya 17 dan 27 siswa kami yang ikut UTBK tahun ini otomatis keduanya berada di bawah kriteria yang ditentukan oleh LTMPT. Jadi, wajar kalau kemudian Sekolah Fatih Putra dan Fatih Putri tahun ini tidak masuk dalam Top 1.000 Nasional, hanya karena tak memenuhi kriteria terbaru yang ditentukan oleh LTMPT, ” ungkap Mustafa.

Di akhir komentarnya, Mustafa menambahkan bahwa penilaian ini bukanlah penilaian SMA terbaik atau bukan terbaik, melainkan penilaian rata-rata hasil Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) sebagai salah satu syarat ujian masuk perguruan tinggi negeri (PTN).

"Jadi, tergolong tindakan terburu-buru jika mendapati hanya dua sekolah yang muncul di daftar tersebut (SMA Modal Bangsa dan Fajar Harapan, red) lalu disimpulkan sebagai kemunduran kualitas pendidikan di Aceh," demikian Mustafa Cakallioglu, putra Turki yang sudah berbilang tahun berada di Aceh. (*)

Baca juga: Dapat Nilai Tertinggi Tes SKD, Reny Octavira tak Lulus Masuk Sekolah Tinggi Transportasi Darat 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved